Angela berjalan dengan anggun memasuki lobby sebuah restaurant. Seorang waiters menyapanya dan membantu melepaskan mantel yang di gunakan oleh Angela.
Setelah menyerahkan mantelnya itu, Angela berjalan memasuki restaurant. Mata awasnya menyisir seluruh area restaurant sampai ia menemukan sosok yang sedang ia cari. Ia pun berjalan mendekati sosok itu.
"Cristian," sapa Angela membuat Cristian yang tengah duduk di kursi menoleh ke arahnya.
"Angel. Ayo silahkan duduk." Dengan gentle nya Cristian beranjak dari duduknya dan menarik salah satu kursi di sampingnya. Angela duduk di kursi yang Cristian Tarik barusan.
Setelah Angela duduk, Cristian kembali ke tempat duduknya.
"Kamu mau pesan apa? Aku baru memesan minuman kesukaanmu saja," seru Cristian dan Angela melihat gelas berisi minuman kesukaan di sampingnya.
"Terima kasih. Aku memesan steak saja," seru Angela yang di angguki Cristian. Kemudian ia memanggil pelayan dan memesan makanan untuk mereka berdua.
"Oh iya kemarin aku cukup kaget melihat kamu ke acara pertunangan putranya Mr. Sen," seru Cristian.
"Iya kemarin aku di minta menemani atasanku," ucap Angela. "Ngomong-ngomong kamu begitu dekat dengan Caroline. Apa kalian menjalin sebuah hubungan?" tanya Angela memberanikan diri bertanya.
"Ah tidak. Kami hanya teman. Kebetulan kemarin Ayahnya juga Mr. Joshi di undang tetapi di wakilkan oleh Carol."
Angela hanya diam membisu mendengarnya.
"Ada apa? Kenapa menanyakan hal itu?" tanya Cristian.
"Tidak ada. Aku pikir kalian sepakat untuk menikah," kekeh Angela.
"Aku tidak memikirkan sampai ke sana, Angel. Aku menyukai wanita lain," ucap Cristian menatap manik mata Angela dan Angela hanya tersenyum kecil saja.
Di saat seperti ini kenapa yang Angela pikirkan dan bayangkan hanya wajah dari Regan, Devil yang sangat menyebalkan itu.
Pesanan mereka datang dan mereka makan bersama seraya berbincang banyak hal.
***
"Kemana sebenarnya kucing kecil itu," gumam Regan berjalan mondar mandir berkacak pinggang seraya memegang handphone nya.
"Hah ada apa dengan Kakak. Kau terus mondar mandir seperti itu, membuatku pusing melihatnya," seru seseorang yang tengah duduk di sofa yang berada di sana seraya menikmati cemilannya.
"Bukan urusanmu, Bocah," seru Regan.
Wanita itu adalah Renata, adik kandung Regan.
"Bocah apanya. Aku sudah kuliah," gerutu Renata tak terima.
"Ada apa ini, kenapa kalian berdua ribut-ribut?" seru seseorang yang baru saja datang. Wanita usia lanjut yang masih terlihat begitu cantik.
"Bunda, sepertinya putra kesayangan Bunda sedang merana alias galau," kekeh Renata menggoda Kakak yang sangat ia sayangi itu.
"Ck, apa sih kau bocah." Regan berjalan menuju sofa dan mengambil duduk di sana diikuti Agneta.
"Bunda buatkan camilan untuk kalian berdua," seru Agneta menyuguhkan makanan di atas meja.
"Ayah kemana?" tanya Regan.
"Tadi sih sedang menerima telpon di ruangan kerjanya. Nanti juga kemari," seru Agneta.
Regan mengambil salah satu cookies buatan Bunda nya itu dan menikmatinya.
Saat weekend memang mereka sering menghabiskan waktu di rumah hanya untuk berkumpul, seperti keinginan Agneta. Bahkan Dave tidak bisa membantah keinginan istrinya itu. Begitu juga dengan putra putrinya.
"Kalian sedang berkumpul," seru seseorang yang baru datang membuat mereka bertiga menoleh.
"Kemarilah dan nikmati cookiesnya," seru Agneta.
Seseorang itu adalah Davero yang kini mengambil duduk di samping Agneta.
"Regan, bagaimana di kantor?" tanya Dave. "Apa semuanya lancar?"
"Sejauh ini sih baik-baik saja," jawab Regan seraya menikmati cookiesnya.
"Oh iya kemarin Ayah dengar dari Mr. Sen, kamu membawa CALON ISTRImu ke acara pertunangan putranya," seru Dave penuh dengan nada sindiran.
"Oho oho oho..." Regan tersedak makanannya mendengar ucapan dari Dave.
"Calon istri?" seru Agneta sangat kaget. "Kamu sudah memiliki kekasih?"
"Kakak kan memang banyak kekasihnya, termasuk teman-teman aku juga," seru Renata.
"Apa itu benar, Regan?"
"Itu-"
"Kalau sudah memiliki wanita yang sudah kamu pilih, bawa ke sini. Kenalkan pada kami," seru Dave.
"Benar kata Ayahmu, Regan."
"Belum kok Bun, Ayah. Nanti kalau waktunya sudah tepat, Regan bawa dia kemari," seru Regan.
"Memang siapa? Apa salah satu putri dari kolega kita? Atau teman sekampusmu dulu?" tanya Dave.
"Dia hanya wanita dari kalangan biasa, apa tidak masalah?" tanya Regan menatap Dave.
"Jelas tidak apa-apa," jawab Agneta dengan segera. "Kalau kamu sudah memilihnya dan hatimu sudah jatuh hati padanya. Maka kami akan selalu mendukungmu."
"Ya, seperti yang Bunda mu katakan," seru Dave.
"Jadi ceritanya Kakak sedang jatuh cinta saat ini," kekeh Renata.
"Begitulah," jawab Regan tersenyum simpul.
"Segera bawa kemari dan temui kami," ucap Agneta membuat Regan menganggukkan kepalanya.
"Dan cepat kenalkan juga padaku," seru Renata.
Regan hanya mampu tersenyum dan merasa bahagia mendapatkan dukungan dari keluarganya.
'Aku akan segera memilikimu, Kucing kecil...' batin Regan.
***
TBC...
12-10-2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanita Milik Mr. Danial
Romance(18+) Tidak perduli wanita itu suka atau tidak, Regan sudah mengklaimnya menjadi miliknya. Hatinya telah terpaut pada wanita cantik itu. Bagaimana pun caranya, Regan akan terus membuat wanita itu tetap di sisinya dan menjadi miliknya. Ia tidak akan...