[0.8] Pacar Pura Pura

2K 238 44
                                    

Sudah setengah jam berlalu, Jefrian masih memandang Nara dan ibunya dari kejauhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah setengah jam berlalu, Jefrian masih memandang Nara dan ibunya dari kejauhan. Kedua wanita beda usia itu tengah sibuk dengan kegiatan memasak mereka dan mengabaikan Jefrian, bahkan mungkin melupakan keberadaan pria itu.

Jujur saja, Jefri sendiri masih bingung saat ibunya langsung bersikap ramah pada Nara tempo hari. Karena biasanya, Bella –ibu Jefrian– akan sangat menjaga image didepan orang baru. Bahkan saat pertama kali Kaindra datang kerumah, Bella mengacuhkan Kaindra dan pria itu membutuhkan setidaknya tiga bulan untuk mendapatkan hati Bella, itupun belum sepenuhnya.

Nah kalo ini? Bella langsung tersenyum lebar begitu mendapati gadis yang dibawa anaknya itu Nara. Ingatkan Jefrian untuk bertanya pada ibunya nanti.

Bosan menunggu, Jefri berjalan kearah dapur. Tujuan utamanya adalah mengambil minum, itu saja? Oh tidak... Pria itu berniat mengganggu Nara. Entah sejak kapan, tapi sepertinya 'mengganggu Nara' menjadi list teratas bagi seorang Jefri Aditama untuk mengisi 'waktu luangnya'  seperti sekarang.

"Emang bisa masak?" Tanya Jefrian yang saat itu sudah berdiri disamping Nara. Merasa disindir, gadis itu hanya meliriknya sekilas kemudian melanjutkan kegiatannya.

 Merasa disindir, gadis itu hanya meliriknya sekilas kemudian melanjutkan kegiatannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dih sombong. Awas aja kalo sampe makanannya diracun" kata Jefrian lagi, yang sukses membuat Nara menghentikan kegiatannya. Memfokuskan atensinya pada Jefrian.

"Pak, sebenci bencinya saya sama bapak, saya gaakan ngeracunin pake makanan yang saya buat sendiri, ngerti? Udah bapak kalo gamau bantu diem aja. Jauh jauh sana" kata Nara, tentu saja dengan suara yang sangat pelan dan hanya bisa didengar keduanya.

Fyi, dulu, kakek Nara mengajarkan padanya untuk selalu mensyukuri apa yang didapat, termasuk makanan.

Kata kakek, banyak orang diluar sana yang harus kerja susah payah baru bisa makan. Saat makan pun neneknya selalu mewanti agar menghabiskan makanan, "nanti nasinya nangis loh kalo ditinggal sendirian", begitu tuturnya saat Nara masih berusia tujuh tahun.

Nah ini juga, "makanlah setelah lapar, berhentilah sebelum kenyang" kalo bahasa gampangnya tuh jangan maruk, makan seperlunya. Begitulah, Salah satu petuah yang kakek neneknya sampaikan semasa kecil dan masih dia terapkan sampai sekarang.

E N E M Y   | JJH [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang