Sekertaris & Wakil Ketua

629 74 9
                                    

"Emang iya Rendi bakal tampil nanti Li?"

Aku tersentak kaget saat arah pandangan teman-temanku langsung mengarah padaku, aku menatap mereka tak mengerti. "Kenapa?"

"Lo gak denger?" Tanya Aisha, menatap Lia dengan aneh. "Padahal kita tadi lagi ngomongin pacar lo."

"P— pacar?" Ulang ku, namun sedetik kemudian aku mengangguk. "Oh Rendi, kenapa-kenapa?"

"Lo kenapa si? Kok gak fokus begitu?" Tanya Syafa ikut-ikutan heran. "Mikirin apa? Tugasnya Pak Jinan?"

"Atau .. lagi berantem ya kamu sama Rendi??" Seru Naku sambil menyipitkan mata ke arah ku membuat aku sedikit gugup.

"Wah, kalau bener mana sini orangnya gua hajar!" Ujar Syafa keras lalu menggebrak meja caffé membuat orang-orang menoleh ke arah kami.

Aku menghela nafas, menenangkan Syafa yang emosinya gampang sekali meledak. "Fa, duduk. Kita di liatin." Bisik ku, menarik lengan Syafa agar duduk.

Syafa syukurlah menurut, membuat Renjani yang sedari tadi hanya menyimak terkekeh. "Di iyain aja belum Fa, main gas aja."

"Ya siapa tau kan bener." Aisha membela Syafa membuat temanku itu senang karena merasa ada yang di pihaknya. "Jadi lo kenapa bengong?"

Aku tersenyum kemudian menggeleng. "Gapapa asli, masa aku sama Rendi berantem padahal baru aja sabtu kemaren rayain anniv." Kataku, terkekeh. "Aku cuman ngantuk, beneran. Jadi, ceritain dong tadi Rendi kenapa?"

"Gue denger dari Dodi pacar lo itu bakal tampil di panggung pas festival." Ulang Syafa, "Emang iya?"

Dahi ku lantas mengerut. "Loh .. bukannya emang biasanya tampil ya?" Tanya ku bingung. "Sama band-nya kan??"

"Lah, bukan!" Seru Naku membuat aku semakin bingung. "Ya kalau itu juga ngapain kita ngomongin sama kamu."

"Terus? Kenapa?"

"Rendi kata Dodi nanti bakal tampil duet sama Naomi." Jawab Renjani setelah menyeruput minumannya. "Kamu tau kan?"

"Aku .." Ucapan ku menggantung lalu meringis secara tak sadar karena keempat temanku itu menunjukan gestur menunggu atas jawabanku. "Aku tau kok, Rendi udah bilang."

Bohong. Bahkan aku baru tau hari ini! Suara hatiku yang membuat aku meringis kembali.

"Terus reaksi lo?" Tanya Aisha.

"Ya .. biasa aja." Jawabku yang membuat teman-teman dari semasa SMA-ku itu kompak berdecak. "Kok kalian begitu? Terus aku emang harus bereaksi kayak apa?"

"Ya minimal lo jadi badmood kek!" Ucap Syafa kesal. "Ini Naomi loh, Li! Anjir ya, si Naomi!"

"Kalau Naomi emangnya kenapa?"

Syafa, Aisha, dan Naku kompak berkata 'Halah.' Sedangkan Renjani terkekeh, menepuk-nepuk bahu ku pelan. "Li, inget ya. Sebelum ada kamu yang di deketin Rendi, ada Naomi yang sempet di gosipin mau di jodohin sama Rendi."

Tentu. Tentu saja aku mengingat itu!

Siapa yang tidak tahu seorang Naomi Aqila? Tidak ada! Naomi adalah si charming milik Fakultas Kedokteran, sifatnya yang anggun, lemah lembut, lugu, sikapnya yang seperti Puteri Keraton membuat cewek itu jadi incaran semua fakultas yang ada di UGB.

Termasuk Rendi, percaya atau tidak.

Aku tahu saat dekat denganku, Rendi sempat di gosipkan akan di jodohkan oleh orang tuanya dengan gadis mungil itu. Kedekatan mereka berdua di kampus juga membuat Naomi dan Rendi bahkan sempat memenangkan vote terbanyak di best couple yang diadakan di Instagram yang username ugblambe itu. Bahkan mengalahkan pasangan Jeno-Jira yang statusnya memang sudah jelas berpacaran.

Kala Merindu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang