16. I don't think so

181 40 8
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Abil

Emangnya Abi itu tipe-tipe cowok idaman banget ya? Gue perhatiin setiap kita jalan berdua pasti jadi tontonan anak cewek di kampus. Itu matanya kalau udah natap kita berdua kayak mau keluar. Kayak seakan-akan gue itu gak boleh jalan sama dia.

"Gimana belajarnya?" Tanya dia begitu kita masuk mobil.

"Gitu-gitu aja."

"Pengen luar biasa, gak?" Ucap dia, tatapannya kayak berbinar gitu.

"Nggak," jawab gue, dia menghela nafas nya.

"Tuhan, boleh minta cewek yang manja aja gak sih? Capek banget sama manusia cuek-cuek najis begini."

"Ya Tuhan, siapa yang ngajak balikan kemarin? Tolong ya, nanti-nanti gak usah di jawab aja doa-doanya." Balas gue.

"Heh! Nggak gitu!" protesnya.

"Terus gimana?" Ucap gue, mana songong banget pake deketin muka.

"Gini," dan Abi selalu gak bisa di tebak, tiba-tiba cium seenak jidat jadi ke biasaan dia yang baru kayaknya, "gak usah debat, mending kita pulang."

"Ail gimana?" Tanya gue sedikit penasaran karena ini udah hampir 2 bulan lebih dari kejadian waktu itu.

"Masih santai sama kesendiriannya."

"Semoga segera di pertemukan dengan orang yang tepat."

"Gimana kalau orangnya tepat tapi, waktunya salah?" Tanya Abi.

"Judul lagu itu, elah."

"Bisa jadi tahu."

"Iya juga."

Gak bisa bayangin gimana kalau gue ada di posisi Ail. Walau sering di bilang gak peduli sama Abi, cuek banget, judes banget sama dia tapi, orang-orang gak akan tahu gimana rasa sayang gue sama dia. Rasa sayang itu, gak bisa lo ibaratkan sama apapun karena rasanya akan selalu kurang.

"Kok ke rumah kamu?" Tanya gue, baru sadar kita berhenti di halaman rumah Abi.

"Aku mau ambil baju pesenan dulu terus anter kamu sekalian anter pesenan juga. Tunggu di sini bentar."

Dia keluar mobil dan masuk ke dalam rumah. Di pikir-pikir, gue udah jarang banget kabarin Mama sama Zisan. Gue iseng aja telpon adik gue terganteng itu.

DEMMAND [END]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang