LANGERS 04

43 18 1
                                    

Happy reading ❤️



Carla dan dkk yang mendengar bel istirahat berbunyi pun merasa senang karena mereka berempat sudah lapar sejak mengerjakan tugas tadi. Mereka sudah menyelesaikan tugas matematika agar tidak menjadi pr di rumah.

"Gays kantin yok!" teriak Sherly sudah tidak sabar dengan perutnya yang keroncongan.

"Hayu dari tadi lo ngomel-ngomel mulu." saut Carla sembari menarik tangan Sherly.

Mereka berjalan melewati banyak kelas dan banyak siswa yang berhamburan. Pikir Carla mereka tidak akan kebagian makan dikantin karena penuh.

"Yah penuh banget gimana dong gue laper nih."usap perut Qilla.

"Bingung juga gue qil." jawab Yori dilanda kebingungan.

Carla mencari celah untuk duduk bersama dkk nya, ia mencari dengan seksama menggunakan kedua bola matanya yang hitam pekat, mencari dari ujung ke ujung, alhasil ia menemukan tempat di pojok kiri cukup untuk mereka duduk karena badan mereka tidak besar-besar.

"Gays gue nemu tempat duduk tapi gapapa ya berdesakan dikit hehehe."

"Yang penting kita bisa makan,ayo keburu ditempatin sama orang lain."

Mereka bergegas menempati tempat duduk itu dan cukup untuk ber empat, mereka memesan makanan dan segera menyantapnya.

***

Sampainya di kantin...

kelima anggota tersebut melihat kantin penuh dengan siswa yang sedang beristirahat, tak ada sisa kursi yang kosong untuk duduk.

"Gimana nih kantin penuh banget, gue pegel anjir pengen duduk" keluh Jeremy.

"Aelah lo, baru aja jalan dari kelas sampe kantin aja udah pegel" balas Gavin.

"Lemah lo hahahaha" Benji menambah rasa suasana panas.

"Berisik lo pada, liat tuh Arsyad dari tadi diem ga ngomen ga ngeluh kaya lo pada." ucap Husen yang merasa hal sepele diperdebatkan.

"Kan emang tuh anak sebelas dua belas sama si Edgar." celetuk Jeremy tanpa memikirkan terlebih dahulu.

Arsyad yang sedari tadi diam merasa dirinya dibicarakan ia menoleh ke arah Gavin dan Jeremy dengan mata sinis serta mulut yang tak berkutik sedetik pun.

"Nah lo berdua udah jadi sasaran makanan harimau." Benji bergidik.

"Ampun bang khilaf ini ni ulah si Jeremy jadi gue ikut ikut an hehehe." Gavin mengacungkan kedua jari tangannya yang membentuk pis dengan arti berdamai saja.

"Dih nyalahin gue lo babi!" Jeremy tak mau kalah.

"Lo yang duluan setan!" timpal Gavin.

"Lo!"

"Lo!"

"Lo duluan babi!"

"LO YANG MULAI DULUAN BANGSAT!!!"

Perdebatan itu menjadi tontonan siswa SMA Adhitama.
Benji yang diam-diam mengambil video mereka menggunakan ponsel miliknya akhirnya berhasil ia dapat kemudian dengan cepat memasukan ponselnya kedalam saku celana tanpa raut wajah berdosa.

"LO POKONYA LO GAMAU TAU GUE!"

"LO ANJIM!"

"LO LO LO LO LO LO LO LO!"

"LOOOOOOOOOOOO!"

Edgar yang mendengarnya merasa jenuh dengan perdebatan yang tidak mau mengalah satu sama lain, ia mengambil alih untuk menghentikan mereka berdua yang membuat telinganya merasa terganggu.

Edgar menggebrak meja di hadapannya yang terdapat siswa lelaki sedang menyantap makanan dengan lezat.

BRAKKK!!

Dengan satu gebrakan meja membuat semua siswa menjadi terdiam dan bergidik ngeri.

"Berisik anjing!" Edgar bersuara tegas sambil menatap mereka berdua dengan tatapan tajam miliknya, alhasil mereka berdua terkesiap dan diam.

"Ma-maaf gue mengaku salah." ucap Jeremy sambil menundukkan kepalanya, tidak berani menatap bola mata dark grey milik Edgar.

"Maaf gue juga salah." tunduk Gavin.

"Ppdftttttttttt" tawa kecil Benji.

"Sstttt." Arsyad memberi peringatan agar Benji tidak kena semprot Edgar .

Siswa yang tadinya ramai dan berdesakan dikantin menyisakan beberapa siswa yang masih ada. Akhirnya setelah perdebatan terjadi mereka bisa duduk leluasa dan memesan makanan.
Husen memecah suasana kekosongan obrolan agar bisa kembali normal.

"Diem diem bae, ngopi ngapa ngopi."

"Gue gakan ngomong lagi nanti gue kena semprot." tutur Jeremy dengan memanyunkan bibir miliknya.

"Seru tau andaikan aja gue tadi jadi wasitnya hahaha." Benji memecah keheningan.

"Seru-seru MATAMU!"

"Enak di lo ga enaknya di gue anjir."

" Sa ae kutil badak." timpal Husen dengan gurauan nya.

Arsyad memotong pembicaraan karena ia sudah lapar sejak tadi
"Mau pada pesen makanan apa? lo pada kelamaan."

"Tumben lo mau mesenin, gue mau bakso aja deh komplit ya minumnya sebotol Aqua aja." pesan Husen.

"Gue juga samain kaya Husen." ikut Gavin, Jeremy dan Benji.

"Lo mau apa Gar?." tanya Arsyad.

"Mie ayam aja satu minum jus jeruk."

"Oke wait." Arsyad meninggalkan teman-temen dan segera memesan.

***

Terimakasih bagi yang membaca


Edgar ngamuk permisah 😳

Kelakuan Gavin sama Jeremy naudzubillah 😭

Jangan lupa vote,komen,follow dan share ya ✨
.
Wait for the next part


Sept 2020

LANGERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang