4

308 22 0
                                    

Malam ini pesta ulang tahun Mama Alysa di gelar besar besaran di rumah Alysa. Pesta tersebut mengundang konglomerat dari mana pun tak terkecuali keluarga Gevano.

Alysa yang saat ini menggunakan dress bewarna pink dipadukan dengan sepatu yang senada, menambah kecantikan gadis itu.

Ia menatap sekeliling, ah sangat membosankan. Semua orang hanya membahas perihal bisnis, sedangkan gadis tersebut tak suka hal semacam itu.

Setelah acara peniupan lilin, kini dilanjutkan dengan acara hiburan. Alysa yang sangat jenuh ditempat ini memutuskan untuk ke taman belakang dekat kamarnya.

Jika kalian bertanya dimana pesta itu diadakan, maka jawabannya adalah taman utama. Rumah Alysa sendiri memiliki dua taman yang berada di depan dan belakang.

Taman belakang biasanya digunakan Alysa untuk menghilangkan stress. Gadis itu sangat menyukai tempat tersebut. Saat sedih maupun senang Alysa akan menumpahkan isi hatinya di taman itu.

"Ngapain lo disini?" tanya Gevano yang kini duduk di samping Alysa.

Gadis itu hanya tersenyum simpul, menatap Gevano yang berbalut jas hitam membuat ketampanan pria itu menonjol.

"Pake Al, dingin." Gevano melepas jas miliknya dan dipasangkan ke tubuh Alysa.

"Makasih." ujar gadis itu.

"Lo kenapa? Ada masalah? Tumben diem biasanya pecicilan kek anak kecil." jelas Gevano.

"Lagi ga mood aja."

"Idih tumben."

Tak ada jawaban dari gadis tersebut, mereka terdiam di temani heningnya malam.

"Al lo tau ga, hal yang bikin gue seneng tiap hari?" lanjut Gevano.

Alysa hanya menatap Gevano dengan penuh tanya.

"Elo Al, ngeliat lo marah marah karena sikap gue itu menandakan gue masih lo anggep."

"Lo nyindir gue?" tukas gadis itu.

"Al semenjak lo ada di hidup gue, rasanya hari hari gue lebih bewarna. Dulu sebelum kenal sama lo gue dingin Al, ga pernah yang namanya deket sama cewe."

Alysa masih mendengarkan cerita dari pria tersebut.

"Sampe gue dapet julukan es batu berjalan, karena sikap dingin gue. Banyak cewe yang deketin gue, tapi ga ada yang tulus Al. Semua manfaatin gue karena ketenaran dan kekayaan. Dari situ gue mikir kalo semua cewe sama aja, tapi semenjak ketemu sama lo semua beda Al. Gue tarik balik kata kata gue yang ngatain semua cewe sama."

Alysa tertegun mendengar pernyataan dari cowo tersebut. Ia tak menyangka sebegitu hebat dirinya di dalam hidup Gevano.

"Y-ya gue emang beda dari cewe matre kaya mereka." jelas Alysa menutupi kegugupannya.

"Maka dari itu Al, gue mohon sama lo jangan berubah. Walaupun sikap gue sering bikin lo jengkel." harap Gevano.

Alysa tersenyum dan menganggukkan kepalanya, menandakan gadis itu tak akan berubah.

Gevano mulai mendekatkan wajahnya kepada gadis itu. Alysa terkejut sungguh, ia bahkan bisa merasakan hembusan nafas Gevano pada kulitnya. Jarak antara mereka semakin menipis, Alysa membulatkan matanya. Gevano yang masih ditempatnya pun semakin memajukan wajahnya.

Gadis itu tak bisa berkutik, jika ia bergerak sedikit saja mungkin bibir mereka akan bertemu. Alysa pun memejamkan matanya.
Ia sudah rela jika first kiss nya akan diambil oleh Gevano. Hingga sebuah kata tak terpikirkan keluar dari mulut Gevano.

"Gue kebelet pipis Al." bisik Gevano di telinga gadis itu.

Bangsat.

Alysa segera menarik kembali wajahnya, pipi nya sudah merah padam. Bagaimana bisa Gevano mengatakan hal seperti itu. Sudah tidak waras memang.

"Pipi lo kenapa Al? Kok kaya blushing gitu sih?" tanya Gevano dengan polosnya.

"Hah? Engga kok, ini blush on gue aja yang ketebelan." bela gadis itu.

"Lo kira gue bakal nyium lo gitu? Jangan kepedean deh Al." Gevano menahan tawanya.

"A-apaansih." gugup gadis itu.

"T-tuh tinggal masuk aja, ntar dari dapur belok kiri. Ada kamar mandi kok." lanjut Alysa.

"Gue udah tau Al, gue cuma ngerjain lo aja, ga sangka gue berhasil." tawa cowo itu seketika pecah membayangkan wajah Alysa yang sudah merah padam.

"Sini lo berantem sama gue!" sentak gadis itu.

"Ayok, dimana? Kamar lo? Gue mah selalu siap Al dimana pun."

Alysa hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

Salah memang percaya sama Gevano.

TBC

Abraham Alexander

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Abraham Alexander

Issabela Alexander

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Issabela Alexander

GEVANO ALRESTA ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang