L O V E I S A T R O U B L E D C H A I N : 04

25 6 7
                                    

"
Bunga ada karena dia diciptakan untuk menjadi cantik, sama halnya perempuan ada untuk melengkapi laki-laki.
"






"Gue harus balik lagi ke Sekolah, sana turun."

Azura yang masih malas beranjak dari Jok belakamg Motor Kakak Sepupunya masih diam tidak merubah posisinya.

"Lo ada Basket Sore ini juga Kak?" Adnan menjawabnya hanya dengan mengangukan kepalanya santai.

"Kenapa mau aja kalo sama-sama ada Eskul Basket Sore?" Adnan mematikan Mesin Motornya dengan santai.

Melepas Helm di Kepalanya, dan meletakannya diatas Teng tempat Bensin.

"Aro yang minta tolong sama gue secara pribadi, gue gak ada masalah soal itu karena lo juga Adik gue. Lagian gue Kelas Sembilan sekarang, Jam Eskul gue selesai Aro." Azura menganggukan kepalanya mengerti.

Mulai menuruni Motor besar Sepupunya dan mengucapkan Terimakasih seperti biasanya.

"Kalo gak bisa nganterin gak usah maksain, sebenernya gue juga bisa pulang sendiri tanpa dianterin. Sekali-kali jangan turutin apa yang Aro bilang, gue yang merasa gak enak sama lo Kak. Udah lah, besok-besok gak usah nganterin gue. Ada Kak Raenal juga kok. Dia hari Selasa juga pulang dijam yang sama."

Adnan membuang nafasnya malas, dia mengusap rambut Azura pelan, Adnan juga masih duduk di Motornya.

"Gue gak keberatan sebenernya, gue cuma gak bisa jawab aja kalo ditanyain sama Aro kenapa gue gak nganterin lo. Setiap dia mau pulang selesai Eskul, dia selalu tanyain gue apa lo gue anterin selamat sampe depan rumah." Azura mengerucutkan bibirnya sangat keberatan.

"Sumpah, gue gak suka sama Kakak gue kalo lagi kaya gini." Adnan tertawa cukup kencang karena merasa gemas.

"Tapi gue setuju sama Kakak lo, dia perhatian sama lo. Sampe-sampe, dia gak percaya sama orang lain buat nganterin lo pulang." jawab Adnan yang dibalas putaran bola mata dari Azura.

"Gue balik dulu." lanjut Adnan yang dibalas anggukan kepala, kemudian Adnan menghentikan langkah Azura yang hampir masuk ke Rumahnya.

"Tunggu-tunggu."

"Lo gak perlu merasa gak enak sama gue, gue Kakak lo juga. Dan, jangan ke Ge-eran kalo gue sering pulang dihari Eskul. Gue juga mau pulang dulu, mandi, bersih-bersih dan bawa perlengkapan Eskul." ucap Afnan menjelaskan ulang lagi, tawa Azura langsung saja lepas.

Satu tahun lebih seperti ini memang membuat Azura merasa tidak nyaman, walaupun Adnan Kakak Sepupunya.

Selagi Azura hafal jalan pulang dari Sekolah, Azura pasti bisa sampai Rumah sendiri jika Aro tidak terlalu Protective padanya.

Masalah memang di Aro. Jika Aro mengizinkan, Azura tidak akan terlihat semanja ini dimata teman-temannya.

"Hati-hati." teriak Azura saat Adnan sudah menjalankan Motornya menjauh dari rumah Adik Sepupunya.

Tidak sampai Setengah Jam, Adnan sudah rapi dengan perlengkapan Eskulnya.

Dengan dua Botol Minum yang disiapkam Bundanya, Uang Saku Ganda, dan jangan lupakan makanan ringan yang sudah disiapkan diatas Meja Ruang Tamu.

"Baru aja jam Setengah Empat, kamu gak mau makan dulu Nak?" sapa Stefi dengan pakaian rumahannya keluar dari Ruang Keluarga dengan Ayah Adnan dibelakangnya.

Jangan lupakan soal Aldi dan Ari, keduanya selalu pulang cepat dihari yang sama.

Bukannya Ari dan Adnan tidak terlalu akrab. Setiap malam mereka berdua melakukan hal yang selalu membuat hubungan Anak dan Ayah semakin dekat.

Cinta Adalah Rantai Masalah  [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang