Saat ini Nathan sedang berlarian dilorong rumah sakit, dia baru saja mendapat kabar bahwa adiknya dilarikan ke IGD.
Flashback..
Nathan dkk sedang berkumpul dikantin, mereka baru saja menghabiskan makanan mereka. Tiba-tiba saja ponsel Nathan berdering, dan nama Fathan lah yang tertera dilayarr tersebut.
"halo dek kenapa ?"
"a-apa ? Baiklah saya akan segera kesana"
Panggilan pun dimatikan sepihak oleh Nathan, dia langsung berlari keluar kantin tanpa mengindahkan panggilan sahabatnya.
Flashback end.
Sekarang Nathan sudah berada ruang IGD. Sedangkan Pak Yudi dan Putra sudah pulang dari satu jam yang lalu.
Dipandanginya wajah sang adik, kemudian tangannya mengusap lembut kepala Fathan yang tidak terdapat luka.
"siapa yang ngelakuin ini sama lo dek ?" tanya Nathan lirih
"bangun dek, lo kaya gini sama aja lo nyiksa gue" lanjutnya
"lo sakit gue juga sakit dek" tambah Nathan dan dia pun menangis sambil meremat dadanya. Ikatan batin mereka sangat kuat. Dengan sisa tenaga yang ada, Nathan keluar dari ruang IGD dan menghubungi temannya.
"yo kenapa Nath ?"
"gue di IGD RS Medika, please kesini sekarang"
Tanpa mendengar jawaban diseberang sana, Nathan mematikan panggilan tersebut. Dan itu membuat orang disebrang sana khawatir.
*****
Ditempat lain diwaktu yang sama, Kenzo Nanda dan Revan sedang berada diruang musik. Rasanya sudah lama mereka tidak memasuki ruangan ini.
Ketika mereka sedang melatih dancenya, ponsel Kenzo berdering dan menampilkan nama Nathan.
"yo kenapa Nath ?"
"gue di IGD RS Medika, please kesini sekarang"
Baru saja akan bertanya, tapi panggilan tersebut sudah tak terhubung.
"guys kita ke rumah sakit sekarang, Nathan di IGD" ucap Kenzo dan mereka langsung berlari menuju parkiran.
Tak butuh waktu lama, kini mereka sudah tiba di rumah sakit. Mereka langsung berlari menuju ruang IGD mereka takut terjadi sesuatu terhadap Nathan. Dan ketakutan mereka benar terjadi, saat mereka melihat Nathan meremat dadanya didepan ruang IGD.
"NATHAN" teriak mereka bertiga
"lo kenapa Nath ? Kenapa lo kacau gini ?" tanya Nanda sambil memeluk Nathan
"Fathan" lirih Nathan
Seakan mengerti, mereka langsung mengalihkan pandangan mereka kedalam ruang rawat.
"siapa yang ngelakuin ?" tanya Kenzo datar
"gue gak tahu" ucap Nathan lemah
"sebaiknya lo istirahat. Lo harus kuat buat Fathan. Kalian punya ikatan batin yang kuat" ucap Nanda
"lo udah nelepon buna sama ayah ?" tanya Revan dan dijawab dengan gelengan kepala oleh Nathan
"gue gak tahu harus bilang apa sama buna sama ayah. Gue gak mau bikin mereka khawatir dan meninggalkan kerjaannya. Sementara mereka ada di Bandung" ucap Nathan
"gimanapun keadaannya, mereka harus tahu" ucap Nanda
"sekarang lo hubungi mereka, bilang yang yang sebenarnya" lanjutnya.Dan ternyata Nathan menuruti perintah Nanda untuk menghubungi orang tuanya. Sedangkan Nanda Kenzo dan Revan duduk dikursi tunggu yang disediakan pihak rumah sakit.
Tuutt tuutt
[Halo kak ada apa ?]
Ayah masih sibuk nggak ?
[Nggak, ayah sudah mau pulang. Kenapa kak ?]
Kakak mohon ayah jangan kaget, Adek masuk rumah sakit yah
[Kenapa ?]
Kakak nggak tahu, tadi kakak ditelepon pihak rumah sakit
[Yasudah ayah langsung pulang. Kamu jagain adek dulu]
Iya yah
Setelah panggilan terputus, Nathan menghampiri ketiga sahabatnya.
"gimana ?" tanya Revan
"ayah lagi jalan pulang" jawab Nathan
"lebih baik lo istirahat, gue mau ke kantin bentar" ucap Revan
"Van gue titip kopi" ucap Nanda
Setelah itu Revan melangkahkan kakinya menuju kantin yang ada dilantai 1.
Skip
Sudah 3 hari Fathan terbaring diruang IGD, tapi belum ada tanda-tanda bahwa dia akan sadar. Dan dokter mengabarkan bahwa Fathan koma. Bagai tersambar petir, Nathan langsung ambruk, dia ingin menangis, tapi dia ingin menguatkan Fathan.
Hari ini Nathan mendapat jadwal jaga, sedangkan ayah baru saja akan berangkat ke kantor dan buna pergi ke butik. Awalnya ayah dan buna tidak akan berangkat kerja, tapi Nathan dengan tegas menyuruh mereka berangkat. Bukan apa-apa, ayah dan buna nya itu memiliki kewajiban, jadi sudah sepantasnya mereka melakukan kewajiban tersebut. Nathan hanya tidak mau, kedua orang tuanya dianggap tak profesional.
Nathan menatap sendu wajah pucat milik Fathan. Tak terasa dia menangis kembali. Fathan itu kelemahannya.
"kapan lo bangun ? Lo gak kangen sama gue ?" tanya Nathan
"kalau nanti sore nggak bangun juga, gue bakal datang ke sekolah lo" lanjut Nathan, tapi tetap saja tak ada jawaban.
Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, sekarang jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. Ayah dan buna juga sudah kembali ke rumah sakit. Dan sekarang mereka sedang duduk didepan ruang IGD.
"ayah buna, ada yang mau kakak omongin" ucap Nathan
"kenapa kak ?" tanya ayah
"izinin kakak gantiin adek sementara. 2 minggu lagi adek ada olympiade, adek gak boleh ketinggalan pelajaran yah" ucap Nathan
"kakak yakin ?" tanya Buna
"iya bun, kakak yakin. Seenggaknya nanti pas adek ikut olympiade, dia ada materi buat dihapal. Sekalian mau cari pelakunya" ucap Nathan
"yasudah, ayah ngikut gimana baiknya aja. Tapi jangan ngecawain ayah dan buna" ucap ayah
"iya ayah. Kalau gitu kakak keluar dulu, mau ketemuan sama anak dreamies" pamitnya
"hmm, sampaikan salam ayah dan buna" ucap buna dan dibalas acungan jempol oleh Nathan.
Setelah Nathan pergi, sepasang suami istri itu menatap sendu kearah Fathan.
******
Kini Nathan dkk sedang kumpul di cafe biasa. Tak ada pembicaraan diantara mereka, hingga akhirnya Revan memecah keheningan tersebut.
"gimana Fathan ?" tanyanya
"masih sama" jawab Nathan
"ah iya lusa gue bakal masuk di sekolah Fathan. Gue mau nyari tahu siapa pelakunya" lanjut Nathan"lo yakin ?" tanya Nanda
"ya gue yakin, gue udah omongin ini sama ayah sama buna juga" jawab Nathan
"kalau ada apa-apa hubungi kita" ucap Kenzo
"sebaiknya kita pulang, udah mau malem" ajak Nanda
"lo balik ke rumah sakit ?" tanyanya"iya" jawab Nathan
"ayo, kita bakal nemenin lo nginep dirumah sakit" ucap Kenzo
"thanks" ucapnya. Kemudian mereka meninggalkan cafe tersebut dan pergi ke rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD TWINS [HIATUS]
RandomCerita ini dalam ditahap revisi.. Semua part dicerita ini bakal direvisi ulang termasuk cast / tokohnya.. Jadi buat yang udah baca sorry banget.. Bahasa non baku Mengandung kata kasar Writter : agusthine93