Claude sekarang menuju Incheon karena tahu jika Hana berada disana dan tidur karena terbius. Memang Hana ditenangkan dengan obat bius agar dia menenangkan pikiran dan tidak berbuat semena-mena.
Claude masuk ke gedung kosong dimana ada Hana dan suha serta Mila.
"Hana Noona?!!"- pekik Claude membuat suha kaget.Plakk...
Suha dengan reflek memukul lengan Claude dengan keras.
"Wae?!! Kenapa kau memukulku?!!"- pekik Claude memegangi lengan yang panas serta memeluk Hana posesif.
"Kukira kau penyusup"- jawab suha meredakan kekagetannya.
"Aniyo!!"- ucap Claude menggendong Hana ala bridal style.
"Baiklah bawa dia pulang dan hati-hati"- ucap Mila melambaikan tangan kearah Claude.
Claude hanya diam tidak merespon dan dia mengecup kening Hana yang panas.
"Alergimu kambuh noona"- gumam Claude sedikit berlari menuju mobil.–
Claude adalah orang yang mencintai Hana yang Hana kenal di sekolah menengah. Dia adalah pria dengan wajah tampan dan polos, rambut berwarna coklat, dan tatapan tajam seperti elang. Tetapi tatapan elang ini berubah menjadi puppy eyes ketika bersama Hana. Karena Hana yang bisa meluluhkan Claude walaupun menerima perlakuan tidak mengenakkan dari Claude.
Claude dan Hana sampai di mansion milik Hana. Claude menekan tombol bel karena dia menggendong Hana seperti koala yang membuat Hana sangat nyaman di bahu lebar Claude.
Cklek...
Pintu terbuka dan menampilkan hoseok yang baru saja mandi.
"Hyung?!!"- gumam Claude dengan kerutan dahi yang jelas.
Hoseok menatap Claude dengan tatapan datar.
"Ada apa??"- tanya hoseok dingin.
"Hana Noona"- ucap Claude sedikit dingin.
"Berikan padaku!"- suruh hoseok mengambil alih gendongan Hana.
"Jangan pernah dekat dengan kami, apalagi Hana!!"- ucap hoseok datar dan menatap Claude dengan tatapan tidak suka.Pintu tertutup dan meninggalkan Claude yang masih terpatung.
"Hoseok Hyung oppa tiri Hana Noona?!! Bagaimana ini??"- lirih Claude bingung.Sementara, hoseok meletakkan Hana di kamar Hana.
"Akhirnya aku bisa melihatmu kembali"- gumam hoseok mengusap dahi panas Hana.
"Tunggu!!"- pekik hoseok kaget.'dia demam apa jangan-jangan dia kehujanan'- batin hoseok yang langsung menyelimuti Hana dan mengambil obat alergi Hana.
Hoseok mulai merawat Hana dengan telaten karena sedikit saja dia ceroboh bisa saja berpengaruh terhadap Hana.
"Sekarang akan masuk musim hujan. Dia bisa saja akan kambuh setiap hari"- gumam hoseok.
"Mama jika mama bertemu tuhan tolong minta agar alergi Hana menghilang"- doa hoseok menundukkan kepalanya."HOBI!!!"- teriak seokjin memanggil nama hoseok.
"Disini Hyung!!"- pekik hoseok memberitahu dimana dia.
"Hana!!"- saat seokjin masuk dia langsung memeluk Hana bukan berbicara pada hoseok.
"Kau jahat Hyung!"- pekik hoseok memukul lengan seokjin.
Seokjin terkekeh karena berhasil menjahili hoseok.
"Kenapa hyung mencari ku??"- tanya hoseok mencium punggung tangan Hana.
"Tidak. Kukira kau hilang"- ucap seokjin enteng.Plakk...
Hoseok memukul lengan seokjin kembali.
"Kukira ada apa Hyung"- ucap hoseok mencebik kesal.
"Baiklah maafkan aku"- ucap seokjin mengusap dahi Hana yang suhunya mulai turun.
"Kau tidur sana!! Biar aku yang merawat Hana"- ucap seokjin diangguki hoseok.
Hoseok keluar dari kamar Hana dengan perlahan karena benturan antara pintu dan tembok sangat keras.
Seokjin mulai memposisikan dirinya memeluk Hana dan dia mengelus puncak kepala hana.Hana mulai terganggu karena pergerakan tiba-tiba milik seokjin yang menepuk puncak kepala.
"Ada apa??"- gumam Hana bingung menatap wajah seokjin yang lelah.
Hana mulai memposisikan dirinya memeluk pinggang seokjin dan membuat seokjin terganggu.
"Wae?! Hana?"- tanya seokjin yang masih mengantuk.
"Maaf aku hanya ingin memeluk oppa"- ucap Hana enteng dan langsung menyembunyikan wajahnya di dada seokjin.
