4

885 91 0
                                    

Pagi ini suasana parkiran SMA Purnama sudah ramai karena jam hampir menunjukan pukul 7, dan 15 menit bel masuk akan berbunyi.

Ckiitt

Suara decitan khas dari ban mobil yang bergesekan dengan pelataran parkiran menjadi perhatian utama para siswa yang berlalu lalang. Mereka menerka-nerka siapa pemilik mobil tersebut. Karena ini pertama kalinya seorang siswa membawa mobil ke sekolah, kebanyakan dari mereka biasanya membawa motor.

Tak lama keluarlah sang pemilik mobil, para siswa yang melihat itu terkejut. Karena setahu mereka, Fathan masih terbaring dirumah sakit. Ya pemilik mobil itu Nathan yang mereka pikir itu adalah Fathan.

Nathan langsung berjalan menuju kelas yang ditempati oleh Fathan tanpa menghiraukan tatapan dari para siswa. Setelah tiba didepan kelas Fathan, Nathan langsung masuk dan duduk dibangku paling belakang milik Fathan.

Bel masuk sudah berbunyi dari 10 menit yang lalu, tapi guru mata pelajaran belum masuk. Dan tak lama kemudian sang ketua kelas memberitahu bahwa sekarang freeclass.

Nathan pun menyumbat telinganya dengan earphone dan menyalakan musik favoritnya.

Melihat sikap Fathan (menurut mereka) yang seperti itu, membuat teman sekelasnya memperhatikan Nathan, tapi Nathan bodo amat. Lebih tepatnya dia tak peduli.

Tapi karena risih, dia mengangkat kepalanya dan memperhatikan satu-satu wajah murid dikelas dengan tatapan datar.

"apa ?" tanyanya datar

Melihat tatapan Nathan, para siswa kembali ke kegiatan masing-masing.

"ckk Fathan Fathan, kok lo bisa bertahan dikelas neraka kaya gini" gumam Nathan.

Karena bosan, dia pun mengirim chat di group 00L.

00Line

Nathan
Wassap brouu

Nanda
Belajar bege, maen hp mulu

Revan
Tau nih Nathan, mentang-mentang pinter

Kenzo
Gimana hari pertama brou ?

Nathan
Jamkos gue @Nanda @Revan
Biasa aja @Kenzo

Nanda
Enak bener baru masuk udah jamkos

Nathan
Yoi
Rezeki anak sholeh
Kalian gak belajar ?

Kenzo
Udah pernah kemaren

Revan
Receh goblok

Nathan
Revan kasar ih, gak suka dedeq

Revan
Gumoh bego

Nanda
Udahan dulu chat nya, ada guru masuk nih

Nathan
Kalau ada yang nanyain, bilang aja gue ke Bandung.

Ketika sedang asyik dengan ponselnya, tiba-tiba ada yang menggebrak mejanya. Dan itu membuat seisi kelas terkejut.

BRAAAKK...

"maksud lo apa gebrak-gebrak meja ? Mau jadi jagoan lo ?" tanya Nathan datar

"well gue cuma nyambut 'sahabat' gue yang baru keluar dari RS" jawabnya sambil tersenyum remeh

"cih gue gak butuh sambutan lo" balas Nathan

"wah kepala lo kuat juga ya, udah sembuh aja padahal kena batu" ucapnya sambil menjambak rambut Nathan

"bangsat" umpat Nathan kemudian menghempaskan tangan Radit dikepalanya

Para murid yang ada dikelas terkejut karena umpatan yang keluar dari mulut Nathan (yang mereka tahu Fathan itu gak pernah ngomong kasar, dan mereka menyangka kalau cowok dikelas mereka itu Fathan)

"wow udah berani ngomong kasar sekarang" balas Radit sambil menepuk pipi Nathan

"cih jadi tukang bully aja bangga" balas Nathan.
"pergi lo dari hadapan gue" lanjutnya sambil mendorong badan Radit. Dan tentu saja semua itu tak lepas dari perhatian para murid dikelas.

Setelah keributan itu reda, Nathan dipanggil oleh salah satu teman sekelasnya

"Fathan, dipanggil Pak Yudi disuruh keruangannya" ucapnya

Tanpa mengatakan apapun, Nathan langsung beranjak dari bangkunya dan keluar kelas menuju ruang guru.

"Fathan, gimana keadaan kamu sekarang ?" tanyannya

"lebih dari baik pak, bahkan saya bisa memukul orang sekarang" ucap Nathan santai.

"baiklah, saya langsung saja. Saya ingin kamu persiapkan diri untuk olympiade nanti, karena olympiade tahun ini itu tingkat Nasional. Jadi jangan kecewakan saya" ucap Pak Yudi
"dan ini, kisi-kisi untuk olympiade nanti, jangan lupa dipelajari" lanjutnya, sedangkan Nathan hanya menjawabnya dengan anggukkan dan menatap kertas itu tanpa minat.
"kamu boleh kembali ke kelas" tambahnya. Dan Nathan pun langsung keluar dari ruangan Pak Yudi.

Skip

Jam pelajaran pertama dan kedua sudah habis, dan sekarang waktunya istirahat. Nathan langsung beranjak dari kursinya dan berjalan menuju kantin.

Setibanya dikantin, Nathan langsung mengambil jatah makannya dan langsung menuju meja diujung dekat jendela. Dan pergerakan Nathan tak lepas dari pandangan para siswa, tapi Nathan memilih tidak peduli.

"Fathan gue duduk disini ya ?" tanya murid cewek tapi Nathan tak meresponnya sama sekali.

"Than kok lo diemin gue ?" tanyanya lagi, sedangkan Nathan menaikkan alis bingung

"terus gue harus gimana ?" tanya Nathan

"ya gimana kek, jawab omongan gue gitu" jawab Vira

"harus ya ?" tanya Nathan lagi

"harus lah" jawab Vira

"emang kita deket ?" tanya Nathan

"kok lo nanya gitu ? Lo amnesia ?" tanya balik Vira

"nggak tuh, gue gak amnesia" jawab Nathan

"terus kenapa lo lupa sama gue ?" tanya Vira

"masalah emang buat lo ?" tanya Nathan datar

"iyalah, sebelum lo masuk RS kita deket loh" jawab Vira

"bisa diem nggak ? Nggak lihat gue lagi makan ? Kalau lo mau makan disini, makan aja gak usah banyak ngomong, pusing gue denger ocehan lo" ucap Nathan
"dan satu lagi, gak selamanya gue harus deket sama lo karena gue juga butuh waktu sendiri" lanjut Nathan

"kok lo gitu si Than, tadi juga dikelas ngomong kasar gitu. Jangan kasar-kasar Than, muka lo gak pantes buat ngomong kasar" balas Vira

"apa sih, gak danta lo" ucap Nathan kemudian beranjak dan kembali ke kelas.

Si Fathan kok beda banget. Batin Vira

BAD TWINS [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang