"Astaghfirullah, cobaan macam apa ini??? Gue nggak kuat!"
-Arya Malik Alexander
Kandungan Syifa kini sudah beranjak 2 bulan lebih, banyak hal yang ia alami apalagi di trimester awal ini.
Seperti selalu muntah dipagi hari, bahkan terkadang malam pun ia mual, pusing, lemas dan yang pasti memiliki rasa keinginan yang kuat. Sebut saja ia ngidam.
Dan yang membuat ia dan Arya pusing itu ketika si kecil meminta hal yang sangat aneh, tak lazim bahkan berbahaya untuk kesehatan nya.
Untuk hari ini saja, Syifa memohon pada anaknya itu untuk tidak menginginkan sesuatu yang aneh-aneh.
Syifa hanya kasihan dengan Arya, terlalu lelah mencari keinginannya yang memang jarang dan sangat sulit untuk di cari.
"Yang? Ngapain dikamar mandi? Masih mual, hm?" tanya Arya yang kini berada di belakang Syifa yang menghadap kaca wastafel.
"Udah nggak terlalu, tadi cuma lagi bengong."
Syifa menjawab Arya dengan mata yang saling berhadapan didepan cermin namun tetap dengan posisi membelakangi.
"Ngapain bengong di kamar mandi, nggak baik."
"Cuma kepikiran sesuatu," jawab Syifa seraya membalikkan tubuhnya.
Mereka berjalan perlahan ke arah kasur, Arya mendudukkan Syifa dipinggir kasur sedangkan ia berjongkok didepan Syifa.
"Mikirin apa, hm?"
"Cuma kepikiran dedek bayi, semoga hari ini dia nggak minta sesuatu yang aneh-aneh, kasian Arya," jawab Syifa seraya tangan nya menepuk halus pipi lembut Arya.
Mereka memang memutuskan memanggil jabang bayi dengan sebutan si kecil, selain karena belum mengetahui jenis kelamin mereka juga belum menyiapkan nama.
"Aku nggak papa, kalo emang si kecil pengen sesuatu bilang ya? Aku nggak mau kamu cuma nahan-nahan aja, oke?" Syifa tak menjawab namun memeluk kepala Arya, membiarkan tangan besar itu mengusap perutnya yang sudah terlihat agak membuncit di umur yang masih kecil.
***
Sekarang Syifa sudah sendiri di rumah, Arya sudah pergi ke kantor nya, Arya sudah resmi jadi CEO Alexander Corp karena itu sekarang Arya benar-benar sibuk, hanya menyempatkan waktu di waktu yang benar-benar senggang saja.
Tapi Arya selalu mengerjakan laporan dengan cepat, agar tak meninggalkan Syifa sendiri hingga malam, apalagi Syifa sedang hamil.
Semenjak hamil juga Syifa tidak diperbolehkan untuk datang ke ArSyi setiap hari, hanya tiga kali dalam seminggu.
Dan pas sekali hari ini Syifa bukan jadwal kesana, jadi sudah bisa ditebak ia akan kebosanan di rumah itu.
Syifa kini hanya terduduk di ruang televisi, menonton siaran berita dengan ia yang juga menyetel lantunan ayat suci Al-Qur'an.
KAMU SEDANG MEMBACA
[As2] Beside You [Completed ✔️]
عاطفيةAlexander's Series 2 Squel My Jannah with Badboy [Tamat] ------- Masa lalu buruk yang mereka hadapi, tak mampu menggetarkan hati keduanya. Cobaan dan segala rintangan tak mampu membuat mereka berpisah dalam pijakan. Bagi mereka, masa lalu yang mere...