02. Tangisan Reyhan

22 11 1
                                    

Kringgg... Kringgg...

Suara bel istirahat SMA Cempaka baru saja berbunyi tetapi Ilona dan Melanie sudah istirahat sedari tadi.

Mereka sedang bersantai di rooftop sekolah.

Ilona menghembus nafas panjang sembari memainkan pisau di tangan kanannya.

Melanie menoleh melihat Ilona, "Kenapa lo. " Tanyanya.

"Gabut gue. " Jawabnya datar.

Ilona terlihat berfikir sesuatu, tak lama kemudian, tiba-tiba muka Ilona berubah menjadi cerah dan berbinar.

Hal itu pun membuat Melanie heran serta berjaga-jaga.

"Perasaan gue ga enak. " Ujar Melanie setelah melihat Ilona yang tiba-tiba senyum tidak jelas.

"Kantin kuy. "Ajak Ilona sambil memasukkan pisaunya ke dalam saku.

"Ngapain. " Tanya Melanie.

"Nyuci motor. " Jawab Ilona kesal.
"Ya makanlah. " Sambungnya.

Melanie menatap Ilona malas, "Gue ga yakin lo mau makan beneran. " Ujarnya.

Melanie beranjak mengikuti Ilona pergi.

Suara riuh di kantin seketika memelan ketika Ilona dan Melanie memasuki area kantin.

Semuanya berusaha menghindar melihat tatapan Ilona, terutama Reyhan cowo yang pernah dibuat gemetar hingga ngompol akibat ulah gila Ilona.

Ujung bibir Ilona terangkat ketika mengingat momen dimana Reyhan menangis karenanya.

Flashback

Saat itu Reyhan sedang membawa minuman sembari berjalan.

Tiba-tiba Ilona berjalan dari arah berlawanan, entah kesialan apa yang menimpa Reyhan hari itu.

Padahal lantai yang diinjakinya sekarang baik-baik saja malah membuatnya terjatuh.

Dan sialnya minuman yang dibawa Reyhan malah membasahi Ilona.

Sudut bibir Ilona terangkat sebelah, lalu ia mengeluarkan pisau lipat bernama Queen itu yang dibawanya setiap saat dari sakunya.

Detik itu juga hidup Reyhan dalam bahaya.

Semua orang yang menyaksikan hanya mampu diam, tak berani ikut campur, karena jika mereka berani ikut campur maka nasib mereka akan sama seperti Reyhan.

Dengan lihai dan perlahan, pisau berkilau di tangan cantik Ilona mulai menggores telapak tangan Reyhan.

"Aaaaaa sakittt. " Pekik Reyhan kesakitan.

"Ssstttt jangan berisik sayang. " Ujar Ilona menyeringai.

Saking menahan sakitnya tanpa disadari air mata Reyhan perlahan jatuh hingga menjadi tangisan yang begitu keras.

"Maafin gue Ilona, gue ga sengaja. " Ucap Reyhan yang masih terisak menangis.

Ilona memasang wajah seakan-akan terkejut, "Kenapa nangis, entar ga cakep lagi kayak tangan kamu ini. " Katanya.

"Ilona gue mohon maafin gue, gue bener-bener ga sengaja. " Reyhan memohon kepada Ilona sambil menangis.

"Jangan sebut nama gue. " Ujar Ilona menatap Reyhan tajam.

Ia menarik celana panjang abu-abu Reyhan hingga selutut.

"Karena lo udah bikin gue kesel lagi, gue bakal kasih lo hadiah. " Ucapnya sambil tersenyum lebar.

PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang