Happy reading 🤗
.
.
.
Tuk...
Tuk...
Tuk...
Langkah kakinya memasuki pintu kelas 12 MIPA 2, syukurlah belum ada guru yang masuk jadi ia tak perlu repot untuk diberi hukuman.
Empat anggota inti sudah menantinya, mereka biasa duduk dipojok belakang yang tidak bisa di duduki oleh siapapun kecuali mereka. Walaupun tempat duduk di rolling oleh guru pasti mereka akan kembali lagi ke tempat duduk semula.
"Hei brou dari mana ? tumben baru dateng jam segini." sambut Husen.
"Iya nih gue tungguin daritadi kaga muncul-muncul." lanjut Gavin menimpali.
"Gue kan eh aku kan mau minta uang tambahan sama abwang Edgar yang ganteng tiada tara serta rajin menabung." rayu Benji dengan manjanya agar mendapatkan uang tambahan meskipun uang yang ia punya sudah cukup untuk kebutuhannya.
"Emang nya lo jelek, mana ada yang mau modelan kecoa kering kaya lo HAHAHAHAHA." ledek Jeremy.
Benji memanggil Arsyad yang sedang bermain benda pipihnya untuk menjadi tameng. Arsyad menoleh sembari mengangkat alis tebalnya sebelah.
"
Arsyad, emang iya gue kaya kecoa kering terus jelek?" tanyanya dengan sikap ke kanak-kanak an.
Arsyad hanya menggeleng seraya tanpa ekspresi bahwa yang dikatakan oleh Jeremy itu tidak benar melainkan hanya bergurau.
"Wleeeeee, Arsyad aja setuju kalau gue ganteng lo kali yang mirip kecoa kering." menjulurkan lidahnya.
"Serah lo! dasar aduan mulu anaknya mending gue setor dulu ada yang mau ikut?" Tawar jeremy dengan mengusap perutnya.
"Anjir boker ngapain ngajak, mau sambil konser lo? hahahaha." canda gavin.
"Gue takut dia ngajak nganu bareng HAHAHAHAHA." canda Husen.
"Sembarang lo gue ini soleh. Biar gue ga monolog aja hahahaha, dah lah gue ke toilet dulu kebelet." ia lari terbirit birit karena sudah merasa di ujung tanduk.
***
Carla yang sejak tadi dilanda kebingungan tidak menemukan ruang kepala sekolah hingga sudah bel masuk. Ia melihat siswa lelaki keluar dari toilet dan ia putuskan untuk bertanya letak ruang kepala sekolah.
"Kak maaf boleh tanya sebentar? ruang kepala sekolah sebelah mana ya tadi nyari ga ketemu ketemu." sambil memberikan senyuman manisnya.
(anjir cakep bener nih cewe bisa masukin list jadi cewe gue kalo gini) ucap jeremy dalam hatinya.
"Pasti baru anak baru ya,mau dianter aja sekalian?" Jurus kadal Jeremy keluar untuk berkenalan dengan murid baru."boleh kak kalau ga keberatan."
Ia berjalan bersama Jeremy menyelusuri lorong, tak lama kemudian mereka sampai di depan pintu ruang kepala sekolah.
"Nih ruangannya, btw nama lo siapa?" ia mengulurkan tangannya untuk berkenalan.
"Makasih kak, kenalin aku Carla, kalau kaka sendiri siapa?"
"Namanya manis sama kaya orangnya." rayu jeremy."Kenalin gue Jeremy dari 12 MIPA 2 orang ganteng dari sekolah ini." sambil mengedipkan sebelah matanya.
Tawa kecil Carla yang menggemaskan dengan sedikit suara.
"Salam kenal ya ka, yaudah aku mau masuk dulu." memberikan senyuman manis.
"Sampai ketemu nanti lagi Carla."
ia meninggalkan Carla sambil melambaikan tangan untuk kembali ke kelasnya.Dalam perjalanan kembali ke kelasnya ia berbicara pada hatinya, (kabar bagus nih buat bahan gibah an anak anak dapet anugrah cewe cantik abis dari toilet, lain kali ke toilet pagi pagi ah siapa tau dapet lagi kaya tadi) pikir Jeremy.
Sesampai Jeremy di kelas, ia menggebrakan meja dengan kedua tangannya di depan teman-temannya sehingga membuat kaget satu kelas.
BRAKKK!!
"Halo guise i'm comeback." dengan tampang tak berdosa.
"Gue kaget anjing." jawab Husen tercengang.
Berbeda dengan Edgar dan Arsyad mereka tidak merasa kaget dan hanya menatap sebentar.
"Lo bisa ga sih gausah bikin gue kaget anjir, kalau jantung gue copot gimana hah?!" seru benji merasa kaget karena tingkah Jeremy.
"Lo si ada ada aja ga main santay." timpal Gavin.
"Santay-santay brou gue terlalu bersemangat, jadi gini gue ada bahan gibah nih." ucap Jeremy memancing teman-temannya agar ikut diskusi private.
"Apaan tuh."
"Buruan apa keburu ada guru."
"Penasaran gue." ikut Arsyad yang biasa hanya terdiam.
Edgar hanya ikut menyimak ia tahu bahwa berita yang dibawa oleh Jeremy hanya kekonyolan semata.
"Jangan jangan gibahin si montok itu ya." ucap Gavin tanpa bismillah terlebih dahulu.
"Heh Gavin pikiran lo mesum mulu!" tegur Jeremy.
"Jadi gini tadi kan gue ke toilet nah terus waktu pas gue keluar dari toilet....
settttttt
gue tuh nemu..."
Tak lama kemudian Bu Tuti guru Bahasa Indonesia yang akrab dipanggil Butut itu memasuki kelas 12 MIPA 2 yang membuat obrolan Jeremy terpotong.
"Selamat pagi anak anak bagaimana kabarnya hari ini?"
"Baik Bu." jawab dengan serentak.
"Hari ini kita akan belajar bab 2, buka buku paket kalian hal 43."
***
Jeremy emang gabisa ditoleransi😭
Semoga kalian menikmati di part ini dan selanjutnya
Terimakasih bagi yang sudah membaca
jangan lupa vote dan komen :)
.Wait for the next part
Sept 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGERS
Teen FictionPemilik motor itu melaju ke parkiran sekolah, kemudian ia berjalan santay menyelusuri lorong untuk menuju ke kelas nya 12 MIPA 2, dengan wajah datar disertai tatapan bola mata dark grey yang tajam seperti elang. Siapa lagi kalau bukan Edgar Pratama...