Perjalanan yang menurut aleta layaknya seperti banyak duri itu pun mulai memendam kepedihan yang amat sangat dalam.
_Aleta POV_
Kenapa..? Mamah dan papah egois..? Apa papah mamah pernah berpikir tentang perasaan ku..? Aku memang masih kecil, harusnya diusiaku ini. Masih butuh kasih sayang keduanya, tapi kenapa..? Orangtua ku tidak seperti orangtua teman-teman ku..? Apa karena aku nakal..? Atau kurang patuh..?
_Aleta POV and_
Lagi, aleta menyeka air matanya yang jatuh tanpa persetujuan darinya.
Bu dini yang melihat aleta menepis tangisannya itu mulai menyakiti dirinya.
"Aleta..!"
"Aku ingin cepat pulang mah, aku lagi tidak ingin banyak bicara..!"
"Maafin mamah sayang..!"
Aleta tidak menanggapi ucapan mamahnya, yang sekarang aleta rasa hanyalah sakit.
Skip~~
Bu dini sudah parkir mobil miliknya tepat di depan rumah, baru saja ingin berbicara. Aleta justru dengan sigap membuka pintu dan berlari ke dalam rumah.
"Aleta..! Dengarkan mamah sayang..!"
Lari..! Hanya itu yang bisa aleta lakukan sekarang, dengan sekuat tenaga dia berlari menuju kamarnya.
"Aleta, kamu kenapa sayang..?"
Menghiraukan pak roby yang sedang menghalangi nya untuk berhenti berlari.
Pak roby yang melihat bu dini berlari pun bertanya.
"Apa yang kamu lakukan..? Ada apa dengan aleta..?"
"Ini semua gara-gara kamu roby..!"
"Aku..?"
"Iya..! Menurut kamu siapa lagi..?"
"Apa maksud kamu aleta seperti itu gara-gara aku..?"
"Jika bukan kamu yang tidak bisa bertanggung jawab, aleta tidak akan sakit seperti ini..!"
"Kamu salahin aku..? Jelas-jelas kamu yang salah..! Masih nyalahin aku..!"
"Aku salah..? Harusnya kamu jadi laki-laki itu punya tanggung jawab roby..!"
Ketika bu dini dan pak roby yang sedang berargumen dengan pemikirannya masing-masing.
Disisi lain, aleta yang mendengarkan itu sungguh muak dengan keadaannya saat ini.
Hancur, perih, sakit, semuanya dia rasa. Tapi apa pernah orang tuanya berpikir jika tindakan mereka mengganggu mental aleta.
Entah sejak kapan, aleta mulai berteriak-teriak kesakitan.
"Cukup...! Aku mohon cukup..!"
Pak roby dan bu dini pun langsung berhenti bertengkar ketika suara aleta terdengar sangat lantang.
Berlari menuju kamar aleta, bu dini dengan rasa khawatir nya mengetuk pintu kamar aleta.
"Aleta..! Kamu kenapa sayang..?"
"Aleta..! Ini papah sayang..! Buka iya pintunya..! Biar papah masuk..?"
Dari dalam kamar tidak ada jawaban, suara aleta yang tadinya sangat lantang kini tidak terdengar lagi.
Merasa khawatir pak roby dengan kekuatan seadanya karena sering mabuk, beliau pun mendobrak pintu kamar aleta.
Bruukk..! Bruukk..! Bruuuukkkk..!
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Officially Yours
Romance_Aleta pov_ Jodoh..? Apa mungkin aku dengan dia bisa menyatu..? Dia menatap ku pun rasanya jijik, bagaimana bisa mencintaiku..? Bahkan tuhan pun membenciku karena tindakan ku di masa lampau. Kadang aku benci hidup seperti ini. _Aleta pov and_ Jika t...