Suara desahan dan teriakan yang saling menyahuti memenuhi kamar utama salah satu penthouse termahal di Vegas. Ditengah - tengah permainan panas sepasang manusia itu, terdengar ketukan pintu. Seketika, sang pria menarik tubuhnya dari si wanita dan menghentikan permainannya.
Tidak rela perhatiannya terbagi, si wanita langsung mengalungkan tangannya di leher sang pria yang sudah berlutut. Menarik tengkuknya agar bisa mencium Sang Pria.
" Hal itu bisa nanti bukan?" Desahnya erotis di telinga sang pria.
Sebelum sang pria bisa menyetujuinya, suara ketukan kembali terdengar dari pintu yang menyambungkan kamarnya dengan ruang kerjanya. Mengingat jabatannya, dengan terpaksa dia mendorong wanita itu hingga dia tertidur kembali di tempat tidur.
" Kita akan segera melanjutkannya setelah aku membereskan itu." Pria itu memberikan kecupan panjang sebelum dia mengambil celana jinsnya yang berserakan bersama baju - baju lainnya di lantai.
Hanya menggunakan jins, pria itu melangkah menuju pintu yang tadi diketuk. Dibalik pintu, seorang pria kekar dengan mata kanan buatan yang dikelilingi luka bakar sudah menunggu. Dia membungkuk untuk memberikan penghormatan pada bosnya yang sudah duduk di belakang meja kerjanya dengan muka bosan dan tidak tertarik. Si bos hanya mengangguk singkat untuk memberikan persetujuannya untuk si pria kekar untuk meluruskan tubuhnya.
" Kuharap ini berita penting, Derek."
Si pria kekar yang dipanggil Derek hanya menggangguk singkat.
" Well? Aku tidak punya waktu seharian Derek! Cepat! Apa yang mau kau sampaikan?" Bentaknya kesal.
Derek bergerak gelisah ditempatnya. Dia bingung bagaimana cara menyampaikannya pada Bosnya. Bagaimana pun berita ini adalah topik sensitif bagi bosnya selama 12 tahun terakhir.
" Nona Zaxia sudah mengalami perubahan pertamanya, Tuan."
Raut wajah sang pria yang tadi terlihat kesal seketika berubah serius.
" Bagaimana bisa? Lab tempat percoban itu sudah dimusnahkan 12 tahun yang lalu. Dan Takeguchi harusnya sudah mati pagi ini ditangannya. Jangan bilang dia gagal membunuhnya."
" Tidak Tuan. Takeguchi sudah dipastikan mati 2 jam yang lalu. Namun, sebelum kematiannya, dia mematikan alat komunikasi yang tersambung. Ada sekitar 10 menit sebelum akhirnya komunikasi kembali tersambung dan terdengar bunyi tembakan.
"Saya tidak bisa memastikan apa yang mereka bicarakan. Tapi, saya punya dugaan tertentu mengingat begitu Takeguchi mati, Nona langsung memutuskan sambungan dengan markas Tokyo.
" Lalu, 30 menit yang lalu mata - mata kita melaporkan kalau Nona berada di kediaman Sanada. Saat pulang, wajah Nona pucat dan berkeringat. Setengah jalan tiba - tiba saja terjatuh."
Sang pria hanya mengangguk. Mungkin ciri - ciri tadi hanya terlihat seperti demam biasa, tapi dia tahu pasti itu ciri - ciri para pemegang chip sebelum mengalami perubahannya.
Disisi lain, Sang pria bertanya - tanya kenapa Takeguchi membuat pemegang chip sialan yang orang sebut adiknya mengalami perubahan pertama setelah kematiannya. Sang pria sudah pernah menyaksikan perubahan salah satu temannya dan peran Takeguchi sangat vital untuk mengurangi rasa sakit saat proses transisi. Bahkan dengan keberadaan Takeguchi disisi temannya, rasa sakitnya masih tak tertahankan.
" Dimana dia sekarang?"
Derek kembali bergerak gelisah di tempatnya. Tidak dipungkiri, Bossnya pasti akan marah - marah.
" Urg. Sebelum mata - mata mendekat, seseorang sudah mendekatinya duluan."
Raut wajah Sang Boss yang tadinya serius berubah menjadi tak terbaca. Amarahnya sudah memuncak. Adik sialannya akan segera mengalami perubahan yang tidak masuk akal di halayak dan para mata - mata bodohnya tidak bisa mengamankanya! Apa nantinya kalau halayak tahu tentang putri keluarga Conchiglia mengalami hal yang mustahil. Jelas harga saham perusahaan akan menurun dengan gosip - gosip aneh yang akan tersebar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hitwoman?! ( On Holds)
Teen FictionZaxia M. C. Conchiglia, cewek blasteran italia dan jepang yang juga merupakan putri semata wayang seorang boss mafia terkuat. Hidupnya berubah 180 derajat selepas kematian ayahnya dan vonis yang dijatuhkan kepadanya 10 tahun lalu. Vonis itu mengharu...