17th || Be Mine.

4.2K 686 183
                                    


Song by : Kokoronashi - Gumi (vers.cowok)
*biar lebih kerasa sadnya--uhuk.
Req by : Anggun Rahmaini

Silahkan req lagu ya, lagu apapun boleh.. Author pasang mingdep!

***

Seperti janjinya kemarin..? Oh, iyasih [y/n] tak menjanjikan apapun pada pria keriput itu.

Yah.. Tapi ancaman Levi kemarin berhasil membawa [y/n] berada di tengah lapangan itu, dan berdiri santai di sebelah Eren. Dengan posisi menyilangkan tangannya itu, wah.. kelihatan sekali dia begitu kesal karena kalah beradu mulut kemarin.

Mau tidak mau, lapangan yang awalnya hanya ada dua orang itu, tetiba saja dikerubungi oleh beberapa pasukan yang kemudian semakin banyak.

Tidak seterang-terangan itu juga sih, mereka berusaha menyibukkan diri di sana, agar tak kena amarah seorang Levi nantinya.

Mungkin [y/n] yang tidak peka itu tidak akan sadar, namun Eren yakin berkumpulnya para prajurit bermaksud menyaksikan sejarah baru hari ini. Apalagi kalau bukan 'Peperangan Singa tua dan Tikus Cerdik'?

Kembali ke cerita, seseorang yang menjadi pemeran utama sejarah inipun akhirnya muncul.

Baiklah, setelah menyusun rencana semalaman, [y/n] seharusnya sudah siap mengeluarkan kata-kata tajamnya. Setidaknya pasti akan berhasil membuat Levi muak dan tidak akan memaksanya untuk latihan lagi. Hem rencana klasik, hanya saja dia tidak ingin jika harus bertemu terus-terusan dengan pria itu.

"Bagus kau datang. Sekarang, coba tunjukkan latihanmu terakhir kali," datang-datang langsung memberi perintah lain, begitu menyebalkan bukan?

"Ck, banyak sekali perintahnya cebol ini." dan datang pula kalimat yang ditunggu-tunggu para prajurit di sana. Seharusnya beberapa dari mereka tidak akan kedengaran, namun begitu jelas untuk mereka yang di dekat gadis itu.

Jika ditanya apa yang dilakukan oleh para pasukan di dekat [y/n], mereka berpura-pura sedang memberi makan kuda di dekat sana. Ya mengingat regu khusus itu sedang berlatih di lapangan.

Tapi tenang saja, sejarah itu pasti akan tetap tersebar. Bagi mereka yang tidak kedengaran, kalian tidak akan rugi!

Parahnya, kalimat itu membuat para pasukan di sana tertawa terbahak-bahak. Ada apa dengan kalimat [y/n] sebenarnya? Apakah memang selucu itu?

Dan lagi-lagi mereka mendapatkan death glare dari Levi. Mampus!

"Kau mengatakan sesuatu?" setelah tenang dari emosinya, Levi membuka suara dengan tatapan datar seperti biasanya. Namun terlihat jelas perempatan di dahinya.

Sebenarnya sejak tadi, sejak kedatangan Levi, [y/n] sama sekali enggan melihat ataupun menatap matanya. Namun sekali-sekali ia gunakan untuk menatap Levi dengan malas.

"Waa.. Bukan hanya mesum, telinganya sudah tersumbat pembersih kaca sepertinya. Fuh, clean freak sih," dengan tawa mengejeknya, [y/n] benar-benar membawa gempar di sejarah itu.

Bahkan Erenpun sampai susah menahan tawanya, terlihat dari tubuhnya yang gemetaran sejak tadi, berusaha mengabaikan kata-kata gadis di sebelahnya.

Tak tahan lagi, para prajurit di sana kali ini benar-benar mendengarnya dengan jelas. Alhasil terdengar jelas pula cekikikan-cekikikan di seluruh penjuru lapangan.

"Cepat lakukan saja!" meski dengan tenang, ia mengatakannya dengan lebih tegas kali ini.

Kemudian gadis ini mengacangi pria tua itu. Yap benar, dia mengacanginya dengan berpura-pura tidak dengar dan melihat ke arah lain. Untuk menambah kesal, [y/n] mengeluarkan senandu-senandu menyebalkan pula.

Be Mine. |Levi x Reader|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang