18). Sacrifice

211 42 48
                                    

Loving you is my only responsibility. -L.L.

*****

Meski selama hampir setengah dekade Luna mengenal Ferdian dan cowok itu jarang terlihat berinteraksi dengan kedua orangtuanya, bukan berarti cewek itu tidak mengenal mereka sama sekali. Kedua orang tua Ferdian termasuk pribadi yang cukup ramah (dalam hal ini penilaian Luna lebih mengarah ke Helen karena Danny jarang berkomunikasi dengan keluarga Luna).

Luna ingat ketika dia bertemu Helen di hari pertama keluarga Michiavelly pindah ke apartemen sebelah apartemen keluarga Lovandra. Dengan senyum lebar yang membuat mata wanita itu melengkung persis seperti mata anak semata wayangnya, Helen membawa seloyang puding cantik buatannya sebagai formalitas dengan harapan hubungan antartetangga mereka bisa terjalin dengan baik di kemudian hari.

Niat baik tersebut tentu saja tidak sia-sia karena seperti yang diharapkan oleh kedua belah pihak, hubungan mereka semakin erat satu sama lain seiring berjalannya waktu, bahkan Helen dan Mia sama-sama mempunyai niatan untuk menjodohkan anak mereka masing-masing.

Sama seperti Mia yang memuji visual Ferdian hingga layak dijadikan menantu, Helen juga kagum dengan kecantikan Luna. Mereka sampai mengira kalau ini ada kaitannya dengan campur tangan semesta, hingga bisa mempertemukan kedua visual yang standarnya di atas rata-rata.

Helen selalu meluangkan waktunya untuk mengunjungi apartemen Mia sekedar mengobrol ringan setiap mendapat kesempatan, tetapi sayangnya kebiasaan itu hanya bertahan di tiga bulan pertama karena wanita itu mulai jarang tinggal di apartemennya sejak pekerjaan Danny yang tidak tetap. Dalam kurun waktu tertentu, papa Ferdian harus bersedia ditransfer dari satu kota ke kota lain sesuai perintah atasannya.

Ferdian ditinggal hidup sendiri di apartemennya sejak saat itu. Berawal dari momen itulah Luna jadi lebih sering berinteraksi dengannya, yang diawali dengan momen membawakan bekal makan siang untuknya hingga berakhir berteman dekat dengannya.

Hingga pada satu titik, Luna sudah mempunyai perasaan pada Ferdian dan ketika cewek itu sadar, dia sudah jatuh terlalu dalam.

Sudah terlambat untuk mundur.

Itulah sebabnya mengapa pada akhirnya Luna berani mengakui perasaannya pada Ferdian dan tidak menyerah menjadi bucinnya selama empat tahun lamanya karena cewek itu sadar dengan risiko yang dihadapinya setelah menyukai seseorang seperti Ferdian.

Bahwa mencintai memang gampang, tetapi melepaskan adalah kelemahan Luna Lovandra.

Katakanlah Luna adalah tipe setia, yang setelah menaruh perasaan pada seseorang akan sulit move on sekeras apa pun dia berusaha.

Namun, persepsi tersebut berlaku sebelum mengetahui rahasia yang sebenarnya. Alih-alih egois dengan mempertahankan Ferdian di sisinya, Luna tidak bisa mengabaikan kesedihan dari Helen juga. Bagaimanapun, beliau adalah teman ngobrol mamanya di kala bosan. Bagaimanapun, beliau sering perhatian pada Luna bahkan hal kecil sekali pun. Dan bagaimanapun juga, Helen adalah mamanya Ferdian.

Mama dari cowok yang dicintainya.

Akan lain cerita jika misalnya mama Ferdian mempunyai watak yang buruk atau tidak tulus menyayangi anaknya. Luna bahkan bisa merasakan kalau Helen menyayangi Ferdian dengan kasih seorang ibu.

Helen hanya terjepit situasi di saat wanita itu berusaha mempertahankan rumah tangga keluarganya dan terpaksa harus mengabaikan Ferdian. Teknisnya, mungkin saja Helen berpikir untuk memprioritaskan status keluarganya terlebih dahulu dan Ferdian bisa mengerti situasi ini.

Lagi pula, ada keluarga Lovandra yang bersedia memberikan perhatian lebih pada anak tunggalnya itu. Helen memang bisa merasakan kalau Mia benar-benar tulus menyayangi Ferdian dan wanita itu sangat berterima kasih padanya, yang terlihat jelas dari matanya yang berkaca-kaca karena terharu sebelum pergi menyusul suaminya.

I'm Down For You • AGAPE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang