09. Tom And Jerry

8 9 6
                                    

Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian, dibenci-benci dahulu disayang-sayang kemudian. Aciiikiwiirr...

-ZakyMaulana.

"Tarekk sess." Teriak Jevan di depan kelas sambil menggendang meja seolah-oleh sedang memainkan gendang.

"Semongkooo." Balas Zaky berjoget tanpa rasa malu padahal banyak orang yang berada dikelas menyaksikan kegilaan mereka.

Regal tidur dipojok belakang dengan tangan yang dijadikan bantal itu.

"Ehh trio kadal! Bisa diam ga sih lo pada." Ujar Nadine kesal karena merasa terganggu dengan konser dadakan itu.

"Mami kok marah-marah terus sih, nanti cepet mati loh kalo mami matinya cepet papi jadi duda dong." Ucap Zaky membuat muka seimut mungkin.

"Ehh gue tabok pala lo sampe misah sama badan entar." Bentak Nadine keras.

"Yaudah ngga papa deh daripada pisah sama kamu." Kata Zaky menyengir tak berdosa.

Nadine menatap Zaky geli, "Mandi sono biar otak lo agak waras dikit." Ujarnya.

Zaky menghentak kakinya sembari menggoyang bahu, "Mandiin." Ucapnya memanyunkan bibir.

Jevan tertawa melihat ekspresi wajah Zaky, "Pepet terooss jangan kasih kendorr." Katanya memancing kehebohan lagi.

"Bentar lagi mau gue kenalin ke emak nih." Zaky membusungkan dada membanggakan diri pada Jevan dan Atha.

"Ehh main dikenalin aja ditembak aja belom." Ujar Atha.

"Nad, mau ga jadi pacar gue." Zaky menatap Nadine dengan cengiran menyebalkan.

"Nih lo ngomong sama upil gue." Ujar Nadine menunjuk hidungnya.

"Kalo lo ga mau sama Rara aja deh mau ga Ra?" Tanya Zaky kini menatap Rara.

"Najiss." Balas Rara bergidik ngeri.

Jevan dan Atha tak henti-hentinya tertawa.

"Kasian loh Nad, gara-gara ditolak lo Zaky malah obral diri gitu." Kata Jevan di sela tawanya.

"Walaupun udah diobral gitu masih aja ga ada yang mau." Ledek Atha cekikikan.

Zaky berdecak kesal, "Ck, nanti kalo gue udah menjauh baru nyariin." Ujarnya pada Nadine.

"Idih gue nyariin lo? Ogah banget ." Ucap Nadine penuh penekanan.

Zaky diam lalu melangkahkan kaki keluar kelas.

"Hayo lo Nad, Zaky ngambek." Jevan mengolok-olok agar Nadine merasa bersalah.

"Tau tuh Nad, omongan lo ngena di hati banget itu." Tambah Atha.

Nadine mulai merasa gelisah, padahal ia hanya bercanda lagi pula ia tak menyangka bahwa laki-laki itu menganggap omongannya serius.

Nadine berdeham lalu membuka buku untuk menyibukkan diri.

Walaupun sudah mencoba mengabaikan Zaky yang pergi tiba-tiba, Nadine tetap saja masih merasa gusar, sesekali ia melirik pintu kelas untuk melihat Zaky sudah kembali atau belum.

PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang