Bisa gak sih?

581 82 1
                                    

- Sofi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Sofi

Malam ini mungkin tepat bagi beberapa orang untuk menghabiskan waktunya bersama orang-orang terkasihnya. Entah pergi menonton, atau sekedar mengobrol di taman.

Yap. Exactly, this is saturday night. Mungkin kalau kata Kak Mark yang sedang fase kasmaran dengan cewek yang di sukainya ini adalah saturdate night.

Aku memutar iris malas ketika sepupu yang terpaut umurnya dua tahun dengan ku itu membawa banyak pakaiannya kedalam kamarku.

"Lo ngapain sih Kak?!" Tanya ku sangsi, melihat baju Kak Mark yang berserakan di kasur ku membuat ku sebal. "Berantakan tau?!"

"Duh, i'm sorry sister. Help me please," Ujarnya duduk di samping ku. "Ini gue mau date sama cewek yang gue ceritain sama lo ituuu."

"Yaudah date tinggal date. Ngapain semua baju lo bawa kesini?!"

"Lo tau kan cewek yang ini tuh susaaah banget gue narik perhatiannya," Ucap Kak Mark malah curhat, "Dan ini kesempatan emas banget buat gue. Jadi gue harus keliatan ganteng gitu loh Dek."

Aku berdecak pelan, menatap wajahnya lamat-lamat. "Kak asli. Lo pake baju item celana item aja udah ganteng."

"Ah Fiii. Gak laah." Kak Mark merengek, ish, disini yang Kakak sebenarnya siapa coba? "Masa sederhana banget, nanti dia gak terkesan."

"Lo mau ceweknya terkesan?" Tanya ku yang langsung membuat Kak Mark mengangguk cepat. "Lo pake jas, bawa lambo. Beuh yang kepancing bukan gebetan lo doang, satu kota Bandung pasti langsung ngincer lo, Kak."

"Sofiiii. Ih yang bener!" Kak Mark berdiri, mengambil dua baju yang tampak bagus-bagus saja di mataku. "Yang biru atau coklat?"

"Biru." Jawab ku jujur, namun baju yang ku sebutkan itu malah DI TARO KEMBALI KE KASURKU. Kini Kak Mark mengangkat dua kaos berwarna abu-abu dan putih bergaris hitam. "Kalau ini? Yang mana?"

"The grey one." Kataku mencoba sabar, "Keliatan simple tapi enak di liat."

Kak Mark mengangguk, kemudian menyengir. Menaruh LAGI baju yang ku sebutkan di kasurku. "Kalau ini? Yang hijau atau orange?"

Aku menggeram, melempar ponsel milik Kak Mark ke sang pemiliknya. "KELUAR LO DARI KAMAR GUE!"

"PAPA! SOFI GALAK SAMA AKU!"

- - -

Setelah melewati perdebatan panjang, juga aku yang mengoceh terus-terusan supaya Kak Mark membereskan baju-bajunya yang berserakan di kasurku, akhirnya Kak Mark kini siap untuk menjemput pujaan hatinya.

Enak ya. Yang lagi kasmaran. Aku tersenyum kecut karena kisah percintaan ku yang masih belum jelas bersama Nusa. Haris? Jangan di tanya, sikapnya selalu membuat ku ingin marah dan menangis di saat bersamaan.

Kala Merindu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang