keharmonisan Angel

13 2 0
                                    

"Ketika dua hati ini mencoba menerka rasa selalu saja akan ada seseorang yang ingin menghancurkan oleh karna itu yang terpenting itu bukan komitmennya tetapi rasa percaya dan jujur terhadap sebuah komitmen yang sedang dijalani"

Saat hendak memasuki ruang kelas tiba-tiba terdengar seseorang memanggil Reza ternyata ia adalah Angel, seorang wanita yang baru saja membuat suasana menjadi berubah drastis. Reza kembali dibuat kebingungan dengan perihal kehadiran Angel yang memanggil namanya, dengan suara lembut menyapanya "Iya kenapa Angel?". Mendengar sahutan sapaan dari Reza yang begitu baik, Angel mencoba memberanikan dirinya, "Nih Rez, diminum yaa" Ucap Angel dengan wajah malu-malu.

"Serius kah?" Tanya Reza dengan tatapan sedikit tak percaya.

"Ya serius lah, masa iya cewe secantik gue tukang boong"

"Lah, yang bilang lu cantik saha?"

"Udah ga usah malu-malu ah, akuin aja kalau gue memang cantik apalagi tadi udah dipanggil pakai I Love You"

"Huh, nih cewe bisa aja buat gue jadi ngefly" Batin hati Reza yang sudah terpojok oleh perkataan Angel, kini ia hanya mampu mengeluarkan senyum manisnya menatap wajah Angel. Tak cukup sampai disitu Angel yang terkenal periang dan mudah bergaul itu kini semakin berani untuk menggoda hati Reza, "Owh yaa btw nanti temenin gue yak, ada yang mau gue bicarain serius nih sama lo"

"Cie bicarain apaan tuh pake ada kata serius lagi jangan jangan...." Ucap Reza dengan nada melenting sembari mengeluarkan tawa kecilnya.

"Dih PD banget lo yah, kayak gue mao sama lo aja, udah yuk ah kedalam kelas biar lebih afdol bicaranya" Ajak Angel yang menarik tangan Reza menuju arah kelas.

Angel kembali ragu termenung dengan tatapan kosong memandang langit-langit, Hmm gue bingung nih Za. Ujar Angel sembari mengkedap-kedipkan kelopak matanya ke arah Reza.

"Bingung kenapa ngel?, penasaran hidup lo ga pernah seneng deh" Balas Reza sedikit terkekeh saat membalas jawaban dari Angel, mendengar hal itu membuat Angel sedikit kesal, "Lo mah gak pernah ngehargain kalo ada orang lagi ngomong sih, dah lah gue males ngomong sama lo." Lirih Angel menatap malas ke arah sebaliknya.

"Tuh kan lo kalo lagi marah mah jadi..."

"Jadi apa?"

"Jadi cantik seperti bidadari yang turun untuk selalu ku jaga hatinya"

"Lo itu yah lagi serius juga malah bercanda mulu"

"Hmm, btw tadi lo ngapain ke Perpustakaan ngel?"

"Hah perpustakaan?, udah gila lo yah jelas-jelas gue daritadi lagi ngobrol sama lo"

"Iya gue emang gila, gila akan cinta yang meminta dirimu untuk menjadi pendamping hidupku" Mendengar jawaban itu Angel hanya terdiam kaku dengan ukiran warna pipi yang mulai memerah.

"Eh iya ngel lo ga ikut eskul?, udah kelas 9 loh" Tanya Reza

"Nah itu dia yang daritadi mau gue bicaraiin sama lo, btw gue rencananya sih mau se eskul sama lo tapi..."

"Tapi kenapa?"

"Tapi gue ga ngerti cara main basket hehe"

"Owalah gampang mah kalo itu santay aja masih ada om Reza yang siap membantu mengajarkan" Ujar Reza menaikan alis atasnya.

"Hmm... tapi za gue takut ga biaa nanti"

"Syut ga ada kata tidak bisa, selagi kita mau mencoba kita pasti akan akan dapat melakukannya, udah yuk kita ke kantin bareng abis itu baru berbincang lagi nanti disana" Jawab Reza sembari mengajak Angel mengobrol di Kantin Sekolahnya.

RezaAngelica [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang