Hai selamat datang
Semoga betah ya bacanyaHappy reading all 🤗
.
.
.Carla mengetuk pintu kepala sekolah, ia sedikit gugup karena sudah lama tak bertemu Pak Syamsudin yang menjabat sebagai kepala sekolah di SMA Adhitama. Pak Syamsudin dan Pak Wijaya ini mempunyai hubungan pertemanan sejak SMA hingga sekarang. Namun Pak Syamsudin kehilangan kabar sejak Pak Wijaya memutuskan pindah ke Jakarta untuk bisnisnya. Ia ingat terakhir kali bertemu saat mereka bermain dengan anak Pak Syamsudin bernama Nathan waktu umur 7 tahun, mungkin sekarang Nathan lebih tua dari dirinya.
"Ya silahkan masuk." ucap Pak Syamsudin dari dalam.
Carla memasuki ruangan yang terdapat banyak dokumen, berkas-berkas penting dan piala yang menghiasi ruangan. Ia duduk berhadapan dengan Pak Syamsudin.
"Carla ya? gimana kabarnya sekarang? sudah besar saja? cantik pula terakhir bapak lihat waktu kamu kecil sering main sama Natan." tutur Pak Syamsudin dengan jelas.
"Iya alhamdulilah pak, gimana kabarnya sekarang? kabar Nathan juga gimana udah lama ga ketemu hehehe."
"Alhamdulilah bapak baik,Nathan juga baik dia sekolah disini bareng sama kamu loh di kelas 12 MIPA 1."
Carla yang terlonjak kaget mendengar Nathan yang sama satu sekolah bersama dirinya. Ia berpikir apakah Nathan masih mengenal dirinya atau justru Nathan sudah lupa masa kecil bersama dirinya, ah Carla kangen masa masa kecil bersama Nathan.
"Yaampun pak bisa satu sekolah, nanti atau besok saya coba temuin Pak. Jadi saya ditempatkan di kelas mana?"
"Kamu saya tempatkan di kelas 11 MIPA 3 ya nanti diantar oleh Bu Nani selaku petugas piket."
"Baik pak terimakasih atas waktunya, senang bisa bertemu kembali." ucap Carla dengan sopan dan memberikan senyuman manisnya.
Carla diantar menuju ke kelas barunya oleh Bu Nani, ia sangat gugup apakah ia bisa berkenalan dan beradaptasi dengan teman barunya,tetapi ia tetap berusaha untuk tidak gugup.
"Assalammualaikum bu, maaf mengganggu jam belajar sebentar, saya mau mengantarkan murid baru disini."
Siswa yang tadinya sedang mengerjakan tugas tiba-tiba terpusat pada perhatian Bu Nani
"Ada anak baru coi."
"Kira-kira cewe atau cowo ya."
"Kalau cantik nanti gue pacarin deh kalau masih dibatas rata rata temen doang yhaahahah."
"Nanti gue mau duduk sama dia ah."
"Siapa ya anak baru itu."
Desas-desus siswa yang membicarakan dengan cara berbisik bisik agar tidak dimarahi oleh Bu Euis guru matematika.
"Waalaikumsalam baik Bu Nani terimakasih, ayo sini masuk nak." ucap Bu Euis dengan ramah dan lembut.
"Ya anak-anak tolong perhatian nya sebentar, silahkan perkenalkan dirimu."
"Halo semua, perkenalkan nama saya Carla Fortuna Wijaya, kalian bisa memanggil saya Carla. Saya pindahan dari Jakarta semoga bisa berteman dengan kalian. Terimakasih." Carla berhasil memperkenalkan dirinya tanpa rasa gugup.
"Silahkan nak Carla bisa duduk tempat yang kosong sebelah Yori. Lanjutkan tugas kalian ya jangan berisik." pinta Bu Euis.
"Hai Carla kenalin gue Yori,panggil aja Yori."
"Hai gue Sherly Ayunda biasa dipanggil Sherly."
"Hai kalau gue Aqilla Eri Jovanka bisa dipanggil Qilla atau Eri."
mereka mengulurkan tangannya untuk berjabat.
"Hai gue Carla, senang bisa bertemu kalian semoga kita bisa berteman ya."
"Pasti dong mulai sekarang kita berteman, ya ga gays ?" kata Yori dengan senang hati.
"iya dong, yaudah yuk kerjain tugasnya lagi biar cepet istirahat." timpal qilla.
Rasa hati Carla sekarang senang bisa mempunyai ketiga teman ini, ia bersyukur dikenalkan dengan mereka. Mereka melanjutkan tugas yang diberi Bu Euis dengan bekerja sama satu sama lain.
***
Kring...
Kring...
Kring...
Tiba sudah waktu untuk beristirahat, siswa mulai berhamburan keluar kelas untuk berburu tempat duduk di kantin. Kelima anggota inti berjalan melewati kelas-kelas untuk pergi ke kantin. Dimana siswa yang melihatnya bersorak ria.
"Halo bebeb Edgar."
"Gasenyum aja ganteng apalagi kalo senyum."
"BABY ENJI SAYANG I'M HERE."
"Gue rela ko kalau diperawanin sama Edgar gapapa gue ikhlas."
"GAVIN NOTICE GUE TOLONG!"
"Jeremy kapan lamar gue woi."
"Husen yang paling cakep menurut gue nengok napa."
"kalo gue di notice gue guling guling sekarang!"
"HUAAAAA MO NIKAH AJA SAMA EDGAR."
Edgar Pratama Elbert ketua geng Langers sekaligus most wanted SMA Adhitama memimpin jalan dengan diikuti anggota inti dibelakangnya. Edgar berjalan dengan gaya cool sembari kedua tangan dimasukan kedalam saku depan celananya dan menatap dengan pandangan tegak lurus, wajah datar tatapan tajam tanpa ekspresi senyum, yang bisa membuat gairah para wanita itu ingin memilikinya.
Siapa yang tidak mau menjadi pacarnya dengan style yang sudah perfect dimata wanita. Bahkan orang yang memberinya sesuatu selalu ditolak olehnya atau diberikan pada teman-temannya, yang membuat temannya itu beruntung mempunyai ketua seperti Edgar.
***
Terimakasih yang sudah membaca sampai akhir
Semoga ga bosen ya
jangan lupa vote,komen,share dan follow ✨
.
Wait for the next partSept 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGERS
Teen FictionPemilik motor itu melaju ke parkiran sekolah, kemudian ia berjalan santay menyelusuri lorong untuk menuju ke kelas nya 12 MIPA 2, dengan wajah datar disertai tatapan bola mata dark grey yang tajam seperti elang. Siapa lagi kalau bukan Edgar Pratama...