"Baiklah"- ucap seokjin balik memeluk Hana."Oppa"- panggil Hana.
Keheningan yang dia dapat membuat Hana mengangkat kepalanya.
"Oppa"- panggil Hana dengan nada kecil.
"Oppa!"- panggil Hana sekali lagi.
Seokjin hanya merespon dengan memiringkan kepalanya.
Hana mulai kesal dan dia menggigit bahu lebar seokjin."Aaarrgghh..."- rintih seokjin bangun.
"Wae??"- tanya seokjin menangkup pipi Hana karena kesal.
"Aku lapar oppa"- ucap Hana dengan tatapan polos.
"Jam 5 pagi Hana, nanti saja ya?!!"- ucap seokjin di sambut gelengan kepala.
"Aku lapar"- ucap Hana menatap sayu sekarang.
"Kau mau makan apa??"- tanya seokjin pasrah.
"Emmhh... Pancake"- ucap Hana berbinar.
"Tapi kau harus menemani oppa! Ara?!"- ucap seokjin disambut anggukan Hana.Seokjin mulai menggendong Hana seperti anak kecil.
"Oppa aku bisa jalan sendiri"- ucap Hana mengalungkan tangannya di leher seokjin.
"Kau masih sakit jadi menurut saja"- ucap seokjin malas karena sekarang Hana banyak bicara. Walaupun begitu saat hana tidak mengeluarkan satu katapun dia khawatir jika ada sesuatu yang terjadi terhadap Hana."Duduk disini!! Oppa akan masak"- suruh seokjin mendudukkan Hana di kursi bar. Seokjin mulai memakai apron warna ungu dan mulai membuat adonan.
Hana yang bosan hanya bernyanyi dengan nada kecil membuat alunan musik mengiringi seokjin yang memasak. Seokjin tersenyum karena Hana sudah menerima mereka semua, dia sangat bahagia sekarang. Tetapi, dia juga sedih karena Hana menangis dalam tidurnya dan sering bermimpi buruk jika pengalaman river dan Jungkook.Saat mereka sedang asik menyanyi bersama ada yang mengagetkan mereka.
"Sedang apa??"- tanya seseorang dengan kripik di tangannya.
Hana tersentak sedangkan seokjin hampir melemparkan sumpit miliknya.
"Maaf"- ucap Hany tersenyum.
"Tidak apa eonni"- ucap Hana mengelus dada.
"Kenapa kau bangun tidur??"- tanya seokjin mengangkat adonan pancake.
"Aku saja belum tidur"- ucap Hany enteng duduk di sebelah Hana.
Mata kucing Hana yang tajam melebar dengan sendirinya.
"Sungguh??"- tanya seokjin yang masih saja memasak.
Hana menampar pipi kanannya dan dia merasakan panas dari tamparannya sendiri."Eonni kau gila?!!"- pekik Hana menutup mulutnya.
Tak...
Seokjin memukul Hana dengan ujung sumpit yang tidak terkena adonan.
"Sakit oppa"- rintih Hana mengusap bekas pukulan seokjin.
"Kau tidak mengontrol suaramu Hana"- ucap seokjin melanjutkan acaranya.
Hany hanya mengusap kepala Hana dengan lembut dan sesekali memijat kepala Hana barang kali pukulan itu menyebabkan kepala Hana berdenyut.Akhirnya Hana menyerah dan melanjutkan lirik lagu yang tersisa dengan diselingi oleh Hany serta seokjin. Hingga 2 piring pancake selesai.
"Dua untuk Hana dan Hany"- ucap seokjin tersenyum.
"Gomawo oppa"- ucap Hana dan Hany bersamaan.
Seokjin ternyata membuat Ramyun untuk dirinya sendiri yang juga lapar.
Mereka bertiga memakan makanan mereka hingga habis dan melanjutkan dengan menonton acara di televisi hingga tertidur.Sekarang, Hana memeluk seokjin dan meletakkan kakinya di perut seokjin. Sedangkan, Hany tidur dengan bantalan perut seokjin dan memeluk kaki Hana. Seokjin tidak merasa jika ada yang menimpa perutnya karena dia kelelahan sebab Hana rewel seperti bayi.
TBC~ gaes.
Saya tak tahu lagi belum ada ide sama sekali.
Ideku jahat gaes soalnya ide cuma lewat aja gak diberi nafas sama ide ini.
Sekali lagi maaf oke?!
Bye~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
My New Family's
FanfictionSetelah kematian Hana dan menghilangnya mayat Hana. Keluarga banyak melihat sesosok orang yang mirip dengan Hana. Banyak yang ingin mengetahui siapa gadis yang sangat mirip dengan Hana. Dan, setelah 1 bulan mereka dipertemukan oleh gadis yang mirip...