27

53 1 0
                                    

Penerbangan dari Milan ke Indonesia cukup melelahkan tapi aku sangat bersemangat waktu pesawat kami landing di Soeta, aku benar-benar rindu mama.

“kamu mau kita kemana dulu?”

“aku rindu mama Fan”

“kalau gitu kita kerumah kamu dulu”

“nggak apa-apa? Tadi bukannya tante Cindy nelfon kamu?”

“iya mama nelfon dan katanya mama lagi dirumah kamu”

“beneran?”

“iya Ris. Makanya ayo pulang”

“akkkkk.....”

“Ris........”

“ups.. aku meluknya kekencangan ya?”

“bukan, tapi sekarang kita jadi tontonan orang-orang disini”

“hihihi.... maaf. Ayo pulang”

“huft.........”

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ting.... tong....

“selamat datang sayang”

“Mama”

“kok nangis?”

“Risa kangen mama”

“mama juga sayang. Eh Erfan, ayo masuk”

“iya tante”

“eits... mulai sekarang kamu harus manggil mama juga dong kayak Risa”

“iya tan eh mama”

“hahaha... ayo masuk. Besannya mama udah nungguin didalam”

“Risaaa.......”

“tante”

“mama sayang, panggil mama”

“hem iya ma”

“mama kangen kamu sayang, kangen banget. Kamu baik-baik ajakan? Kamu dijagain sama Erfan kan?”

“ma....”

“kalau misalnya Erfan nyakitin kamu biarpun segores aja langsung lapor ke mama, biar mama hapus dia dari daftar keluarga Prasetya”

“hahahaha...... siap ma”

“hahahaahaa... mama senang kalian akhirnya menikah sayang. Iyakan besan?”

“iya dong besan”

“mama nggak kangen sama Erfan”

“ups..... kangen dong sayang”

“huhhhh... anak mama siapa sih sekarang?”

“hahahaha.... kamu taukan kalau dari dulu mama berharap punya anak perempuan”

“ya ya ya.. tapi yang lahir malah aku”

“ahahhaahhaha.... nggak sayang, mama becanda. Tapi mulai sekarang kamu harus terbiasa berbagi kasih sayang mama sama Risa. kamu maukan?”

“Erfan bukan anak kecil lagi ma”

“kan tadi kamu ngambek karena nggak mama kangenin makanya mama minta ijin kamu sekarang”

“hahahahahahaha.....”

“ketawain aja aku terus Ris”

“ups.... maaf hahahaha...”

“udah udah yok kita makan dulu. Kalian juga pasti butuh istirahat”

Baru genap sehari gue nikah sama Risa tapi mama udah ngancurin reputasi gue sebagai suami  dan lebih parahnya lagi didepan mamanya Risa. huft... mama memang paling jago buat gue malu.

MemilihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang