3rd Shoot

1.4K 25 5
                                    

Berada di tempat duduk paling pojok merupakan suatu kebutuhan ketika kau ingin tidur selama jam pelajaran atau ingin menjauh dari hiruk pikuk obrolan tentang 'darimana sekolah asalmu?' 'bagaimana keadaan pacarmu?' dan hal - hal membosankan lainnya. Zaxia tidak pernah ingin terlibat dengan obrolan semacam itu sejak sekitar 5 tahun yang lalu.

Dia lebih memilih duduk di pojok ruangan dan beristirahat di sela - sela kegiatannya yang sibuk. Lagipula, saat ini dia tidak punya pacar ataupun masa bahagia ketika dia di SHS untuk diceritakan sebagaimana orang pada umumnya. Tapi, di atas semua alasan itu, saat ini moodnya sedang turun. Terima kasih buat kakaknya yang sudah menipunya tentang jam upacara pembukaan yang malah berbuah memar - memar di tubuhnya.

Tubuhnya sudah mulai mengerang sejak upacara pembukaan yang dimulai jam 9 dan bukan jam 8.30 itu. Kalau bukan karena salju yang turun lebat dan pakaiannya yang sangat kelewat tipis, dia mungkin sudah kabur dari kampus konyol ini. Alhasil, Zaxia hanya bisa pasrah menerima dia harus tetap berada di jurusan konyol ini sampai pelajaran terakhir sebelum kakaknya menjemput.

Zaxia menggulung jaket kulitnya hingga menjadi buntelan yang nyaman untuk tidur. Setidaknya ruangan yang ditempatinya hangat, sehingga dia bisa mencoba untuk tidur untuk mengganti jam tidur tadi malam yang hilang selepas menjalani misinya. Zaxia baru menutup matanya dan menikmati betapa nyamannya kursi dan suasana ruangan ini ketika seorang gadis berambut pirang platinum sebahu masuk kelas terburu - buru dan berlari ke arahnya.

" Zaxia! Akhirnya aku bisa bertemu denganmu kembali." Sembur gadis itu sambil memeluk Zaxia yang masih bergelung dengan bantal jaketnya.

Seharusnya kalimat tadi adalah kalimat yang biasa di lontarkan teman yang sudah lama tidak ketemu. Tapi, tidak untuk di sini, dimana seluruh orang di kelas menggunakan bahasa inggris dan gadis tadi berseru dalam bahasa Italia yang lugas. Seketika kelas menjadi diam dan memperhatikan dua orang cewek yang sedang berpelukan ini.

" Erika, lepaskan aku. Aku mau tidur lagi. Dan, jangan sentuh bagian itu!" Erang Zaxia sambil berusaha melepaskan pelukan Erika dengan senyum kecil menghiasi bibirnya. Rasanya sudah lama sejak terakhir kali sahabatnya memeluknya seperti saat ini.

Erika McKinnley, anak seorang pengusaha yang punya hubungan dengan keluarga Conchiglia, yang juga merupakan teman kecil Zaxia. Cewek keibuan yang sangat bertolak belakang dengan Zaxia yang tomboy dan semena - mena ini entah kenapa bisa sangat akrab dengan Zaxia sejak kecil. Hanya saja, setelah Zaxia dikeluarkan dari SHSnya karena sering membolos demi misinya, mereka tidak pernah bertemu lagi sejak saat itu.

" Ayolah. Ini sudah 2 tahun sejak terakhir kita bertemu dan kau mau tidur? Aku punya kue yang pasti kau sukai. Ayo keluar bersamaku. " Bujuk Erika.

" Erika, aku bukan anak kecil lagi yang bisa di bujuk dengan sepotong kue." Balas Zaxia dengan wajah sebal tapi dia tidak bisa menyembunyikan senyum kecilnya.

" Benarkah? Aku rasa tidak. Kau pasti masih tetap menginginkan kue itu. Hahaha. Ayolah, kau tidak bisa menang beragumen padaku ataupun kak G soal kue. "

Seketika itu juga, senyuman Zaxia berubah menjadi sebuah gerutuan. " Jangan sebut - sebut kak G lagi."

" Kenapa? Ah, dia membuatmu terburu - buru soal upacara pembukaan kan?"

Zaxia mengerutkan dahinya. " Bagaimana kau bisa tahu?"

" Ya ampun Zaxia. Menurutmu, sudah berapa lama aku mengenalmu dan kakakmu? Lagipula, kakakmu sudah pernah melakukan itu saat JHS dan bahkan kau tidak belajar dari pengalaman itu." Erika memutar bola matanya. Terkadang dia masih bingung saat menghadapi sahabatnya ini. Dia begitu cemerlang dalam hal apapun, tapi hampir selalu melupakan hal yang sangat remeh. Apalagi hal yang berhubungan dengan kakaknya.

Hitwoman?! ( On Holds)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang