Pukul 06.45 WIB
Kamar bernuansa hitam putih dengan furniture yang simple dan elegant, serta sering kali tercium aroma maskulin yang dapat membuat tenang. Kamar yang tertata sangat rapih dan tidak sembarang orang masuk kecuali keluarganya.
Lelaki dengan paras tampan tertidur pulas diatas kasur king size miliknya dengan selimut tebal yang menutupi dirinya. Ia tak peduli bahwa sekarang hari sekolah.
Tok..
Tok..
Tok...
Suara ketukan pintu kamar yang terdengar jelas olehnya. Namun, ia menghiraukan dan melanjutkan tidur.
Wanita paruh baya itu menarik selimut sang putranya hingga udara dingin yang masuk terasa seperti menusuk pada lapisan kulit, ya siapa lagi kalau bukan ulah Elina -Bundanya.
"Bang ayo bangun sudah jam 06.45 kamu ga sekolah hari ini?" ucap Elina dengan lembut.
"Bentar lagi Bun 2 menit lagi" jawabnya dengan suara nada serak dan mata terpejam.
"2 menit lagi atau motor kamu Bunda sita selama seminggu?!" ancamnya.
terdengar ancaman sang bundanya, pemilik bola mata dark grey itu membuka kedua matanya, tak rela motor kesayangan sang jago merah itu disita.
"Iya Bun ini bangun, janji jangan disita."
"Makannya cepet mandi dan sarapan, bunda tunggu dibawah ya" sambil mengecup kening sang putranya.
Ia bergegas ke kamar mandi dan bersiap untuk ke sekolah.
***
Terimakasih sudah membaca prolog ini
mohon maaf apabila ada kesamaan dengan cerita lain, ini hanya cerita fiksisemoga suka dengan ceritanya
jangan lupa vote dan komen 🤗keep up with the story
.
wait for the next partSept 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGERS
Teen FictionPemilik motor itu melaju ke parkiran sekolah, kemudian ia berjalan santay menyelusuri lorong untuk menuju ke kelas nya 12 MIPA 2, dengan wajah datar disertai tatapan bola mata dark grey yang tajam seperti elang. Siapa lagi kalau bukan Edgar Pratama...