oaujun melangkah memasuki kelas, mengedarkan pandangan kemudian menghampiri best yang melambaikan tangan dari tempat duduk di barisan tengah.
"sini kak"
"thanks" bersyukur best merupakan tipe yang tidak terlalu banyak bicara atau ikut campur masalah orang lain
"kak oaujun ambil kelas apa saja?"
"ah, bentar" oaujun mengambil jadwal nya dan memperlihatkan pada best
"ah, empat kelas bareng, soalnya aku nggak bisa ambil matkul ini kak"
best menunjuk satu mata kuliah pilihan yang di ambil oaujun. tahun ini dari 7, oaujun hanya mengambil 3 mata kuliah. kondisinya masih belum terlalu stabil. dua mata kuliah dengan dua kali pertemuan setiap minggu. jadi total, oaujun hanya harus mengikuti satu kelas setiap harinya.
"ah iya, ini buat tingkat 4, aku bisa ambil karena nggak ada prasarat mata kuliah dasarnya"
oaujun memasukkan kembali jadwalnya dan membuka buku catatan. dalam kepalanya masih teringat kemarin ketika dia berkonsultasi dengan dosen wali nya. semester ini, dari 18 sks, oaujun hanya mengambil 10. begitu juga dengan semester depan. di tambah waktu magang, menghitung ketinggalan nya, meski tahun depan oaujun bisa mengejar ketinggalan nya pun, oaujun masih butuh waktu tambahan lagi, setidaknya satu semester.
"btw, anak artkom tingkat dua yang jadi pengurus siapa?"
"nene kak. kenapa?"
"nggak, tahun depan kan aku masih ada matkul semester ini dan semester depan juga, berarti kan bareng mereka jadinya"
"ah iya juga"
best tersenyum bersimpati pada senior yang sebenarnya pemegang nilai tertinggi angkatan nya itu. membayangkan seperti apa tekanan yang di rasakan oaujun dengan title seperti itu namun menjadi anak yang paling tertinggal karena kecelakaan yang memaksanya untuk cuti kuliah hampir setahun.
oaujun hanya berguman sebelum berusaha memfokuskan perhatian nya pada dosen yang sedang mengajar di depan. berusaha melupakan jika semua anak yang duduk di sekeliling nya merupakan junior nya, bukan teman teman seperjuangan yang dikenal nya sejak tahun pertama.
🧱🧱🧱
pluem melihat kebawah saat mendengar suara fiat memanggil nya. melambaikan tangan dan hendak turun saat fiat berseru agar dia tetap di sana dan memilih naik.
"apaan?" tanya pluem "kok tahu aku di sini?"
pluem berada di tangga darurat lantai lima. tadi kelasnya berada di sana dan setelah ini, masih ada satu kelas lagi di lantai 4. malas untuk turun, pluem memilih untuk menunggu jam di tangga darurat yang lumayan sepi, berniat untuk tidur.
"dari ice" fiat mengeluarkan roti dan minuman dari dalam tasnya "mau?"
pluem menerima pemberian fiat karena di saat yang sama oerutnya berbunyi
"kelasmu sudah selesai?"
"nanti masih ada satu lagi"
"nggak kejauhan kamu makan siang di sini, telat masuk jangan ngamuk ke aku lho"
"tenang aja, lariku kan cepat" jawab fiat santai sembari mengunyah roti
"hmm" pluem mengigit roti di tangannya sembari menyandarkan kepalanya pada dinding
untuk beberapa saat mereka hanya diam sembari makan. sampai pluem tiba tiba bersuara
"hei, apa yang kamu pikirkan saat melihat ke bawah dari tempat yang tinggi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
the kid ship ~ 暗闇からの音
Fiksi Penggemar⚠ trigger warning for mental illness issue ⚠ pluem always back to that day. a day when everything become empty, dark and full of voices who shouting out his name. while fiat, his best friend got annoyed by a certain senior who just come back from t...