⚠️ warning: depression feeling (?) ⚠️
♠️♠️♠️
it's come again
meskipun sudah terbiasa dengan kedatangan nya, tapi tetap saja pluem selalu tidak memiliki persiapan
tanpa peringatan
tanpa tanda
tanpa kenal waktu
tanpa alasan yang jelas
pluem berbaring terlentang di tempat tidur nya, menatap kosong dengan hati yang semakin berat.
waktu sudah menunjuk pada angka tengah malam, namun pluem masih belum bisa memejamkan mata.
sampai beberapa saat tadi, dia masih 'biasa'. namun hanya dengan sebuah alasan kecil yang tidak masuk akal, perasaan nya berubah dengan cepat.
'hasil tugas sudah keluar, kamu dapat a minus'
sebuah pesan dari ice yang terkesan biasa, entah kenapa membuat pluem merasa putus asa. hanya sebuah tugas dari salah satu mata kuliah yang juga tidak terlalu berpengaruh apapun. pluem bahkan bukan tipe anak yang prefeksionis. mendapat a minus bukan masalah besar baginya.
seharusnya
tapi kenapa sudut hatinya terasa sesak
pluem bahkan tidak paham, tidak ingin berpikir. namun gear dalam kepalanya tidak juga mau berhenti memperlihatkan kemungkinan kemungkinan menyedihkan yang tidak masuk akal.
dan pluem tidak bisa menghentikan nya. dadanya terasa seperti ditekan oleh benda berat yang tidak berwujut.
perasaan itu menyebar, meluas ke seluruh tubuhnya menjadi rasa tidak menyenangkan. dan membuat pluem kehilangan tenaga.
untuk bersuara
untuk bergerak
dan bahkan untuk bernafas
perasaan menekan yang membuat sudut matanya memanas, meski begitu, pluem tahu, tidak akan ada air yang akan keluar dari sana. karena selain perasaan berat yang dirasakan nya, seluruh inderanya terasa membeku.
numb
sudah bertahun tahun pluem bersahabat dengannya
suara detak jarum jam menjadi satu satunya pengingat pluem akan dimana dia berada.
menjadi penanda, bahwa kegelapan yang menyelimuti nya, hanya kegelapan normal di dalam kamarnya. bukan ruangan dimana pluem selalu berada di setiap mimpi buruknya.
berusaha menarik nafas, pluem mencoba melupakan, membendung segala pikiran yang melintas di kepalanya, mengacuhkan tekanan dalam dadanya. berharap suara yang selalu hadir memanggil namanya tidak terdengar.
"let's sleep"
pikir pluem
"just sleep"
ulang pluem dalam kepalanya
"for now"
pluem memejamkan mata
"aku lelah"
kegelapan menyelimuti pluem perlahan, dengan segera pluem tahu, dia kembali berada di sana.
di ruangan miliknya.
ruangan yang tidak akan pernah bisa di jangkau oleh siapapun juga. ruangan yang menjadi tempat perlindungan pluem, sekaligus mimpi buruk nya.
"aku ingin berhenti"
🧱🧱🧱
oaujun terbangun dengan nafas memburu, untuk sesaat oaujun merasa binggung dimana dia berada, namun kemudian oaujun sadar.
"I'm in my room" bisik oaujun sembari mengusap wajahnya "aku aman"
berusaha menetrakan nafas nya, oaujun berusaha mengingat, kenapa dia tiba tiba terbangun. melirik jam yang terletak di atas meja, oaujun tahu dia belum lama terlelap.
waktu masih menunjuk tengah malam, belum terlalu lama dari saat oaujun terlelap.
menarik nafas, oaujun bangun, berniat untuk membasahi tenggorokan nya yang terasa kering. meletakkan gantungan kunci berbentuk gear yang masih berafa dalam genggamannya di atas meja, oaujun beranjak dari tempat tidur.
kamar oaujun tidak begitu luas, suara suara samar kendaraan serta musik dari luar yang terdengar memberi warna pada kegelapan di dalam kamarnya bersama dengan temaram sinar lampu jalan.
oaujun menegak habis segelas air, meletakkan gelas dan kembali menghela nafas.
selalu seperti ini
insomnia masih selalu setia mengunjungi nya.
tidak hanya tubuhnya yang lelah, perasaan berat yang menggantung di sudut hatinya sejak siang tadi belum juga hilang.
oaujun ingin sekali berteriak, namun semua kalimat harus kembali ditelannya, karena dia sendiri tidak tahu harus berkata apa.
"kenapa aku masih di sini?"
pertanyaan itu selalu menyelinap masuk ke dalam kepalanya dengan mudah. bertahan di sana, membuat oaujun berusaha keras untuk mengusirnya.
karena setiap kali pertanyaan itu datang, oaujun selalu merasa kehilangan rasa. semua inderanya seolah berhenti bekerja.
numb
empty
dan untuk mengembalikan semuanya, oaujun selalu mencari bantuan pada satu satunya rasa yang masih bisa dirasakan nya.
rasa yang bisa memberikan bukti padanya jika oaujun masih ada.
jika oaujun nyata
dan hidup
rasa yang hanya bisa diberikan oleh goresan demi goresan pada kulitnya.
rasa yang memberikan warna merah.
warna yang dalam sekejap berubah menjadi kegelapan tanpa dasar.
menghela nafas, oaujun berusaha melupakan nya. menahan diri untuk tidak kembali terjatuh dalam kesadaran palsu yang diberikan oleh rasa sakit.
oaujun kembali merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, matanya menatap langit langit kamar tanpa fokus yang jelas.
sejujurnya, oaujun sudah bosan. dia sudah terlalu lelah untuk bertahan, tubuhnya penuh dengan luka.
he's broken
oaujun melirik gantungan gear yang tergeletak di meja. gear dengan dua warna, emas dan perak, itu, entah kenapa menganggu pikiran nya.
"ah, aku merindukan cahaya"
pikir oaujun, sudah lama sekali mata oaujun terbiasa dengan kegelapan
"cahaya yang hangat ..."
karena tempat dimana oaujun berada saat ini, terdapat jauh di dasar kedalaman yang dingin.
"... dan menyilaukan"
memejamkan mata, oaujun berharap untuk setidaknya bisa kembali beristirahat sebentar. karena esok, oaujun masih harus kembali berjuang melawan perasaan sesak yang semakin bertambah.
⚙️ tbc ⚙️
KAMU SEDANG MEMBACA
the kid ship ~ 暗闇からの音
Fanfic⚠ trigger warning for mental illness issue ⚠ pluem always back to that day. a day when everything become empty, dark and full of voices who shouting out his name. while fiat, his best friend got annoyed by a certain senior who just come back from t...