Kakak?

188 16 0
                                    


Seperti dugaan kalian, Renjun jemput gua pagi ini. Dia selalu jemput gua jam setengah enam. Kata dia, biar dia bisa makan di rumah gua. Nggak modal banget emang.

Renjun Pov

" Eh, Renjun udah datang. Duduk dulu, disini. Nanti mamah panggilin Yeri. " kata mamah mempersilahkan Renjun buat duduk di sofa ruang tamu.

" Oh, iya, mah. Kira-kira Yeri udah bangun belum jam segini? " tanya dia.
" Harusnya sih udah. Dia biasanya bangun jam setengah lima kalau bukan hari minggu. Coba deh, kamu liat sana. Mamah mau masak dulu. " kata mamah lalu hendak pergi ke dapur.

" Ok, deh, mah. Renjun izin ke kamar Yeri dulu, ya, mah. " kata gua lalu berdiri.

" Iya, kalau misalnya belum bangun, bangunin aja. Kalau misalnya susah, siram pake air. " kata mamah sambil tertawa kecil.

" Haha, ok, deh. " kataku sambil tertawa lalu memberikan sign 'OK' .

Setelah mamah pergi ke dapur, gua langsung naik ke atas buat ke kamar Yeri.

Gua langsung menemukan kamar Yeri. Karena di pintunya ada aksesoris gantungan gambar Oppa-Oppa gitu. Masa iya, kamar Kak Sehun ada giniannya? Makanya gua langsung yakin kalau itu kamar Yeri.

Tok tok tok

Gua mengetuk kamar Yeri pelan, takut barangkali dia kaget.

Tok tok tok

Gua mengetuk pintu kamar lagi, tapi Yeri nggak langsung jawab bahkan bukain.

" Yeri, ini aku, Renjun. Buka donk. " kata gua pelan.

Pas gua pegang knop pintu, eh, ternyata pintunya nggak di kunci. Gua buka perlahan sambil melihat-lihat sekitar.

" Yer. " panggil gua lalu mulai masuk ke dalam kamar Yeri.

Kayaknya Yeri masih tidur. Selimut yang dia pakai masih nutupin badan dia sampai kepala. Duh, Yeri. Udah jam segini tapi masih tidur.

" Yer, bangun. " kata gua sambil menepuk-nepuk pelan lengan dia.

Dia nggak nge-respon, masih pulas.

Gua duduk di samping kepala dia. Dia tidur hadap ke tembok, jadi dia munggungin gua.

" Yer, udah jam enam loh, mau bangun jam berapa? Hari ini ada ulangan matematika. " kata gua sambil terus menepuk bahu dia.

Gua tersenyum melihat dia ngebonya kebangetan. Gua melirik meja belajar dia, kayaknya di begadang deh semalam, makanya dia masih tidur. Karena gua penasaran sebenarnya apa yang buat dia begadang, gua pun langsung ke meja belajar dia.

Oh, ternyata dia sibuk belajar sambil ngerjain pr matematika sama bahasa Inggris. Kayaknya gua ngajak dia main terlalu malam deh. Jadi ngerasa bersalah kan gua. Karena gua liat pr dia masih setengah perjalanan, gua akhirnya bantu ngerjain pr dia. Kata gua sih, ini gampang, terlalu gampang malah. Nggak sampai 10 menit, semua pr Yeri selesai gua kerjain.

" Ya Allah, masih tidur. Lucu banget sih, pacar aku. " kata gua ketika melirik dia.

" Ey, Yeri. " kata gua lalu menarik selimut dia agar kelihatan mukanya.

" Duh, manis banget sih. " batin gua.

" Yeri. " kata gua lalu mencubit pipinya.

" Sayang, kamu mau bangun jam berapa sih? Kamu tadi malam tidur jam berapa? Aduh, masa iya, kamu harus aku siram pake air. Kamu bisa sakit nanti. " kata gua yang udah bingung harus gimana.

" Oh, iya. Aku tau gimana bangunin kamu. " kata gua yang terbesit satu ide di otak gua.

Tanpa basa-basi gua langsung mencium pipi dia. Dia langsung nge-respon. Lalu dia membalikkan badannya menghadap gua dengan mata yang masih tertutup.

Dear Renjun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang