DELAPAN

223 20 28
                                    

Aku yakin, apapun yang ditakdirkan untukku.
Tidak akan pernah hilang dariku.

° ° °

"Ra menurut lo mata gue masih keliatan bengkak ga?" Tanya Acha dibalik Helm.

"Masih, tapi cuma dikit" Ara Jujur.

"Gue takutt"

"Takut kenapa?" Ara penasaran.

"Gue takut si Dimas nyinyir-in gue" Acha sebal sendiri.

"Kalo dia nyinyir-in elu, gue semekdon di Dimas"
Ara melepas stang motor, dan memperlihatkan kepalan tangannya.

Acha memajukan kepalanya ke pundak Ara "benerr?" Tanya Acha dengan senyuman jahil.

"Benerr! Kapan sih gue boong sama elu"

Tuk.
Acha menepuk-nepuk helm Ara. "Sa ae lu" Acha tersenyum.

"Gue ada takut yang lain" Cicit Acha.

"Apee lagi yang Lo takutin?"

"Gue takut klo ketemu si Gilang"

"Gue kasih wejangan nih--"

Plak.
Helm Ara di pukul pelan Oleh Acha, "wejangan, Lo pikir gue mau nikah" Acha kesal.

"Gue serius" Ara menyakitkan.

"Yaudah apa?"

"Lo harus keliatan cool depan dia, klo lo liat ada dia. Lo hrus bisa Haha hihi, keliatan bahagia gitu, biar kesannya lo cewe strong"

"Gitu yaa? Tapi gue takut gabisa" Acha tidak yakin.

"Gue yakin lo bisa"

Acha mengangguk-angguk kepalanya.

* * *

Seorang lelaki berpostur tinggi, kulit sawo matang, Rambu agak klimis, Mata indah, hidung mancung. Membuat Lelaki itu terliat keren dengan tampilan jeans hitam, kaos putih, jaket jeans yang ia kenakan.

"Laperr" Ucapnya sembari ngelus perut.

Langsung dia masukan tangannya ke dalam saku belakang celana. "Lha dompet gue mana?"

"Oke gue harus fokus" Dimas memejamkan mata

Pukk.puk.
Menepuk Kedua saku belakang.
"Bimsalabim"

"Lah ngapa masih kagak ada" Ucap Dimas panik.

"Kalem Dimas gans kalem" Ucap Dimas menenangkan diri. "Apa gue harus pake mantra Masha and The bear?" Dimas berhenti sejenak.
"Oke kita coba gays"

Dimas kembali memejamkan mata dan kembali meletakan kedua tangannya di saku belakang celananya.

"Fokus fokus trulala"

"Fokus fokus trulala"

"Fokus fokus tru---"

"Ngapain lu Dim? Bisulan?" Tanya Andar yang merasa aneh akan tingkah Dimas.

Plak.
Dimas memukul bahu Andar "elu, ganggu gue aja" kesal Dimas.

"Lo berani sama gue?"

Semua Tentang Kamu Kapten! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang