2

399 31 2
                                    

Hari ini adalah Hari Minggu. Alysa yang sedang merebahkan diri di kamar dan memikirkan suatu hal.

Besok adalah hari ulang tahun mama nya yang ke 56. Gadis itu bingung memilih kado untuk mamahnya. Ingin di belikan perhiasan tapi sudah banyak sekali di rumah, kalau beli tas branded bisa bisa Alysa yang khilaf.

Sebab dirinya sangat menyukai tas tas branded, seperti Charles & Keith, Gucci, Prada, Balenciaga dan masih banyak lainya. Bahkan ia memiliki lemari khusus yang berukuran cukup besar dan berisi tas tas branded miliknya.

Tak aneh jika Alysa barang barang  seperti itu. Pekerjaan orang tuanya yang cukup sukses membuat hidup Alysa bergelimang harta. Walaupun begitu, kasih sayang Alysa tidak pernah berkurang. Orang tua nya memiliki cara tersendiri untuk mendidik anak tersebut.

Abraham Alexander, selaku ayah dari Alysa memiliki pekerjaan sebagai CEO di perusahaan pertambangan terbesar di dunia.

Ibunya yang bernama Isabella Alexander merupakan designer ternama di dunia. Ia memiliki sebuah butik besar dan sudah bercabang di mana mana.

Alysa sudah menghubungi ketiga teman nya, namun nihil. Mereka semua tidak bisa ikut karena ada acara keluarga.

Lantas ia harus mengajak siapa untuk membeli kado. Ia pun meng-scrool kontak yang ada di HP nya. Tertera nama Gevano yang terakhir kali dihubungi.

Yah, walaupun mereka seperti Tom and Jerry saat disekolah tetapi mereka tetap membutuhkan satu sama lain.

Gevano pun sudah mengenal baik orang tua Alysa, begitu juga sebaliknya.

Apa gue ajak aja ya si Vano?

Tak berfikir lama gadis itu segera menghubungi nomor tersebut.

Alysa : "Halo Anjing!"

Gevano : "Eh buset, seneng banget ngegas mbaknya."

Alysa : "Van lo sibuk ga? Anterin gue dong buat cari kado nyokap."

Gevano : "Gabisa gue sibuk lagi olahraga tangan nih di kamar mandi."

Kampret ni orang.

Alysa : "Ih gue serius bangke, cepetan!!"

Gevano : "Lah gue juga serius Alysa, mau gue kirimin video nya? Gapapa sih ntar lo jadi cewe pertama yang liat gue olahraga tangan."

Alysa : "Anjing lo, lo pikir gue cew-"

Gevano yang mendengar teriakan gadis itu pun tertawa terbahak bahak. Salah siapa membangunkan tidur siang nya.

Gevano : "Iya iya gue kesana, cepetan pake baju. Atau gue pakein? Untung untung cuci mata."

Alysa yang sudah kesal pun mematikan panggilan tersebut secara sepihak.

Sarap emang tu bocah.

Gevano segera bangun dari tempat tidurnya dan segera mandi. Baginya bersama Alysa adalah hal terindah dalam hidupnya. Pasalnya ia akan membuat gadis itu uring uringan seharian ini.

Setelah berpakaian cukup rapi, ia segera turun dan berpamitan dengan Mama nya.

"Mau kemana kamu Van?" tanya Maura selaku ibu dari pria tersebut.

"Biasa ma, nemenin Alysa. Kata Alysa mama nya ulang tahun hari ini, jadi Vano diminta tolong nemenin dia cari kado deh."

"Ooh jadi Mama nya Alysa ulang tahun hari ini? Aduh kenapa ga bilang sih." seru Maura. Ia lantas mengambil isi dompet nya dan memberi black card tersebut kepada Gevano.

"Eh serius ini mah? Buat Gevano?" girang Gevano.

"Enak aja kamu, Mamah kasih kartu ini biar kamu beli hadiah juga buat Mama nya Alysa. Sekalian nanti Alysa diajak makan juga, awas aja sampe Alysa ngadu ke Mama kalo dia ga kamu beliin makanan." ancam Maura.

"Iya mamah sayang, iya." balas Vano dengan suara seperti anak kecil.

"Yaudah sana kamu berangkat, hati hati bawa Alysa. Jangan ngebut!" titah Maura.

"Siap Bu Bos, Assalamu'alaikum." pamit Gevano sembari mencium tangan Mama nya.

Gevano adalah anak yang sangat berbakti kepada orang tua nya. Ia tak pernah membangkang perkataan mereka. Pria tersebut akan menjadi penurut jika dirumah, hanya saja sikapnya berubah ketika di sekolah.

Alysa yang sudah menunggu 30 menit lamanya pun kesal dengan Gevano. Pasalnya pria itu tak segera datang. Tiba tiba ada suara motor yang berhenti di depan rumahnya, ia pun segera turun ke lantai bawah.

"Eh ada Gevano." sapa Isabella yang menyadari kehadiran Gevano.

"Assalamualaikum Tante, Alysa nya ada?" balas Gevano sambil mencium tangan Isabella.

"Wa'alaikumsalam, Iya ada kok. Sini masuk dulu sebentar."

Gevano hanya tersenyum dan menuruti perkataan Isabella.

"Lama banget sih lo!" sentak Alysa yang sudah berada di samping mama nya.

"Jalanan macet Al." balas Gevano dengan senyum yang dipaksakan.

"Ni bocah kalo gaada mama nya udah abis gue." batin Gevano.

"Alysa, gaboleh gitu ih sama Gevano. Kasian loh dia jauh jauh dateng kesini." bela Isabella.

"Yayayaya, udah ya Ma. Aku mau ngedate dulu sama Gevano. Oke?" bohong Alysa.

Tak mungkin juga kan, ia berpamitan untuk membelikan kado untuk Mama nya.

"Hati hati lho kalian berdua." ujar Isabella.

"Iya mama ku yang cantik." balas Alysa lalu mencium pipi Isabella. Dilanjutkan dengan Gevano yang menyalimi tangan Isabella.           

"Buruan naik, keburu siang nih." ujar Gevano.

"Janjian jam berapa datengnya jam berapa." kesal Alysa.

"Heh cebol, emang nya lo janjian sama gue? Ngga kan. Lo aja tiba tiba telfon gue, minta anter cari kado buat Mama lo."

"Trus salah gue gitu?"

"Engga, gue yang salah. Udah ya Alysa Catherine Alexander yang cantik, buruan naik keburu siang." balas Gevano dengan mengusak kepala Alysa.

Perkataan Gevano yang begitu lembut membuat jantung Alysa berdebar kencang. Jarang sekali pria satu ini berucap seperti itu.

Gue sakit jantung apa gimana nih.

TBC

Haloo!! Aku mau ngucapin makasih banget buat kalian yang udah mau baca Wattpad ini🥺 Maaf ya kalo aku ada salah kata/typo:( Semoga kalian suka!!❤️❤️

GEVANO ALRESTA ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang