chapter 3

300 25 30
                                    

Pintu kamar seokjin terbuka dan menampilkan seokjin sedang bertengkar dengan yoongi.

Seokjin yang tidak percaya bahwa Hana meninggal dan Hany adalah Hana miliknya.

Sementara, yoongi yang masih tidak percaya jika Hana meninggal karena mayatnya hilang dan dia berusaha terlihat kuat.

Hany terpatung karena seokjin melempar botol kaca tepat di pintu sampingnya. Seokjin melihat Hany langsung diam menatap tajam kearah Hany.

"Kenapa kau disini?"- tanya seokjin dingin.
"B-bukan apa-apa"- ucap hany sedikit takut.
"Pergi!"- satu kata muncul di bibir merah seokjin.
Yoongi langsung menatap seokjin dengan tatapan tidak percaya.
"Kenapa kau menyuruhku pergi?"- tanya Hany polos dengan tatapan takut.
"Kau tidak berhak ada disini!"- jelas seokjin melangkah ke arah Hany.
Hany mundur mengikuti langkah seokjin sampai punggungnya terbentur tembok.
Seokjin langsung menaruh kepalanya dipundak Hany dan menangis.
"Bilang padaku jika kau adalah Hana!"- ucap seokjin memohon.
"Aku bukan Hana, tapi aku adalah kembarannya"- ucap Hany membuat seokjin mendongakkan kepalanya.

"Kau adalah kembarannya?"- tanya seokjin menatap manik mata Hany yang terus menghindar dari kontak mata.
"Benar"- ucap Hany meyakinkan seokjin.
"Tolong katakan itu kebohongan!"- ucap seokjin memohon sambil menjatuhkan diri di pecahan kaca dan menangis.
"Maaf. Ini kebenaran!"- ucap Hany membuat teriakan frustasi seokjin keluar.
"HANA... BOGOSHIPO!!!"- teriak seokjin dan menangis sesenggukan.
Hany hanya menutup erat matanya karena tidak bisa melihat seseorang seperti ini. Yoongi hanya menundukkan kepala dan menangis dalam diam.

"Sekali lagi maaf"- ucap Hany meminta maaf.
"Hana hiks... Tolong bawa aku di duniamu!! Hiks... Aku ingin bersamamu hana!!! Hiks..."- ucap seokjin menangis dengan keras.
'maaf seokjin oppa, kumohon maafkan kebohongan pertamaku untukmu'- batin Hany.
Seokjin bangkit dan menuju keluar mansion dan pergi entah kemana.
Yoongi yang sudah terkuras tenaganya hanya bisa menjatuhkan diri dilantai yang dingin, memeluk lututnya dan menangis dengan keras.
Mansion itu kini di penuhi dengan tangisan frustasi dan kekecewaan.

Seokjin menuju club untuk minum minuman keras. Saat seokjin tengah menghabiskan botol keempatnya terhenti karena suha menahan botol alkohol yang akan di minum oleh seokjin.
"Kau gila?"- ucap suha reflek.
Baekhyun yang mengikuti dari belakang hanya bisa merebut botol alkohol milik seokjin.
"Ada apa kau disini?"- tanya seokjin yang ingin merebut botol alkohol dari tangan Baekhyun. Baekhyun dengan gesit menepis tangan seokjin yang akan menggapai botol alkohol.
"Ayo antar seokjin pulang!"- ajak baekhyun membopong seokjin.
"Baiklah. Ayo!!"- setuju suha mengikuti baekhyun yang menuju keluar club.

Sementara itu, seorang gadis dengan luka tembakan tepat di antara jantung dan paru-paru selamat dan di state koma.
Gadis itu selamat karena river. Gadis itu di gendong menuju rumah sakit yang jauh dari Seoul dan membuatnya di state koma.

"Hana. Bangunlah aku merindukanmu"- ucap river mengelus punggung tangan yang mulai kurus.
Gadis itu adalah Hana yang saat di bawa kerumah sakit dia dinyatakan meninggal tetapi, sebenarnya dia mati suri. River membawa Hana menuju salah satu rumah sakit yang sebenarnya terkenal dan ia juga tahu jika hana memiliki kembaran.
Dia memiliki firasat jika Hana akan bertemu dengan kembarannya.

"Aku harus memberi tahu siapa?"- monolog river bingung.
"Ponsel milikku terjatuh dan rusak parah sampai tidak bisa digunakan"- monolog river sembari mengacak rambutnya yang di cat warna silver.
"Sepertinya aku memiliki ide"- ucap river menjentikkan jari tengah dan ibu jari.

Seokjin diantar oleh suha dan Baekhyun menuju mansionnya.
Baekhyun menekan bel mansion dan dibuka oleh Taehyung yang baru saja tertidur karena lelah menangis.
"Ada ap–"- kata Taehyung tidak lengkap karena kaget akan seokjin yang mabuk berat.
"Hyung!!"- pekik Taehyung membantu Baekhyun yang membopong seokjin.
"Ada apa dengan seokjin Hyung?!"- tanya Taehyung merebahkan seokjin di sofa.
"Dia mabuk dan ada apa dengan matamu?? Kau menangis?"- tanya suha menunjuk kedua mata Taehyung.
"Oppa ada apa?"- tanya Hana yang sembari menenangkan yoongi sampai yoongi tertidur.
"Hana"- lirih suha dan Baekhyun bersamaan.
"Dia bukan Hana tetapi Hany!"- jelas Taehyung mengganti pakaian yang bau alkohol milik seokjin.
"Maksudnya?"- tanya Baekhyun tidak mengerti.

Grep...

Suha memeluk Hany seperti ia memeluk Hana.
"Aku bukan Hana!"- bisik Hany tepat di telinga kanan suha.
"Aku tidak peduli kau seperti hanaku"- jelas suha menggigit leher Hany. Hany hanya bisa meringis menahan sakit dan bisa dipastikan lehernya tertancap gigi taring milik suha dan tidak lupa suha sedikit mencicipi darah segar Hany.
"Mari kita berteman!"- seru suha mengulurkan tangan.
"Mari!"- setuju Hany menahan ekspresi menahan sakitnya.
"Baiklah ayo kita pulang chagi!"- ajak baekhyun. Taehyung hanya bisa menatap datar kearah Baekhyun karena Baekhyun menggoda dia yang tidak memiliki kekasih.

"Pergi sana!! Aku mengusir kalian"- ucap Taehyung ketus sambil mengkode menyuruh pergi dengan tangannya.
"Baiklah aku juga sudah mengganggumu jadi aku dengan chagi akan pergi"- pamit Baekhyun dengan kekehan.
"Yakk!!!"- pekik Taehyung membuat kekehan Baekhyun kembali keluar.
Setelah Baekhyun dan suha pergi Taehyung menghampiri Hany yang menahan darah.
"Ini"- ucap Taehyung sedikit dingin memberikan obat kepada Hany.
"Untuk?"- tanya Hany memiringkan kepala.
"Cerewet!"- cibir Taehyung memberikan obat dileher hany yang digigit oleh suha.
"Sudah selesai!"- seru taehyung.
"Terima kasih"- ucap Hany diangguki taehyung.

"Oh iya, panggil semuanya dengan oppa mengerti?!"- ucap Taehyung semangat.
"Mengerti"- ucap Hany sedikit canggung.
"Tidak usah canggung. Ayo kuantar kekamar!!"- ucap Taehyung mengendong hany.
"Oppa turunkan!"- pekik Hany dengan kekehan khas milik Hany sendiri. Taehyung yang mendengar kekehan yang sangat berbeda dengan Hana miliknya langsung menyadari bahwa Hany adalah orang yang berbeda.

'hanaku memang meninggalkan ku dan semuanya, jahat sekali kau Hana!'- batin Taehyung.

"Naikkan frekuensinya!"- suruh dokter yang berusaha membuat Hana sadar.
"Sekali lagi naikkan frekuensinya!"- suruh dokter lagi.

"Hana kumohon bertahanlah untukku!"- ucap river memohon.
"Kumohon tuhan tetap sadarkan Hana, dia yang ku punya sekarang!"- ucap river memohon.
"Cepat angkatlah!!"- pekik river menyambungkan panggilan dengan seseorang.
"Dapat!! Yeoboseyo!"- ucap river semangat.
"......"- ucap seseorang diseberang sana.
"Cepat kesini di rumah sakit *** Hana sedang mengalami pendarahan Sekarang!"- ucap river khawatir.
"....."- ucap seseorang dan mematikan sambungan panggilan.

"Akhirnya pendarahan sudah berhenti dan Hana akan siuman beberapa Minggu lagi"- beritahu dokter kepada river.
"Benarkah?! Terima kasih dokter!"- ucap river membungkukkan tubuhnya berkali-kali
"Akhirnya Hana kau akan pulih dan kupastikan untuk sementara dia tidak pulang ke mansion!"- tekad river.

Secret POV.

Ternyata Hana masih hidup, aku bersyukur karena Hana membawa semua kebahagiaan milik seokjin Hyung. Aku jadi sedih saat jin hyung membentakku pertama kalinya.
Tetapi tidak apa, seokjin Hyung sangat menyayangi hana. Karena itu, aku selalu berusaha membuat seokjin Hyung senang.

Secret POV end.

TBC~ gaes.

Udah tuh saya update mohon dibaca dengan teliti karena ada spoiler kecil yang ada disana.

Kalian sekali-sekali author ajak main kayak gini. Banyak teka-teki oke?!

Bye~~~~

My New Family'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang