14

563 54 0
                                    

Waktu berlalu begitu cepat. Tak terasa kini si kembar sudah masuk tingkat Universitas. Sama seperti sebelumnya, mereka kuliah ditempat yang berbeda. Fathan bersama anak dream lainnya kuliah ditempat yang sama, sedangkan Nathan kuliah ditempat yang sama dengan Mark dan member 127 lainnya.

Setelah seminggu melawati MOS, mereka sudah aktif menjadi mahasiswa. Mengikuti kelas dan mengikuti kegiatan lain yang diadakan pihak kampus.

Tapi memasuki semester 2, kegiatan Nathan harus lebih sibuk. Karena dia selalu mendapat job bersama para abangnya. Tak jarang juga, Nathan mengeluh sakit. Kadang ayah sama buna suka gak tega melihat Nathan yang selalu kecapean setiap habis tampil. Tapi Nathan selalu bersikap seolah semuanya baik-baik saja.

Sebenarnya, untuk kesehatan fisik, Fathan lebih kuat daripada Nathan. Hanya saja dia menutupinya karena tidak mau membuat orang disekelilingnya khawatir, termasuk keluarganya. Jadi sebisa mungkin Nathan selalu bersikap baik-baik saja.

(cerita aku percepat yaa, udah buntu banget soalnya)

Memasuki semester 4, Nathan dan member dreamies semakin sibuk. Sampai akhirnya mereka memutuskan untuk hiatus di dunia permusikan. Tapi tidak dengan member 127, meskipun tanpa Nathan mereka tetap perform.

"Hari ini ada kelas nggak Nath ?" tanya Fathan

"nggak ada Than" jawab Nathan
"kenapa ?" tanyanya

"anak dreamis ngjakin hangout ntar sore" ajak Fathan

"yaudah, ntar kabarin aja tempatnya, biar gue langaung kesana" ucap Nathan

"oke, kalau gitu gue berangkat duluan" pamitnya dan dibalas anggukan oleh Nathan

Setelah Fathan keluar dari rumah, Nathan membaringkan tubuhnya di sofa ruang keluarga. Dia merasa ada yang nggak beres sama kepalanya.

"kepala gue kenapa sih" gumamnya sambil menjambak rambutnya


Karena terlalu sakit, akhirnya Nathan memejamkan matanya berniat untuk menghilangkan rasa sakitnya. Tapi bukannya reda, malah semakin sakit. Nathan pun berniat mengambil air mineral, tapi baru saja bangun Nathan langsung ambruk tak sadarkan diri.

Disisi lain, Fathan baru saja tiba dikampus, tapi perasaannya nggak enak. Akhirnya dia menghubungi Nathan. Tapi sampai panggilan ke 6, Nathan sama sekali tidak menjawabnya. Dengan perasaan gelisah, Fathan menghubungi abangnya.

Abang dimana ? Udah pulang belom ?

Perasaan adek gak enak bang, takut Nathan kenapa-kenapa.

Tapi ditelepon nggak diangkat-angkat abang

Yaudah kalau gak bisa, adek aja yang pulang

Panggilan pun diputus sepihak oleh Fathan. Setelah itu Fathan langsung melajukan motornya kembali meninggalkan area kampus.

Setelah 15 menit perjalanan, kini Fathan sudah tiba dirumah. Dia langsung membuka pintu dengan kasar.

"Nath, Nathan" teriaknya tapi tak ada sahutan.

Fathan pun berniat pergi ke kamar Nathan, tapi niatnya ia urungkan saat melihat Nathan tergeletak dilantai dengan darah yang keluar dari hidungnya.

"NATHAAANNN" teriak Fathan

Dengan sekuat tenaga, Fathan mengangkat tubuh Nathan dan memasukannya ke mobil, tak lupa memasangkan seatbelt. Setelah itu, Fathan langsung melajukan mobilnya menuju RS.

"Nath bertahan Nath" gumam Fathan.

Kini Fathan sudah tiba di RS, dia langsung keluar dari mobil dan berteriak meminta bantuan.
"Suster dokter tolong kakak saya" ucap Fathan dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Dengan sigap, dokter dan perawat pun langsung memindahkan Nathan dari mobil ke bangsal.

"tolong tenang ya, kakak nya nggak bakal kenapa-kenapa" ucap suster yang mendorong bangsal Nathan

Setelah Nathan masuk ke IGD, Fathan menghubungi abangnya.

Tut.. Tut..

Kenapa dek ?

Bang ke RS sekarang, Nathan masuk IGD

Gimana bisa ? Yaudah tunggu abang sama bang Al kesana

Iya bang, aku di RS Medika

Panggilan pun terputus. Fathan hanya menatap kosong pintu ruang IGD. Tak lama kemudian ponsel nya berdering, dan nama Nanda yang tertera dilayar.

Dilan KW is calling....

Kenapa Nan ?

Lo dimana ? Gak ngampus ?

Gue di RS, Nathan masuk IGD

Kok bisa ?

Ntar aja gue ceritain. Udah dulu dokternya udah keluar

Kemudian panggilan terputus. Dan tepat saat Fathan memutuskan panggilan, kedua abangnya datang dengan nafas yang terengah-engah. Dokter pun keluar dari ruang IGD.

"gimana kakak saya dok ?" tanya Fathan

"pasien gak apa-apa, hanya kurang istirahat dan banyak pikiran" jawab dokter

"kami bisa melihatnya ?" tanya Al

"bisa tapi setelah pasien dipindah keruang rawat biasa" jawab dokter tersebut.

Kini Nathan sudah ditempatkan diruang rawat biasa. Dan disana ada Fathan Zayn dan Alvaro. Ayah dan buna pun sudah dikabarin.

"dek gimana ceritanya Nathan bisa sampai pingsan ?" tanya Al

"adek gak tahu, tadi adek udah berangkat tapi pas sampe kampus perasaan adek gak enak terus adek nelepon Nathan tapi sampe panggilan ke-6 gak dijawab sama sekali. Dan tadi adek sempet nelepon Bang Zayn, tapi bang Zayn bilang mungkin Nathan lagi sibuk. Karena takut terjadi apa-apa, adek mutusin buat pulang lagi. Dan pas nyampe rumah adek lihat Nathan udah pingsan dilantai, teris hidungnya ngeluarin darah" jelas Fathan

"Nathan sempet mimisan juga ?" tanya Zayn terkejut

"siapa yang mimisan bang ?" tanya seseorang sambil membuka pintu

"ayah buna ?" ucapnya

"siapa yang mimisan ?" tanya Buna

"Kakak bun, tadi pas aku balik kerumah, Kakak udah gak sadarkan diri dan hidungnya mimisan" jawab Fathan

Buna sama ayah pun langsung menghampiri Nathan yang terbaring diranjang RS, jangan lupakan wajahnya yang sudah seperti mayat hidup.

"buna kan udah bilang, kakak gak usah ikut perform lagi. Tapi kakak tetep maksa, akhirnya drop juga kan ?" ucap buna lirih sambil mengusap kepala Nathan. Tapi ternya ucapannya terdengar oleh semua orang diruangan tersebut.

"maksudnya apa bun ?" tanya Fathan

"kakak sering banget ngeluh sakit ke buna. Sebenarnya buna udah ngelarang kakak buat ikut perform lagi, tapi kakak keras kepala gak mau denger ucapan buna" jelas buna

"kalau abang tau dia sering sakit, abang bakal larang Nathan ikut perform" ucap Al

"tapi kenapa buna nggak ngasih tahu ?" tanya Zayn

"Nathan nggak mau bikin kecewa abang-abangnya dan penggemarnya" jawab buna.

Mendengar jawaban buna, yang bilang Nathan nggak mau bikin kecewa, malah membuat Zayn Alvaro dan Fathan sedih. Mereka gak habis fikir sama Nathan, dia lebih mementingkan kebehagiaan orang lain daripada kesehatannya sendiri.

~~~~~~~~~

Nathan nya sakit, kira-kira parah ya nggak ?
Ikutin terus ya ceritanya...
Makasihh.....

BAD TWINS [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang