Part 7

6.5K 286 13
                                    

                Angela terlihat tengah memegang segelas minuman kaleng dingin dengan tatapan matanya yang mengarah ke arah jendela. Ia menatap ramainya laju lalu lintas di malam hari melalui jendela di rumahnya.

Ingatannya melalang buana kembali ke kejadian kemarin malam dimana Regan memasakkan makanan untuk dirinya. Entah kenapa sosok Regan yang menggunakan celemek saat itu tak mau enyah dari pikirannya.

Angela menghela nafasnya. Kemudian ia meneguk minuman yang ada dalam genggamannya.

Sebenarnya apa yang di inginkan dan di rencanakan oleh Regan padanya. Sebenarnya apa maksud Regan dengan terus mendekati dirinya. Ia hanya karyawan biasa, bahkan asal usulnya saja tidak jelas karena hidup sebatang kara. Kenapa seorang Regan Danial yang merupakan pewaris dari sebuah perusahaan raksasa melirik dirinya dan terus mendekati dirinya.

"Apa yang ingin dia dapatkan dariku?" gumam Angela.

Drrtt drrrttt

Angela menoleh ke arah ranjang dimana handphone nya tergeletak. Handphonenya berdering tanda ada panggilan masuk.

"Siapa yang menghubungiku malam-malam begini," gumamnya.

Angela menyimpan minuman kalengnya di atas meja sudut dan berjalan menuju ranjangnya. Ia mengambil handphone nya dan mengernyitkan dahinya menatap nama yang tertera di layar.

Handsome Devil....

"Apa dia tidak waras, menghubungiku di jam segini," gumam Angela saat menatap jam digital yang menunjukkan pukul 11.30.

"Direktur gila ini benar-benar ingin menghukumku karena kejadian waktu itu yang aku menuduhnya sebagai pencuri. Sial banget sih!"

Angela terpaksa menerima panggilan itu dengan nada suara pura-pura sudah terlelap.

"Hooaamm... ada apa Pak?" tanya Angela yang duduk di sisi ranjang.

"Kamu sudah tidur?"

"Bapak bertanya hal itu di jam segini? Apa Bapak sehat," seru Angela semakin tidak perduli dengan siapa saat ini ia berbicara.

"Ah maaf, aku tidak melihat jam. Aku baru pulang meeting dan rasanya lelah sekali. Seharian ini juga aku tidak bertemu kamu, makanya aku menghubungimu sekarang saat aku sampai di rumah."

Angela sedikit tertegun mendengar maksud dari ucapan Regan itu. 'Sebenarnya apa maksud ucapannya. Apa dia benar-benar ingin menggangguku setiap saat,' batin Angela.

"Kalau lelah kenapa tidak beristirahat saja, Pak. Kenapa harus mengganggu istirahat orang lain dulu," seru Angela.

"Aku ingin mendengar suaramu," seru Regan di sebrang sana.

Angela semakin di buat membeku mendengar ucapan Regan yang selalu tidak di sangka-sangka dan selalu membuatnya meleleh seperti es.

"Aku sudah mulai mengantuk. Aku matikan telponnya," seru Angela ingin segera mengakhiri panggilannya itu karena saat ini jantungnya menjadi berdebar cepat.

"Aku akan memotong gajimu kalau kamu melakukan itu."

"What? Lucu sekali ancaman anda. Anda yang mengganggu waktu istirahat saya dan sekarang anda berkata seperti itu!" seru Angela.

Wanita Milik Mr. DanialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang