11th Shoot

1.1K 31 14
                                    

Rumah kediaman Takeguchi Sanada berada di salah satu perumahan elit di kawasan Shibuya. Zaxia harus kembali ke jalan utama Shinzuku untuk mengambil motor Kawasakinya yang ia tinggal di salah satu pusat perbelanjaan. Setelah mengambil motornya, ia langsung tancap gas menuju Shibuya. Sama sekali tidak menyangka kalau diam - diam sebuah mobil sport putih mengikutinya dari belakang.

Jalanan terbilang sepi sehingga tidak membutuhkan waktu lama bagi Zaxia untuk mencapai rumah Takeguchi.

Rumah Takeguchi sendiri terlihat seperti rumah tradisional jepang. Alih - alih pagar seperti rumah lainnya, rumah Takeguchi memakai dinding sebagai pagarnya. Dengan dua pintu mahogany ganda sebagai satu - satunya jalan keluar masuk rumah itu.

Zaxia memakirkan motornya tepat di ujung gang lalu jalan menuju gerbang rumah. Ia mengeluarkan barang - barang yang diberikan Takeguchi sebelum Zaxia menembak mati dirinya.

Sebuah boneka Teddy bear raksasa berwarna seputih salju, piringan cakram yang Takeguchi gunakan untuk memutuskan sambungan dan yang terakhir sebuah kunci berbentuk seperti rubrik yang di beberapa tempatnya menonjol tidak beraturan. Di pusat rubrik berwarna biru pucat sepucat mata Zaxia ada sebuah lubang berdiameter selebar jari telunjuk Zaxia.

Takeguchi sendiri sudah menuliskan padanya untuk membuka kunci rubrik tersebut, pertama - tama dia harus mendekatkan piringan cakram di interkom rumahnya. Melakukan seperti apa yang di interuksikan Takeguchi, Zaxia terkaget - kaget ketika tiba - tiba saja cakram tersebut tertarik ke arah interkom dan terhisap begitu saja ke dalam lubang segaris.

Instruksi ke dua, sebutkan kata ‘Apriraku’ begitu terdengar bunyi klik dari interkom. Selama sesaat tidak terjadi apa – apa. Hanya suara berdengung yang begitu pelan dari interkom. Tidak sampai 30 detik kemudian, interkom sudah bertranformasi mejadi sebuah lubang kunci.

Pada awalnya, Zaxia hanya tercengang menatap interkom yang sudah bertransformasi itu. Orang seperti apa yang mau merubah interkom rumahnya menjadi sebuah lubang kunci tidak jelas? Oh ya. Ilmuwan tingkat tinggi yang terlibat percobaan manusia. Hebat sekali. Catat sarkasmenya.

Butuh beberapa detik bagi Zaxia untuk menyadari kalau lubang kunci itu dibuat untuk kunci berbentuk rubrik yang sekarang berada di dalam gengggamannya. Dengan hati – hati dia memasukan kunci rubrik itu masuk ke lubangnya. Masalahnya, untuk membuka apapun dari lubang kunci aneh itu, dia harus memutar rubrik itu.

Sementara, rubrik itu sudah terbenam sepenuhnya di dalam lubang kunci-interkom itu. Satu – satunya cara hanya memasukan jarinya ke lubang yang terletak di pusat rubrik. Zaxia ragu – ragu untuk memasukkan jarinya ke dalam lubang itu. Dia punya perasaan tidak enak kalau sesuatu akan terjadi setelah jarinya masuk ke dalam lubang itu.

Berdebat dengan dirinya sendiri, antara mengikuti perasaan janggalnya atau mengikuti rasa penasarannya. Zaxia mendesah pasrah ketika rasa penasarannya menang. Aku pasti akan menyesal sudah menuruti ini. Gerutunya dalam hati.

Setelah menunggu perdebatan dirinya yang terasa seabad alih – alih kurang dari 5 menit, Zaxia pelan – pelan memasukan jarinya ke dalam lubang itu. Lubang itu benar – benar pas di jari Zaxia. Seakan – akan rubrik itu memang diperuntukan baginya.

Belum sampai 10 menit dia menggerutu, penyesalannya sudah datang. Tepat ketika jarinya masuk ke dalam lubang, ada beberapa jarum yang langsung menusuk jari Zaxia. Mencegah untuk menariknya kembali.

Zaxia bisa merasakan sesuatu diinjeksikan ke dalam tubuhnya. Dia hanya berharap itu bukan racun. Di hati kecilnya, dia punya perasaan kalau Takeguchi tidak akan membahayakan nyawanya. Tapi, tetap saja menghawatirkan.

Penyesalan Zaxia belum berakhir sampai situ saja. Tiba – tiba pintu gerbang terbuka dan seorang anak perempuan berumur sekitar 15 tahunan keluar dari rumah. Membuat keduanya sama – sama terkejut dengan kehadiran satu sama lain.

Hitwoman?! ( On Holds)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang