Chapter 7

7 1 0
                                    

Sedang asik-asiknya bercanda dengan mamahnya, orang yang membuat aleta berpikir sangat keras pun pulang dari kampus.

"Mamah..!"

"Rehan sudah pulang..!"

"Oh..! Kak aleta..!"

"Hay..!"

"Mamah, tau gak tadi rehan dapat nilai bagus loh..!"

"Oh iya..?"

"Iya mah, kata guru juga bilang kalo rehan ini pintar..!"

"Waaahhh hebat iya kamu sayang..!"

Aleta yang melihat adik tirinya itu pun senyum, dan senyuman aleta pun berhasil membuat devan yang di sebut sebagai ice prince itu berdegup.

Sadar karena selalu di perhatikan, aleta pun melihat ice prince untuk kedua kalinya.

"Devan..?"

"Iya mah..!"

"Kamu buat masalah lagi iya di kampus..?"

"Enggak..! Kata siapa..?"

"Jangan bohong sama mamah..?"

"Yang bohong siapa..! Orang aku gak buat masalah kok..!"

"Awas iya kamu kalo sampe bikin masalah lagi..!"

"Iya mamah ku yang bawel, aku gak akan buat masalah lagi..!"

"Janji..?" (menunjukkan jari kelingkingnya untuk membuat janji)

"Iya devan janji..!" (menyatukan jari kelingkingnya untuk berjanji)

"Mamah pegang janji kamu..!"

_Aleta POV_

Sepertinya aku benar-benar sudah di lupakan sama mamah, entah kenapa melihat mamah sesayang itu sama mereka membuatku sakit. Pengen banget aku membunuh mereka yang sudah merebut mamah ku, tapi aku terlalu takut jika itu akan membuat mamah sakit hati.

_Aleta POV and_

Aleta yang melihat kebahagiaan mereka pun langsung memalingkan pandangannya, dan mengusap air matanya yang hampir jatuh.

Tegar, hanya kata itu ketika orang yang sangat aleta sayang sedekat itu dengan orang yang bukan darah dagingnya.

Devan memperhatikan aleta yang melihat bu dini dan rehan sedang bercanda dengan penuh tawa.

"Oh iya aleta..!"

"Iya mah..!"

"Kamu makan malam disini ajjh iya..!"

"Ah, gak usah mah..! Aleta pulang ajjh..!"

"Kak aleta jangan pulang dong..! Rehan mau kakak makan malam disini..! Sekali ajjh..! Iya kak..!"

"Maafin kakak sayang, kakak gak bisa. Kakak harus pulang..!"

"Sekali ajjh kak, please..!" (memohon)

"Papah gak bakal pulang kok malam ini, dia lagi tugas ke luar kota. Besok lusa baru pulang..!"

"Ah..! Aku..!"

"Aleta, kamu takut sama papah pandu..?"

"Enggak mah..!"

Devan menghela napas beratnya dan berkata.

"Gak usah bohong, udah keliatan kok dari raut mukanya juga. Mah devan ke kamar dulu iya..!"

"Iya sayang..!"

Aleta melihat devan yang berjalan menaiki anak tangga menuju ke kamarnya.

"Kak aleta gak usah takut, tadi kan kata bang devan papah gak pulang malam ini. Jadi kakak makan malam disini iya..!"

I'm Officially YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang