Jangan terburu-buru bacanya
.
Happy reading all🤗
.
.
.Carla yang sedang menyantap bakso itu pun hampir tersedak mendengar suara gebrakan meja.
"Anjir siapa sih tuh orang bikin gue hampir keselek!"
Dkk nya yang tersadar mendengar amukan Carla mereka menertawakan kecil. Karena mereka tau ulah siapa yang menggebrak meja, siapa lagi kalau bukan ulah Edgar.
"Lucu lo kalo mati disekolah gara-gara keselek bakso doang bwahahaha." canda Yori.
"Eh lo kalo ngomong ga di edit dulu, gimana kalau gue beneran mati!"
Carla memperhatikan orang yang menggebrak meja tadi, tak lama Sherly memalingkan wajah Carla agar tidak menatap lelaki itu."Ih kenapa sih padahal gue mau ngasih pelajaran! gara gara dia gue keselek bakso, untung aja malaikat izrail nge undo cabut nyawa gue."
"Lo gausah banyak bacot dulu nanti kita ceritain dikelas, bisa kena sasaran kalau disini." saran Yori.
***
Makanan sudah datang yang dibawa oleh pedagang dan Arsyad yang membantunya."Yuhuuu makanan i'm coming." Benji dengan lahap menyantapnya.
"Makan aja banyak bacot lo."
"Iri bilang bos bwahahaha." jawab Benji pada Gavin.
"berisik terosssssssss." peringat Arsyad agar mereka diam.
Mereka semua melanjutkan menyantap makanan dengan nikmat. Jeremy yang selesai duluan mulai mengawali percakapan.
"Ar, makanan gue bayarin dulu ya ntar gue ganti di Markas atau nanti pas kita nongkrong."
"Gue juga ya Ar."ikut Benji.
"Gue juga sekalian." ikut Gavin.
Teman-temannya menjadi ikutan berhutang padanya, namun ia tak keberatan sama sekali.
"Gue bayarin semua dulu." Arsyad pergi membayarkan makanan teman-temannya.
***
Jeremy yang sedang mengamati suasana kantin, melihat perempuan yang tak asing ia temui tadi pagi duduk dipojok sana."CARLA." teriak Jeremy sambil melambaikan tangan.
Carla membalasnya dengan senyuman manis.
Semua teman-temannya terheran melihat Jeremy yang tiba-tiba teriak dan mereka menoleh melihat siapa yang di teriaki Jeremy.
"Siapa bego tetiba manggil cewe, lo kenal?" tanya Gavin.
"Kenal lah gue kan tadi mau cerita ini tapi keburu Bu Tuti masuk.""Ga bagi-bagi lo coba gue tadi ikut lo pasti gue udah kenalan sama tuh cewek."sesal Gavin.
"Lah suruh siapa bwahahaha dapet anugrah gue keluar keluar toilet langsung ditanya sama dia." sombong Jeremy.
"Manis bet manis senyumannya."
Edgar yang melihat itu menjadi teringat pada seseorang dengan senyuman yang hampir mirip dengan perempuan di masa lalu, membuat ia membenci diri sendirinya, ia menyesal.
***
Carla yang mendengar namanya di panggil ia menoleh dan ternyata itu Jeremy kakak kelas yang mengantarnya ke ruang kepala sekolah tadi pagi. Kemudian ia menoleh dan memberikan senyuman manis."Anjir nama lo disebut Carla! ko bisa sih." bisik Qilla.
"Gue degdeg an takut kita semua jadi sasaran."
"Lo kenapa ga bilang kalau lo kenal dari salah satu mereka!"
Teman-teman Carla hatinya seperti sedang maraton dilanda ketakutan. Namun Carla santay menyikapinya lagian tidak berbahaya ini menurutnya. Kemudian mereka cepat-cepat pergi ke kelasnya agar aman.
"Ayo kita ke kelas gue takut lama-lama disini."
"Setuju gue!" ujar Sherly.
"Kenapa sih aneh banget kalian." gumam Carla.
Ia menuruti ke tiga temannya pergi ke kelas. Tetapi apa yang dilakukan Carla saat melewati gerombolan lelaki itu, ia menyapa nya...
"Kak duluan ke kelas ya." dengan rasa tenang dan senyum seperti biasa.
***
Mereka salting karena disapa oleh Carla
"Anjir gue disapa demi apa demi apa." sontak Gavin."Heh dia itu nyapa gue J E R E M Y ,jelas jelas dia kenal sama gue."
"Udah gausah ribut dia nyapa gue bukan kalian semua." tutur Benji.
"Nyenyenye, dia kenal gue duluan!"
" Terserah lo!"
Husen merasa heran pada sikap Edgar yang sedari tadi merenung tidak seperti biasanya, menjadi keanehan bagi teman-temannya.
"Lo kenapa Gar kaya yang galau gitu." tanya Husen.
"Galau gara-gara cewe tadi dia ga disapa bwahahaha." Gavin menimpali.
"Masa iya sih, tapikan lo ga kenal dia Gar."
"Gue gapapa." jawab singkat Edgar.
Hal ini menjadi teman-temannya ingin menguak apa yang membuat Edgar menjadi merenung setelah kepergian Carla tadi.
***
Kasian Edgar galau:(
Jangan lupa vote,komen,share dan follow ✨
.
Wait for the next part
Sept 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGERS
Teen FictionPemilik motor itu melaju ke parkiran sekolah, kemudian ia berjalan santay menyelusuri lorong untuk menuju ke kelas nya 12 MIPA 2, dengan wajah datar disertai tatapan bola mata dark grey yang tajam seperti elang. Siapa lagi kalau bukan Edgar Pratama...