Part 13

4.1K 225 16
                                    

Angela melepaskan semua hiasan di rambutnya. Ia duduk di sofa rumahnya. Tatapannya nyalang, dan ia mengingat kejadian beberapa jam lalu. Akhirnya keluarga Virendra mengetahui keberadaannya. Ia sedikit puas dan senang melihat Caroline yang kecewa saat melihat Cristian bersamanya. Akhirnya ia bisa membuat mereka diam, walau tatapan mereka semua begitu tajam dan berusaha menyudutkannya. Tetapi Angela berusaha kuat dan bersikap angkuh di depan mereka semua. Angela tidak akan pernah sedikitpun lemah lagi di hadapan mereka semua.

Ini langkah awal yang bagus. Setidaknya Angela berhasil membuat Caroline kesal dan merasa kecewa.

Klik

Angela menengadahkan kepalanya saat mendengar suara pintu di buka dengan password yang tepat. Matanya membelalak kaget saat melihat siapa yang datang.

"A-anda?" seru Angela sangat kaget melihat sosok Regan di sana.

Regan berjalan mendekatinya, masih memakai tuxedonya.

"A-apa yang anda lakukan di sini? Dan bagaimana anda tau password rumah saya?" seru Angela.

Regan tak menjawabnya dan terus berjalan mendekati Angela. Ia membungkukkan badannya tepat di hadapan Angela membuat Angela memundurkan badannya hingga punggungnya membentur sandaran sofa.

Regan semakin mendekatkan wajahnya ke arah Angela dan ia melihat telinga Angela memerah.

"Ada apa Angela? Kenapa telingamu memerah?" bisik Regan.

"A-apa maksud anda!" Angela memberanikan diri menatap mata elang Regan di depannya yang begitu dekat jaraknya.

Regan semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Angela hingga hidung mereka bersentuhan. Dan saat itu bukannya mendorong dada Regan untuk menjauh, Angela malah memejamkan matanya.

Regan menempelkan bibirnya di bibir Angela. Ia memangutnya penuh perasaan. Ia semakin mengeksplor bagian dalam mulut Angela, bahkan tak segan-segan menggigit bibir bawah Angela dengan gemasnya membuat Angela melengguh.

Regan melepaskan ciumannya, membuat Angela membuka matanya dan tatapan mereka bertemu satu sama lainnya.

"Jangan berpikir untuk dekat dengan pria lain," bisik Regan penuh penekanan membuat Angela mengernyitkan dahinya bingung.

Regan menegakkan tubuhnya kembali dan ia mengusap kepala Angela cukup lama.

"A-apa yang anda lakukan," seru Angela ingin marah tetapi malah tidak bisa.

"Dan jangan biarkan pria lain menyentuh kepalamu seperti ini," seru Regan karena tadi Cristian mengusap kepala Angela. "Dan jangan biarkan dia menyentuh tanganmu!"

Angela masih linglung karena ciuman Regan yang memabukkan, ia menjadi sulit mencerna semua perkataan dari Regan.

"Baiklah, sekarang istirahatlah. Sampai bertemu besok di kantor," seru Regan kembali mengusap kepala Angela dan beranjak pergi meninggalkan Angela yang mematung di tempatnya.

Klik

Terdengar pintu tertutup dan terkunci otomatis.

"Tadi itu apa?" gumamnya.

***

Angela bangun dari tidurnya. Cukup malam ia tidur, karena memikirkan apa yang terjadi semalam. Ia duduk dengan bersandar ke kepala ranjang dan kembali memikirkan kejadian semalam.

"Sebenarnya apa yang terjadi?" gumamnya menyentuh bibirnya.

"Ya Tuhan... apa itu semua mimpi?"

Angela bergegas menuju kamar mandinya. Ia mengguyur tubuhnya di bawah shower dengan memejamkan matanya.

Sentuhannya, kecupannya, sungguh masih terasa nyata baginya. Angela membuka matanya saat ia merasakan kembali bibir kenyal nan hangat milik Regan.

"Aku benar-benar bisa gila," gerutunya menyudahi aktivitas mandinya.

***

"Selamat pagi..."

Angela menyapa para rekan kerjanya dengan senyuman lebar di bibirnya.

"Wah, ada apa dengan hari senin ini? biasanya saat hari senin datang, wajahmu akan di tekuk karena tidak puas tidur," seru Rosie membuat Angela terkekeh.

"Hari ini pengecualian," seru Angela.

"Sepertinya terjadi sesuatu padanya," seru Erdi.

"Hmmm... sepertinya begitu," seru Rosie.

"Ck, kalian ini. Sudahlah, kembali bekerja," seru Angela memasuki kubikelnya dan membuka laptopnya.

"Angela..."

Angela berdiri dari duduknya saat mendengar namanya di sebut.

"Ada apa Bos?" tanya Angela pada Adam.

"Ke ruangan saya," seru Adam seraya masuk ke dalam ruangannya.

"Hmm... ada apa pagi-pagi sudah memanggil," gumam Angela dan tetap beranjak menuju ruangan Adam.

"Ada apa Pak?" tanya Angela saat sudah berada di ruangan Adam.

"Siang nanti ada meeting triwulan. Bisakah kamu menyiapkan semua laporan keuangan 3 bulan terakhir?" seru Adam.

"Baik Pak, akan saya siapkan semuanya," seru Angela.

"Dan nanti kamu yang temani saya meeting dengan Direktur yah," seru Adam.

"Lho kok saya, Pak? Bukankah biasanya Mandy," seru Angela.

"Kali ini saya ingin kamu yang menemani saya. Saya berencana mengajak kalian nanti bergantian, supaya kalian tau apa saja yang di bahas dalam meeting tiga bulan ini," seru Adam.

"Emm baiklah Pak."

"Saya tunggu laporannya sebelum makan siang yah," seru Adam.

"Baik. Kalau begitu saya permisi."

Angela beranjak keluar dari ruangan Adam dengan sedikit gelisah.

'Duh sial! Kenapa harus aku yang ikut meeting sih. Aku belum siap bertemu dengan Direktur Devil itu. Mau di taruh dimana wajahku nanti. Apalagi setelah kejadian kemarin,' batin Angela.

"Kenapa?" tanya Rosie saat Angela memasuki kubikelnya.

"Aku di suruh menyiapkan laporan untuk bahan meeting triwulan nanti siang," seru Angela.

"Oh begitu."

Angela duduk di kursi kebesarannya dan handphonne nya berdering. Ia menatap layar handphone nya dan terdapat notifikasi pesan baru. Angela membuka pesan itu.

Handsome Devil

Selamat pagi...

Bagaimana tidurmu, apa nyenyak? Kamu sudah di kantor?

Angela tersenyum membaca pesan itu. Dia seorang Devil tetapi kenapa memiliki kepribadian yang begitu hangat. Benar-benar mampu membuat hati para wanita meleleh. Pikir Angela.

Me

Tidur saya begitu nyenyak...

Di sisi lain Regan tersenyum membaca pesan singkat dari Angela. Tidak ada yang berubah, gadis itu masih bersikap jutek padanya.

"Perjalananmu masih panjang, Regan," gumam Regan. Ia sadar ternyata meluluhkan dan mendapatkan hati seorang Angel itu tidaklah mudah.

Pintu ruangan Regan terbuka dan menampilkan sepasang sepatu pria mewah. Regan menatap siapa sosok itu yang kini berdiri dengan setelan jas coklatnya yang berkilau dan rambutnya yang di sisir begitu maskulin.

"Sudah lama tidak bertemu," seru seseorang itu.

"Akhirnya kau datang juga," seru Regan membuat sosok itu tersenyum penuh makna.

*** 
Tbc...
02-11-2020

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Wanita Milik Mr. DanialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang