blinded eyes

104 15 4
                                    

⚠️ possibility trigger for selfharm ⚠️

🎗️🎗️🎗️

"kenapa kamu nggak protes sih tadi?" fiat berjalan di samping pluem masih terus ribut karena namanya masuk dalam kepanitiaan meskipun dia bukan anggota organisasi

"daripada kamu juga nggak ada kerjaan kan. kalau kamu masuk panitia juga kan kamu nggak bosen kalau harus nungguin aku"

"kan aku bisa kerjain tugas atau apalah, lagian aku sudah sengaja nggak masuk organisasi biar nggak perlu ribet ngurusin ini itu"

"aku juga nggak niat, tapi kepaksa masuk. dulu kamu pernah bilang ikut aku kemanapun kan?" pluem menyeringai

fiat menggerutu tidak jelas. memang dia pernah bilang begitu saat mereka smp. sejak peristiwa nekat pluem untuk mengakhiri hidupnya, fiat selalu takut untuk melepaskan matanya dari pluem terlalu lama. fiat nerasa sedetik saja dia lengah, pluem akan menghilang dari kehidupan nya.

orang tua mereka bersahabat, karena itu fiat dan pluem juga memutuskan untuk menjadi teman baik. awalnya fiat tidak tahu jika pluem menyimpan 'luka' yang sangat dalam. namun setelah berteman dan melihat bagaimana keseharian pluem, fiat sadar, sahabat nya itu 'sakit'.

sakit yang bukan merupakan sakit fisik. penyakit yang sering diremehkan dan jarang diperhatikan oleh orang karena sulit untuk dipahami. sebelum bertemu pluem, fiat hanya pernah mendengar mengenainya sambil lalu dan tidak terlalu memikirkan nya. tidak seperti penyakit lain seperti kanker dan sejenisnya yang cukup terkenal dan orang akan paham dengan sekali dengar, penyakit yang di derita pluem sangat asing bagi fiat.

mental illness

terlebih saat itu fiat juga masih kecil, fiat tidak begitu paham hal hal yang menyusahkan. yang fiat tahu, biasanya orang yang memiliki penyakit sama seperti pluem di sebut 'gila' dan memiliki sikap dan perilaku yang 'tidak normal'.

melalui pluem, fiat akhirnya paham jika tidak semua penyakit mental di deskripsikan sebagai gila. ada banyak faktor dan jenisnya, dan banyak penderitanya justru bersikap sangat normal dalam ke seharian nya.

penyakit yang tidak kalah berbahaya nya dengan penyakit pembunuh lain. fiat belajar jika penyakit mental pun bisa membunuh perlahan dengan cara berbeda.

pluem setidaknya menderita depresi. itulah yang fiat simpulkan setelah mengenal pluem lebih dalam. awalnya fiat tidak begitu khawatir, karena beranggapan depresi tidak terlalu beda jauh seperti stress atau bad mood yang datang dan pergi setiap saat. namun malam itu, saat menemukan pluem terbaring di dasar bathup yang mengubah warna air di dalamnya menjadi merah, fiat berubah pikiran.

sejak kejadian itu, fiat berjanji pada dirinya sendiri untuk memahami lebih jauh semua hal mengenai depresi. fiat belajar apapun yang berhubungan dengan penyakit mental, berharap pengetahuan yang di dapatnya bisa mencegah mimpi buruknya terulang kembali.

enam tahun lebih sejak peristiwa itu, dan fiat sudah lebih banyak memahami garis besar penyakit yang di derita pluem. selama itu pula, fiat selalu berusaha untuk meraih dan menarik lengan pluem agar tidak tenggelam ke dasar kegelapan.

"ah, mom kemarin menyuruh ku pulang minggu depan" kata pluem sembari menghentikan mobilnya karena lampu merah

"bulan kemarin kamu nggak pulang sama sekali kan? padahal libur"

"hmm"

"aku minggu depan rencana nya mau ambil sim" fiat melihat kelegaan muncul di wajah pluem "nanti biar aku bilang papa perginya sama kamu aja"

"beres, jam berapa, nanti ku jemput"

"hmm, pagi aja kali ya biar antri nya nggak kelamaan. ujian sim lama nggak sih?"

the kid ship ~ 暗闇からの音Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang