Comedy oh comedy! Life is comedy! Catch me and kill me cause i am a clown, my life is comedy,my life is comedy! Oh Kill me!
Comedy.
I am a fucking clown~~•••~~
Sejak persahabatanya dgn Racie kembali baik, Snape mulai kembali riang sekarang mungkin bahkan lebih baik, bahkan James pernah menemuinya untuk meminta maaf atas segala kejahatanya pd Snape hanya saja, Lily masih menjauhinya,
Racie memaklumi Lily yg membenci Snape karna masuk ilmu hitam, tapi kali ini Racie tak bisa melarang snape masuk perkumpulan itu sebab Racie tak ingin kehilangan Snape lagi,
Jujur saja, Lily pernah menemui Racie dan bercerita bahwa dia takut pd Snape, dia takut ilmu hitam, berkali kali juga lily menangis pd Racie bahwa kini dia benar benar takut pd Snape, lily merasa snape yg sekarang bukan lagi Snape yg baik hati yg dulu ia cintai, ya Lily mencintai Snape, lily menyayangi Snape dan lily mencintai Snape tak ada yg salah dgn itu. Hanya saja Snape tak menyadarinya karna keegoisanya.
"Taukah kau aku masih bermimpi, kau memaafkanku" Snape riang
"Yakan aku cantik hehe" Racie cengengesan
"Loh apa hubunganya?" Tanya Snape
"Yamana ku tau" Racie kembali
Sore di hari biasa, Racie sedang berjalan jalan dgn Cissy sedangkan Snape ntah pergi ke mana, Racie benar benar tak percaya dia bisa kembali bersahabat dgn Snape, sungguh bukankah itu luar biasa?
"SUDAH AKU KATAKAN SEV AKU TAKUT!! AKU TAKUT!!!" Samar sama suara lily marah di danau hitam, Racie dan Cissy berniat kabur tapi malah menguping.
"Lily- aku mohon dengarkan aku dulu" Snape mencoba menenangkan
"SUDAHLAH SEV!! KAU TAU AKU BENCI ILMU HITAM TAPI KAU MALAH IKUT PERKUMPULAN ITU, KAU SENDIRI TAU DI MASA DEPAN NANTI KAU AKAN JADI PELAHAP MAUT!!" Lily kembali berteriak emosi
"Aku mohon lily..." Snape memelas
"DIAM!! Aku benci dirimu, kau malah mengabdikan dirimu pd org jahat, kau tau dia itu the dark lord kau tau dia itu jahat tapi kau malah mengabdikan dirimu" suara lily melembut, Snape berusaha menggapai tangan lily sebelum lily menjauh
"Lepaskan!! Kau tau dia itu org jahat, dia adalah makhluk terkutuk! Kau tau dia Voldemort dia menjijikan aku benci kau severus, Voldemort itu terkutuk!! Terkutuk!! Makhluk menjijikan" Lily mengumpat ngumpat
"CUKUP LILY!!" Snape mulai terpancing
"Jangan... sekali kali kau menghina the dark lord dasar MUDBLOOD!!!" Snape tak percaya pada apa yg di katakanya, seketika Snape merasakan penyesalan amat dalam terulang lagi kebodohanya ini, Racie dan Cissy yg menguping ikut ternganga pd apa yg di katakan Snape."Ma-maafkan aku li-" Snape terbata tubuhnya bergetar
"Aku sungguh tak percaya," Lily mulai meneteskan air mata
"Maafkan aku" Snape memelas
"TIDAK SEV AKU BENCI PADAMU, MULAI SEKARANG JANGAN GANGGU AKU LAGI!! KAU BUKAN SAHABATKU LAGI!!!" Lily menangis pergi meninggalkan Snape yg hanya bisa membatu melihat kepergian Lily, Racie keluar dari tempat persembunyianya walau sempat di tahan Cissy.
"Racie... Aku... " Snape tak sanggup berkata
Pandangan Racie mendingin pd Snape.
"Kukira kau sudah berubah, ternyata memang benar kau telah berubah bukan Snape si Nerdy yg pendiam dan penyabar, sudah cukup kau mengataiku brengsek dan sekarang teman masa kecilmu? Seriously? " Kata Racie membuat Snape tertampar ucapan Racie.
"Aku salah membiarkanmu masuk perkumpulan bajingan itu," Ucap Racie menatap Snape dingin
"Maafkan aku..." Lirih Snape
"Terus terusan berbuat salah lalu memelas meminta maaf?" Racie benar benar kecewa pd Snape, Snape kembali diam membeku.
"Jangan katakan kau sahabatku, aku membencimu, aku menyesal mengenalmu, semakin menyesal aku bertemu dgnmu semakin benci aku melihatmu karna kau adalah... perjuangan,pengorbanan dan cintaku....." Ucap Racie dingin meninggalkan Snape lagi lagi itu membuat Snape menyesali segala perbuatanya. Snape merasa jijik pd dirinya sendiri kini Snape benar benar merasa malu atas dirinya sendiri bukankah ini pantas? Pantas di dapatkan Snape, semua ini adalah sebuah karma untuk snape.
"Racie tung-"
"LANGLOCK!!!"
Snape terjatuh ke tanah. Lidahnya menempel di atap mulutnya. Racie menyerangnya dengan mantra Langlock mantra yang dulu Snape ciptakan sewaktu di sekolah.
Cissy mulai keluar dari tempatnya, tatapan Cissy mulai mendingin pd Snape, Cissy kini sadar apa yg telah di lakukan Snape, Cissy tak pernah tau jika Snape pernah mengatai Iracebeth brengsek yg Cissy tau hanya Snape memusuhi Racie.
"Ternyata kau lebih brengsek dari yg di bayangkan bahkan kau melebihi seorang bajingan, benar benar sampah" Cissy dingin, sihir Racie mulai menghilang Snape bangkit berusaha menjelaskan semuanya
Plaakkk... tamparan keras mendarat di pipi Snape
"Aku bahkan tak tau mana yg lebih cocok untukmu Bajingan,Brengsek, Sampah? Jangan pernah kau menemui Iracebeth lagi dasar sialan" Cissy pergi meninggalkan Snape yg kembali membatu,
Persahabatan yg dimulai kembali dalam beberapa hari... hancur hanya dalam beberapa detik.
Bukan... kini Snape tau bahwa dia tidak mencintai Lily, ternyata lebih berat saat Racie meninggalkanya di bandingkan dgn ditinggalkan Lily, lebih menyakitkan saat melihat kepergian Racie di banding Lily hati snape hancur saat Racie membalikan badan meninggalkanya.
Selama ini Snape hanya keliru membuatnya seolah olah mencintai Lily padahal dalam hatinya hanya ada Iracebeth menyedihkan bukan? Bahkan kini Snape tak ada kesempatan untuk memulai kembali dgn Iracebeth.Bodoh... Snape si bodoh mulai membuat kesalahan yg sama.
Bayangan wajah Racie kembali teringat perjuangan,pengorbanan dan cinta, Snape bahkan tak layak mendapat itu, kali ini Snape benar benar menyesali semuanya, dia merasa jijik pada dirinya sendiri... Snape yg dulu kini kembali menjadi sendiri lagi.
Snape mencintai Racie, itu yg sebenarnya terjadi. Begitu bodohnya Snape selama ini, kini kebodohanya menghancurkan dirinya sendiri. Menyedihkan bukan? Snape si menyedihkan.
~~•••~~
Rain Angel : 18 August 2020
Note : punteun
KAMU SEDANG MEMBACA
Always Remember [Severus snape]
DiversosTidakk... bukan... bukan lily yg di rindukan Snape, Bukan Lily yg membuat Snape kehilangan senyumnya, Bukan Lily yg membuat Snape menderita, Bukan Lily yg dirindukanya, Bukan Lily yg membuatnya menjadi dingin... siapa dia? Yahoooo!!! author Rain Ang...