Jangan lupa Vote dan Koment Ya Guys 😊
Bel sudah berbunyi sejak 20 menit yang lalu. Itu sebabnya lingkungan sekolah sudah sepi. Allena menghampiri Alvino dengan raut wajah seperti biasa datar.
Allena langsung memasuki mobil Alvino bersamaan dengan Alvino. Setelah itu mobil sport hitam milik Alvino melaju meninggalkan SMAJARA.
Di sepanjang perjalanan tidak ada suara hening. Hingga mobil Alvino berhenti di suatu tempat yang agak jauh dari sekolah mereka. Alvino menitipkan mobilnya terlebih dahulu di sebuah rumah salah satu warga.
Lalu Ia berjalan sambil menggandeng tangan Allena. Allena mengernyit bingung saat Alvino mengajaknya kesebuah semak semak yang cukup tinggi. Sempat Ia merasa takut. Namun Ia mencoba tetap tenang.
Alvino menarik pelan tangan Allena membawanya memasuki semak semak tersebut.
Mata Allena berbinar saat Ia melihat Danau yang sangat indah dengan sebuah kursi yang menghadap kearah danau tersebut. Di tambah lagi dengan rumput hijau yang mengelilingi danau tersebut menambah kesan indah di mata Allena.
"Suka ?" tanya Alvino
Allena menganggukkan kepalanya antusias. Tanpa sadar Ia tersenyum.
Alvino terkejut sekaligus terpaku melihat Allena. Baru kali ini Ia melihat Allena tersenyum. Cantik begitulah pikirnya
"Ya udah kesana yuk" ucap Alvino mengajak Allena untuk semakin mendekat.
Mereka pun duduk di bangku yang kurang lebih berjarak 1 meter dari Danau tersebut.
"Tau dari mana tempat ini ?" tanya Allena.
Alvino terkejut untuk yang kedua kalinya. Allena mengajaknya bicara. Alvino menatap Allena lalu tersenyum.
"Tau dari Papa. Dari kecil Papa suka ngajak ke sini. Ngga ada yang tau danau ini. Bahkan warga selitar sini sekalipun" ucap Alvino diangguki Allena.
Allena menatap Danau tersebut dengan penuh semangat. Lalu Ia berjalan mendekati Danau tersebut dan berdiri di pinggirnya.
Seketika memori tentang keluarganya menyeruak masuk kedalam fikiran Allena. Memori saat mereka menghabiskan waktu bersama sama Picnik di pinggiran Danau.
Pipi Allena langsung dibanjiri oleh air mata. Ia menangis dalam diam. Ia merindukan keluarganya yang dulu.
Alvino melihat punggung Allena sedikit bergetar. Ia lalu menghampiri Allena lalu Ia mengusap punggung Allena demgan lembut memberikan ketenangan.
Allena langsung menghapus air matanya secepat kilat setela Ia menyadari Alvino di sampingnya. Ia tak ingin dianggap lemah oleh orang lain. Apalagi Alvino.
"Jangan sembunyiin kesedihan Kamu Senja. Kalau Kamu sedih atau butuh tempat curhat Aku bisa kok jadi teman curhat buat Kamu. Kapan pun Kamu butuh Aku Kamu bisa cari Aku" ucap Alvino lalu menghapus sisa air mata Allena.
"Gue ngga nyembunyiin kesedihan Gue. Tadi Gue kelilipan" alibi Allena
"Terserah Kamu deh kalau ngga mau ngaku." ucap Alvino
Kemudian hening. Mereka sibuk dengan pikiran masing masing. Hingga Alvino kembali membuka percakapan.
"Senja" panggil Alvino
"Hmm" gumam Allena
"Aku boleh tau ngga kenapa Kamu benci sama Aku ?" tanya Alvino
Allena gelagapan sendiri. Ia belum siap kembali mengingat masa lalu nya yang kelam.

KAMU SEDANG MEMBACA
Alvino & Allena
Roman d'amourFollow dulu sebelum membaca 😊 Seorang gadis dingin, cuek, datar, dan memiliki masa lalu kelam yang bernama Allena Twilight Kurana bertemu dengan seseorang yang ramah dan ceria yang bernama Alvino Ravando Smith. Apa jadinya jika mereka dipersatukan...