Saat ini Metha tengah duduk di bawah pohon dekat taman, tak lupa dengan novel di genggamannya.Seorang pemuda dengan gaya coolnya, menghampiri Metha yang tengah bersantai di bawah pohon. Siapa lagi kalau bukan Vano.
"Meth, gue mau ngomong sama lo," ucapnya sambil duduk di sebelah Metha. Gadis di sampingnya ini bukannya menjawab malah bernyanyi dengan riang layaknya tak ada orang selain dirinya.
"Meth!" kali ini Vano memanggil dengan nada yang cukup tinggi.
"Enggak ada yang harus diomongin lagi!" tukasnya dengan santai, sambil membalik lembaran-lembaran novel.
"Kenapa lo jadi gini Meth? Lo bukan Metha yang gue kenal, Metha gue gak kayak gini. Lo bukan Metha gue! lo beda, lo berubah!"
Metha membuang nafas kasar. "Udah ngomongnya? sekarang giliran gue. Lo gak berhak ngatur hidup gue, lo itu siapa? Cuman koleksi gue yang gak guna! Dan apa tadi? Metha gue? Jijik banget gue dengernya!"
"Iyah, gua tau gue salah, tapi lo gak boleh gini Meth ...,"
"Bukan urusan lo!" setelah meluapkan emosinya, Metha pergi meninggalkan Vano yang mematung di tempat.
"Argh ...!" Vano mengacak rambutnya kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan Jadi Manten
Genç Kurgu_Alvano Bagaskara_ Sebenernya, gue itu paling benci sama mantan. Gengsi aja gitu kalau ngajak balikan. Tetapi gak tau kenapa mantan gue yang satu ini bikin sifat gengsi gue jadi hilang gitu dan syukurlah kedua orangtua kami menjodohkan kami berdua...