Chapter - 53

233 31 28
                                    

Yeyyy minggu ini aku update 3 kali loh karna semangat uda mau end dan menuju ke Between Hurt. Hehehe.

Doain aja ya semoga minggu depan aku punya banyak waktu untuk update lagi biar makin cepet selesai cerita ini ya.

Jangan lupa juga vote & komen kalian biar aku semakin semangat nulisnya!

Happy Reading.

Love L.K

Anastasia POV

Sudah tiga hari aku mendiami Harry sejak hari dimana kami bertengkar.

Selama tiga hari itu aku selalu menghabiskan waktu hanya untuk menjahit setelan jas yang ku buat khusus untuk Harry sebelum kepulanganku ke Indonesia.

Mengingat akan waktu kepulanganku yang hanya tersisa 4 hari lagi, aku merasa sedikit risau kala mengingat hubunganku dengan Harry yang masih belum tergolong cukup baik akibat kejadian malam dimana ia tidak pulang ke mansion.

Jujur saja, aku tidak ingin mendiaminya namun bayangan-bayangan dimana dirinya dan Calysta menghabiskan malam mereka terus terlintas di benakku.

Tiga hari belakangan ini, Harry terus berusaha mengajakku berbicara. Meskipun aku hanya menjawabnya dengan kata ya dan tidak atau sudah dan belum namun ia tidak menyerah akan itu. Ia terus menunjukkan padaku jika ia serius akan hal itu namun hatiku seakan belum bisa menerimanya. 

Bukan aku tidak percaya padanya, hanya saja aku merasa takut. Takut jika suatu hari ia dapat menyakitiku lebih dari pada ini, takut jika suatu hari aku sudah tidak bisa lagi bersama dengannya.

Aku menghambuskan nafas beratku ketika sentuhan terakhir pada setelan yang ku buat untuk Harry selesai. Mataku menjelajahi setelan ini dan sebuah senyuman terukir di bibirku ketika aku membayangkan Harry mengenakannya.

Berdiri dari kursi yang ku duduki, aku segera menaruh 3 set setelan yang ku buat untuknya ke dalam lemari penyimpanan yang berada di ruangan ini. Aku akan mencari kotak besar yang dapat memuat setelan-setelan tersebut lalu memasukkannya ke dalam kotak itu sebelum memberikannya pada Harry.

Setelah menyimpannya dengan baik, aku pun beranjak dari ruangan menjahit yang sengaja Harry buatkan khusus untuk diriku.

Namun baru saja aku keluar dari ruangan tersebut, tiba-tiba tubuhku limbung karna menabrak sesuatu yang besar.

Memejamkan mataku bersiap untuk terjatuh namun hal itu tidak terjadi karna sepasang tangan yang cukup besar sudah menahan tubuhku.

"Kau baik-baik saja?" Suara itu, suara bariton yang selalu ku dengar setiap harinya membuatku membuka mataku yang awalnya ku pejamkan.

Sebuah manik hijau yang tersorot kekhawatiran langsung memenuhi penglihatanku ketika aku membuka mata. Harry.

Harry menarik tubuhku, membiarkan posisiku kembali berdiri seperti semula.

"Maaf, maaf karna aku hampir membuatmu terjatuh." Ucapnya dengan nada penuh penyesalan hingga membuatku menganggukkan kepala. "Tidak apa."

Harry seperti berusaha mencari-cari percakapan agar aku ingin berbicara dengannya di situasi yang terasa sedikit canggung.

"Apa kau baru saja dari ruangan menjahit?" 

Aku hanya menganggukkan kepalaku untuk menjawabnya tanpa membuka mulutku.

"Umm, sebenarnya aku mencarimu." Ucapnya membuatku lagi-lagi mendongak menatapnya dengan tatapan seakan bertanya padanya untuk apa ia mencariku.

Ia memberikan sebuah amplop padaku yang ternyata sedari tadi ia pegang.

Between Us | H.S SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang