setiap orang pasti pernah merasakan berada di titik paling bawah, saat ketika merasa tidak ada satu pun yang bisa menjadi alasan untuk bertahan, saat ketika satu satu nya hal yang diinginkan adalah berhenti.
hanya agar perasaan berat di dalam dada tidak lagi terasa begitu menekan.
namun, ketika berhasil melewati titik itu dan tetap bernafas. tidak ada lagi hal yang terlihat penting dimata. semuanya sama, apapun yang terjadi tidaklah penting.
setidaknya itulah yang oaujun pikirkan.
dia sudah dua kali melewatinya, meski bagi oaujun tidak ada hal lain lagi yang bisa membuat nya tertarik, namun satu hal membuat oaujun tetap berjalan meski tersendat.
ego
oaujun juga tidak paham dengan dirinya sendiri. beberapa kali dia melukai diri sendiri hanya untuk merasakan jika dia nyata.
namun oaujun masih menolak untuk kalah dari kehidupan nya. kalaupun suatu saat dia memutuskan untuk berhenti maka harus dengan tangannya sendiri.
tangan yang belum juga memiliki keberanian meski sudah berlumur warna merah
"kak oaujun!!!"
"hah?" oaujun mendongak dan melihat janhae menatap nya ngeri "kenapa?"
"kenapa?!" seru nya dengan nada yang tinggi "itu tangan kak oaujun yang kenapa?!!"
oaujun menunduk dan melihat jika ternyata telapak tangannya terluka entah kenapa, oaujun sendiri tidak sadar. mungkin terbaret papan triplek yang sekarang sedang berusaha di potongnya.
mereka sedang mempersiapkan pembangunan box stan untuk sebuah event yang akan berlangsung bulan depan. karena oaujun meski pada dasarnya merupakan mahasiswa senior yang seharusnya sudah lepas tugas, namun karena kondisi khusus nya maka posisinya sama dengan para mahasiswa tingkat tiga yang memang bertugas sebagai panitia kegiatan
"oh"
"jangan cuma oh, infeksi itu ntar kalau dibiarkan" janhae segera berdiri dan mencari petugas kesehatan
tidak lama kemudian, md datang dengan kotak p3k untuk merawat luka oaujun
"nggak sakit gitu kak? masa iya sampai seperti itu nggak tahu" tanya yoon
oaujun hanya tersenyum, rasa sakit baginya merupakan ketenangan, karena itu meski sudah lama tidak merasakan nya, tetap saja oaujun justru merasa familiar dengan perasaan yang belakangan ini tidak lagi mengunjunginya
"mending kak oau ke dokter deh, daripada infeksi" kata md
"kan sudah kamu bersihkan dan tutup plester" tolak oaujun
"tetap aja kak, buat jaga jaga"
"iya, yang di sini biar kita kita yang ngerjain" tambah mike yang segera datang untuk mengecek saat mendapat informasi jika oaujun terluka
"nanti ajalah"
"kalau gitu, kak oau istirahat aja dulu, atau ngerjain yang lain aja" usul janhae
"iya kak, kalau lukanya ke buka bahaya" sahut md setuju
oaujun belum sempat menjawab saat terdengar suara berdebam keras di ikuti teriakan dan seruan anak anak yang lain
"apa itu tadi?" seru mike yang segera berdiri
"si fluke" sebuah seruan menjawab
"kenapa lagi?" mike berlari menghampiri arah suara untuk melihat "fluke?! kamu nggak papa kan?"
"nggak papa kak, tangan ku kebas, jadi jatuh"
"lain kali bilang, jangan di bawa sendiri, bahaya kan kalau sampai kena orang, untung nggak ada yang luka. perth, bantuin angkat sini!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
the kid ship ~ 暗闇からの音
Fanfiction⚠ trigger warning for mental illness issue ⚠ pluem always back to that day. a day when everything become empty, dark and full of voices who shouting out his name. while fiat, his best friend got annoyed by a certain senior who just come back from t...