L O V E I S A T R O U B L E D C H A I N : 13

17 4 0
                                    

'
Mencintai? Saling mencintai maksudnya? Em. Gak ada yang bisa meyakinkan seseorang dengan cinta yang terlalu kuat. Akan timbul sakit nanti.
'

"Ada apa?" tanya Azura yang terlihat bingung saat Kakak Kelas menghampirinya.

Bergabung duduk dikursi dekat taman tempat parkir dengan satu kali gerakan, Azura sedikit terkejut saat Kakak Kelas itu langsung saja duduk disampingnya dan melihatnya dengan sangat intens yang mampu membuatnya tidak fokus dengan pergerakannya sendiri.

Kakak Kelas tadi menggeleng, dan kembali menatap kearah depan membuatnya menjadi canggung.

Azura tidak terlalu banyak berbicara, dengan memasang earphone-nya Azura hanyut dalam lagu yang diputarnya cukup keras dikedua telinganya.

"Yang gue tahu lo sering balik bareng Ketua Osis tahun ini, siapa nama lo?" seseorang bertanya pada Azura yang membuatnya mengerutkan keringnya bingung.

"Azura, Kak Aro kakak kandung gue." jawab Azura dengan nada memperkenalkan diri, tersenyum cukup sopan dan mencabut satu earphone disatu telinganya.

"Ada apa kak? Kak Aro lagi Rapat Osis hari ini." Aurora yang menyadari salah sasaran bicara menggaruk kepalanya sedikit bingung.

"Aaa. Bukan-bukan, gue cuma mastiin aja kalo lo yang sering pulang bareng sama Adnan. Dia satu kelas sama gue." Azura menganggukkan kepalanya tidak terlalu bersemangat.

"Iya, kak Aro sedikit nyebelin. Dan akhir-akhir ini juga Kak Adnan sering ngaterin gue pulang sedangkan gue bisa pulang sendiri. Ada apa emangnya? Ada urusan sama Kak Adnan? Kak Adnan ju--"

"Gue tahu gue tahu, Adnan lagi Rapat Osis kan? Gue tahu Adnan lagi Rapat Osis." jawab Aurora dengan sangat cepat, Aurora hanya tidak ingin Azura terlalu banyak berbicara yang bukan seharusnya mereka berdua bicarakan.

Azura menatap Aurora dengn sedikit bingung, melihat dengan serius dan diam.

"Ada apa?" tanya Aurora yang risih dengan tatapan intens dari Azura.

"Lo suka ya sama Kak Adnan?" tanya Azura dengan nada penuh selidik, menujuk dengan jari telunjuk tangan kanannya dan tersenyum mengejek kearah Aurora.

Kemudian Azura tertawa terbahak-bahak karena menganggap Kakak Kelasnya lucu.

"Eh?" Aurora terkejut cukup cengo melihat respon Azura yang sama sekali menganggapnya lucu.

"Apa-apa? Mana ada!" sangkal Aurora yang terus saja menyembunyikan wajahnya dari rasa malunya karena tertangkap basah menyelidiki Adnan secara terang-terangan.

"Terus lo nanyain gue ngapain selain tanya tentang Kak Adnan? Gak mungkin kan tanya Kak Aro, jelas-jelas Kakak gue udah punya pacar."

Skak. Aurora benar-benar dibuat terdiam mati kutu saat mendapat ejekan dari Azura yang terlihat sangat lugu justru menjadi menyebalkan jika diusik dengan seseorang yang dikenalnya.

Benar kata Deval. Azura memang berbeda dari yang sebenarnya.

Aurora menggaruk belakang kepalanya sedikit menghilangkan kecanggunannya dengan Azura.

"Sedikit." ucap Aurora dengan lirih yang membuat Azura mengerutkan alisnya bingung.

"Apanya yang sedikit?" tanya Azura penasaran.

"Gue sedikit suka sama Adnan, gue boleh minta tolong sama lo buat deketin Adnan sama gue kan?"

BOOM!

Lagi-lagi Azura benar-benar meledakan tawanya cukup puas.

"Jadi bener ternyata kalo lo, Kak. Cemburu liat gue pulang bareng Kak Adnan terus, iya kan?" tanya Azura yang membuat Aurora terlihat mengkerut bingung.

Cinta Adalah Rantai Masalah  [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang