Mereka berdua dibawa oleh Pak Baekhyun dan Pak Siwon ke ruang kepala sekolah. Disepanjang jalan koridor kelas 12, mereka menjadi pusat perhatian.
Klek!
" Selamat siang, Pak. " ucap Pak Baekhyun.
" Selamat siang, " ucap Pak Lee Soo Man, kepala sekolah SMA NDB 01 Jakarta.
" Ini, Pak. Yang berantem. " adu Pak Onew.
" Ohh, dari kelas 12MIPA1, kan? Duduk dulu. " Pak kepala sekolah mempersilahkan mereka untuk duduk. Mereka berdua duduk berhadap-hadapan dengan Pak kepala sekolah.
" Iya, "
" Bentar, kamu, " tunjuk Pak kepala sekolah ke Renjun.Renjun langsung mengangkat kepalanya menghadap kepala sekolah lalu memasang ekspresi wajah bingung.
" Kamu anak peringkat satu itu, kan? "
" Iya, " jawab Renjun.
" Kok, bisa ya, anak peringkat satu berantem di sekolah? Sama anak basket lagi berantemnya. " kata Pak kepala sekolah lalu melirik sinis ke arah Jaemin.
" Mau di keluarin? " tanya Pak kepala sekolah.
Renjun dan Jaemin seketika memasang ekspresi kaget+panik, tetapi mereka stay cool.
" Kalian ini sebentar lagi lulus, kenapa kalian malah cari ribut? Sebenarnya, ini kalian ada masalah apa sih? "
" ... "
" Jawab! " Pak kepala sekolah menggebrak meja.
" A- m, Renjun yang mulai duluan, Pak. " kata Jaemin.
Renjun melotot, " Apa-apaan loh, orang lu yang main nonjok gua. "
" Gua nggak bakal nonjok lu kalau lu nya nggak nyari ribut duluan. " bela Jaemin.
" Gua? Nyari ribut? Hello, lu nya dulu yang nyari ribut. " sungut Renjun tak terima.
" Nggak usah membalik kebenaran, deh. "
" Siapa yang membalikkan kebenaran??! "
Grep!
Grep!
Renjun menarik kerah baju Jaemin, Jaemin pun sebaliknya. Mereka saling tarik-menarik kerah.
" Jujur aja deh, lu. "
" Lu aja yang jujur. "
" Gua udah jujur. "
" Jujur your head."
Brak!
" Udah, diam! " Pak kepala sekolah lagi-lagi menggebrak meja.
Mereka berdua menghentikan aksi tarik-menarik kerah, lalu merapihkan kerah baju mereka masing-masing.
" Nggak sopan. " ucap Pak kepala sekolah lirih.
" Keluar! Nasib kalian ada di tangan saya. Jadi, tidak usah banyak berharap. Lulus atau tidaknya, kalian yang akan menanggung. "
" Tapi, Pak- "
" Tapi apa lagi? Mau diskors? "
" Nggak, Pak. "
" Saya masih nggak nyangka. Murid teladan seperti mu melakukan hal yang sangat jelas-jelas melanggar aturan. Beda dengan apa yang di katakan oleh guru-guru. " kecewa Pak Lee Soo Man.
" Maaf, Pak. " tunduk Renjun.
" Sudah, keluar sana. Biar saya bicarakan dengan para guru. Kalian hanya perlu berdoa, semoga saya masih berbaik hati mau meluluskan kalian. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Renjun
Roman d'amourDear Renjun Akan kutuliskan awal pertemuan kita. Bagaimana kita bisa bertemu, menjadi teman. Yang sebelumnya kita adalah MUSUH Bagaimana awal kisah kita. Sampai akhirnya kita bermetafora menjadi cinta. Walau di kisah kita, banyak masalah mengahad...