"muka lo pucet amat ? Lo sakit ?"
"gak apa-apa, gue cuma kecapean"
"tapi bukan sekali 2x gue lihat muka lo pucet"
"beneran gue gak apa-apa, cuma kecapean aja. Banyak tugas"
"yaudah istirahat gih, ntar kalau buna pulang, gue bangunin"
"hmm, kalau gitu gue ke kamar dulu"
Nathan yang mulai curiga karena selalu mendapati wajah Fathan yang pucat setiap pulang sekolah..
Karena rasa penasarannya begitu besar, dia memasuki kamar Fathan yang berada dilantai atas. Saat membuka pintu kamar, Nathan melihat adiknya yang sudah tertidur dengan nafas yang teratur. Akhirnya dia menghampiri adiknya. Namun ketika Nathan akan menyelimuti tubuh adiknya, dia tidak sengaja melihat memar diperut sang adik karena bajunya tersingkap. Melihat itu Nathan langsung menyingkap baju adiknya dan benar saja, disana terdapat beberapa memar.
"ternyata kecurigaan gue selama ini benar" gumamnya
Setelah membenarkan selimut sang adik, Nathan langsung keluar dari kamar Fathan.
Revan
14.15
Van bisa ketempat biasa nggak ?
Ada yang mau gue sampein14.17
Oke gue sama yg lain otw14.18
Thanks Van gue tungguSetelah mengirim pesan kepada Revan, Nathan langsung pergi ke cafe tempat biasa mereka kumpul.
Tak butuh waktu lama, kini mereka sudah berada di cafe tersebut.
"mau minum apa ?" tanya Nathan
"kaya biasa aja Nath" jawab Revan mewakili yang lain.
"Bang Jeff kaya biasa ya" ucap Nathan kepada pemilik cafe tersebut
"sipp" setelah memesan minuman, mereka mencari tempat yang lebih leluasa.
Tak lama kemudian, pesanan mereka datang.
"jadi kenapa lo tiba-tiba minta ketemu ?" tanya Revan
"dugaan gue selama ini bener, kalau Fathan dibully disekolah" ucap Nathan
"lo udah liat langsung ?" tanya Kenzo
"tiap pulang sekolah muka dia selalu pucet, dan tadi gue gak sengaja liat memar diperutnya" jelas Nathan
"gak bisa dibiarin nih, terus lo mau ngelakuin apa ?" tanya Nanda
"gue harus tanya buna sama ayah dulu, gue gak bisa gegabah" ucap Nathan
"ya gue setuju sama lo, nanti kalau lo butuh bantuan, kita bakal bantu" ucap Revan
"thanks bro" ucap Nathan
"gue cabut dulu, buna udah dirumah" lanjut Nathan"oke salam buat buna" ucap anak dreamies
Setelah pamit Nathan pun pergi meninggalkan cafe tersebut, tapi sebelumnya dia membayar minuman yang tadi dipesan terlebih dahulu.
Skip
Kini Nathan sudah ada dirumah. Dia langsung menghampiri buna yang sedang memasak di dapur.
"buna" panggilnya
"kenapa kak ?" tanya buna
"ayah kapan pulang ?" tanya Nathan
"minggu ini ayah pulang, tumben kamu nanyain ayah" jawab Buna
"gak ada temen ribut bun" ucap Nathan santai, dan sebelum mendapat jitakan manja dari sang buna Nathan langsung berlari ke lantai atas. Melihat itu buna hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.
Akhirnya Nathan memutuskan untuk membangunkan Fathan karena sebentar lagi waktunya makan malam.
"dek lagi ngapain ?" tanya Nathan saat melihat kembarannya sedang mengoleskan salep pereda nyeri
"a ah bukan apa-apa" gugupnya
"gak usah gugup, gue udah tau semuanya" ucap Nathan
"maksudnya ?" tanya Fathan
"gue tahu lo selalu dibully disekolah" ucap Nathan dan itu membuat Fathan terkejut
"please jangan bilang buna sama ayah, gue masih pengen sekolah disana" ucap Fathan.
"gue gak bakal bilang sama mereka, tapi lo harus janji satu hal sama gue" ucap Nathan
"apaan ?" tanya Fathan
"janji kalau mereka ngebully lo lagi, lo harus lawan" ucap Nathan
"gue usahain" ucap Fathan
"bagus, sekarang ayo turun kita recokin buna" ucap Nathan sambil tertawa
"lets go" ucap Fathan. Mereka pun langsung keluar dari kamar dan menuju dapur.
"malem anak buna, ayo kita makan" ajak buna saat melihat kedua anaknya berjalan menuju ruang makan
"yah kok udah kelar aja masaknya bun" ucap Fathan
"kenapa emang ? Adek mau bantuin masak ?" tanya buna
"iya, adek sama kakak kan mau bantuin" ucap Fathan
"ngerecokin buna" sambung Nathan. Kemudian mereka tertawa. Sedangkan buna hanya tersenyum
"udah-udah sekarang kita makan. Setelah itu kalian harus belajar" ucap Buna
"siap komandan" ucap kedua anaknya
Mereka pun makan dengan khidmat, hanya sura denting sendok yang terdengar.
"adek udah selesai, adek ke kamar duluan ya. Malem buna" ucapnya kemudian beranjak dari meja makan dan pergi ke kamarnya.
"kakak juga udah selesai bun, kakak keatas dulu. Malem buna" ucap Nathan kemudian pergi ke kamarnya.
"ingat jangan begadang" peringat buna
"iya buna" ucap Nathan.
Setelah kedua anaknya masuk kamar, Buna langsung membereskan meja makan, dan setelah itu masuk ke ruang kerjanya.
Aku bawa cerita baru lagi nih... Gak tau kalian suka apa nggak.. Disini fullsun aku bikin perannya jadi 2 a.k.a kembar. Peran mereka aku bikin semacam badboy gitu tapi gak badung, tapi salah satunya aku bikin fake innocent karena suatu hal . Dan mereka berdua sama-sama punya group dance.
Disini ada banyak yang direvisi, jadi maaf yaa...
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD TWINS [HIATUS]
RandomCerita ini dalam ditahap revisi.. Semua part dicerita ini bakal direvisi ulang termasuk cast / tokohnya.. Jadi buat yang udah baca sorry banget.. Bahasa non baku Mengandung kata kasar Writter : agusthine93