Secret POV.
Saat ini aku melihat sebuah taman.
Taman itu sangat cantik dan indah.
Tetapi, kenapa taman ini sepi padahal jika seperti ini bakal ramai.
Tunggu, aku melihat sosok yang sangat familiar untukku.
Siapa ya?? Mama?? Mana mungkin?!
Saat aku dekati orang itu menoleh ke arahku.
Hah?!! Mama?!! Kenapa disini?! Apa aku sudah mati?? Atau..."Sayang"- panggil mama membuyarkan lamunanku.
"Iya mama"- ucapku menyahuti panggilan mama.
"Kenapa kau ada disini?"- tanya mama menekan pundakku agar tetap sadar.
"Ma.. dadaku sangat sakit!"- rintihku memegangi dada tepat jantung.
"Sayang jangan hiraukan sakit itu, kau harus pulang!"- suruh mama.
"Kenapa aku pengen sama mama!!"- seruku memeluk tubuh yang ku rindukan.
"Hana sayang"- panggil mama.
"Hana harus pulang! Ini bukan tempatmu! Jadi kau harus sadar"- ucap mama memaksa."Hana!"- panggil seseorang membuatku menoleh.
"Yeol oppa"- lirihku melihat style milik oppa.
"Ppfft..."- aku menahan tawa karena pakaian oppa sangat aneh.
"Wae? Jangan bilang jika pakaianku aneh!"- ucap oppa memperingatiku.
"Memang aneh oppa!!"- seruku tertawa terbahak-bahak.
"Sudah kuduga"- gumam oppa menatap datar ke arahku.
"Sudah Hana, sudah Yeol!"- seru mama menghentikan kegiatanku.
"Baiklah"- pasrahku langsung menghilangkan ekspresi tertawa."Hana maaf"- ucap Yeol oppa tiba-tiba.
Aku langsung melihat ke arahnya.
Kepalanya menunduk langsung ku angkat agar aku melihat mata coklat miliknya.
Matanya tersirat banyak penyesalan kepadaku.
"Aku memaafkan oppa"- ucapku memeluk tubuh kekar yang sudah ku rindukan.
"Maaf Hana"- ucap Yeol oppa menangis dengan keras. Seketika aku merasakan rasa sakit di dadaku kembali.
"O-oppa sakit"- rintihku memegangi dada.
"Maaf Hana, tolong kembalilah segera!"- suruh Yeol oppa mengantarkan ku ke arah cahaya.
"Oppa ikut?"- tanyaku memeluk leher Yeol oppa.
Yeol oppa hanya menggelengkan kepala menandakan bahwa dia tidak akan ikut.
"Wae?!"- tanyaku mengeratkan pelukanku.
"Maaf"- satu kata dibibir oppa dan dia mendorongku ke arah cahaya.Dan semuanya menjadi gelap.
Secret POV end.
Sekarang, seminggu setelah seokjin pulang dari rumah sakit, di rumah bangtan yang ramai.
Terlihat Jungkook yang mengomel sambil menyuapi seokjin yang sedang sibuk dengan ponsel, hoseok yang sedang berlatih dance untuk masuk dalam dunia permusikan, yoongi dan namjoon yang sedang menulis lirik lagu untuk mereka kolaborasikan, dan jimin dan taehyung yang sedang berlari sana-sini dengan teriakan-teriakan khas mereka.
Seketika pintu mansion mereka terbuka dan menampilkan Daddy dengan mama serta gadis yang asing.
Daddy memanggil seluruh penghuni mansion untuk berkumpul."Ada apa dad?"- tanya yoongi malas.
"Daddy punya kejutan untuk kalian!"- jelas Daddy.
"Apa?"- tanya hoseok yang mengeringkan rambut dengan handuk.
"Tada..."- seru Daddy menampilkan sosok yang bisa membuat mereka histeris.
"HANA?!!!"- seru mereka tentu dapat membuat gadis itu mengrenyit bingung.
"Siapa Hana?"- tanya sosok ini.
"Hana!"- pekik seokjin memeluk tubuh seseorang yang dikira Hana.
Seseorang ini hanya diam mempersilahkan seokjin memeluk erat dirinya.
"Aku bukan Hana, aku hany!"- bisik Hany.Seokjin yang kaget karena bisikan Hany langsung melepas pelukan dengan kasar. Seokjin melihat tubuh Hany yang mirip dengan Hana.
Tetapi, mata dan pakaian yang bisa menyadarkan bahwa Hana meninggal.
Seokjin yang menyadari Hana memang sudah meninggal langsung berteriak frustasi dan hal itu tidak membuat Hany takut."Hyung!"- seru yoongi memeluk seokjin.
"Yoon ajak seokjin ke kamar biar dia menenangkan diri!"- suruh mama.
"Baik!"- ucap yoongi paham dan langsung membawa seokjin ke kamar di ikuti dengan Jungkook dan Taehyung.
"Maaf Hany"- ucap mama.
"Kenapa mama tiri meminta maaf? Mama tiri tidak salah!"- ucap Hany menatap mama.
'mama tiri?! Bukankah Hana selalu memanggil mama? Memang dia bukan Hana kami'- batin Jimin menunduk.
"Jimin! Antar Hany ke kamar yang Daddy kunci terus-menerus!"- suruh Daddy di angguki Jimin.
"Ayo!"- ajak Jimin diangguki Hany.Hany mengekori Jimin yang mengantarkannya ke kamar yang selalu di kunci oleh Daddy.
"Ini kamarmu?"- tanya Jimin yang sebenarnya tidak mengerti.
"Iya kata Daddy ini kamarku, dan aku selalu kesini jika ada kesempatan"- jelas Hany.
"Sebenarnya kau siapa?"- tanya Jimin memiringkan kepalanya.
"Aku adalah anak Daddy, tetapi aku tidak tahu siapa Hana"- jelas Hany di angguki Jimin.
"Mau ku kenalkan Hana?"- tanya Jimin.
"Mau!!"- setuju Hany semangat.
"Baiklah bersihkan tubuhmu dulu!"- suruh Jimin langsung dipatuhi Hany.Hany membersihkan diri di kamar mandi dan melihat kamarnya yang sedikit hip-hop seperti kesukaannya.
"Memang appa paling top! Setelah eomma"- lirih Hany mengeringkan rambut dengan hairdyer.Tok... Tok....
Ketukan pintu Hany dengar dan Hany bergegas menuju pintu untuk membuka pintu kamarnya.
"Hai"- sapa Jimin.
"Hai juga–" ucap Hany terhenti.
"Oppa, panggil aku oppa!"- suruh Jimin menyodorkan sebatang coklat yang ia ambil dari kulkas.
"Baiklah oppa!!"- seru Hany menerima sebatang coklat.
"Mari!"- ajak Jimin langsung di ekori oleh Hany.–
"Ini kamar Hana!"- ucap Jimin menjelaskan kepada Hany.
Saat Jimin membuka pintu kamar Hany langsung tercengang karena kamar itu sangat menggoda. Banyak sekali koleksi piala, sertifikat, poster hip-hop, dan sesuatu yang berbau hitam.
"Apa kau tidak merasa takut dengan kamar ini?"- tanya Jimin menatap mata Hany yang berkilau.
"Tidak, ini sangat cantik dan sangat bagus!!"- seru Hany melompat kegirangan.
"Dan kenalkan siapa Hana!"- suruh Hany menggoyangkan lengan Jimin.
"Baiklah. Lihat itu!"- suruh Jimin sambil menunjuk meja yang penuh dengan foto Hana.
"Dia Hana? Sangat mirip denganku, tidak!! Dia seperti copy milikku!"- ucap Hany mengangkat foto Hana yang sedang tersenyum manis.
"Benarkah?! Atau kau adalah duplikat dari Hana?"- tanya Jimin meledek."Benar aku lahir **-**-**** jam **.**!!"- ucap Hany tidak terima.
"Benarkah?!!"- pekik Jimin tidak percaya.
"Tapi berarti kau kakak Hana?"- ucap Jimin menggosok dagu miliknya.
"Sepertinya benar"- setuju Hany melihat bingkai dua anak kecil yang sedang berfoto di pantai.
"Ini masa kecilku di pantai"- lirih Hany memegangi bingkai foto.
"Benarkah?"- tanya Jimin melihat foto di tangan Hany.
"Benar"- ucap Hany menyakinkan."Aku memang seperti memiliki suatu kaitan dengannya, entah kapan hari itu aku merasa sakit di jantungku. Kukira aku terkena penyakit jantung, ternyata aku tidak apa-apa dan aku sehat saja"- jelas Hany meletakkan bingkai foto.
"Dan kapan hari itu aku selalu merasakan ada rasa perih di seluruh tubuhku, dan mata kiri ku seperti memudar dan sementara waktu aku tidak bisa melihat dengan mata kiriku"- jelas Hany melihat Jimin yang penuh dengan air mata.
Jimin langsung memeluk tubuh mungil milik Hany.
Hany yang kaget hanya diam tidak bergeming. Hany merasakan pundaknya basah hanya bisa pasrah dan menepuk punggung Jimin yang bergetar.–
–
Hany pergi menuju kamarnya dan melewati kamar seokjin. Kamar seokjin sangat gaduh, banyak suara barang pecah dan teriakan.
Hany yang penasaran langsung membuka pintu kamar seokjin.TBC~ gaes.
Jadi aku pengen rajin update selalu biar kalian seneng walaupun ini bakal banyak banget cerita yang digantung tapi tenang aku bakal rajin update biar kalian bisa tidur oke?!
Mau dilanjut langsung?!
Atau di lanjut besok?!
Silakan suarakan pendapat kalian di komentar oke?!
Bye~~
KAMU SEDANG MEMBACA
My New Family's
أدب الهواةSetelah kematian Hana dan menghilangnya mayat Hana. Keluarga banyak melihat sesosok orang yang mirip dengan Hana. Banyak yang ingin mengetahui siapa gadis yang sangat mirip dengan Hana. Dan, setelah 1 bulan mereka dipertemukan oleh gadis yang mirip...