13.] Acat!

10K 1.3K 443
                                    

"Mengalah bukan berarti kalah, mengalah tidak selamanya lemah. Terkadang kita harus jadi pengecut terlebih dahulu, sebelum menjadi pemenang."

-MJWB. 17 - 12 - 2020.

.
.
.
.


Sebenernya pgn up bsok, tpi tgn gatel bgt pgn publish. Jdi.. Yaudalah, gas!

Raz dan Fai sedang mandi pagi, hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Raz dan Fai sedang mandi pagi, hari ini. Hari kamis dengan cuaca yang cerah secerah wajah kembar yang sedang bermain air didalam bathtub kecil khusus untuk mereka.

Dengan Syifa yang mencoba sabar menghadapi kelakuan jail si Fai maupun Raz yang selalu saja menyipratkan air padanya. Padahal ia sudah mandi, masa basah lagi?

"Nak, udah dong, masa mama disiramin?"

"Hihihi, andi mama!"

"Mama udah mandi dong, emang Fai, belom. Ihhhh bauu," ejek Syifa seraya pura-pura menjepit hidungnya.

"Ndak kok mama," jawab Fai seraya menggelengkan kuat kepalanya berkali-kali. "Aa tuh au," Raz langsung menengok ke arah adiknya dengan tatapan kesal, ya ampun dasar bocil.

"Aa wani, ditium-tium telus ama mama, wani. Dede au!"

"Ih ndak, nih dede ake abun. Wani, ndak au agi," jawab Fai kesal seraya tanganya mengambil busa di bathtub dan melulurkan ke seluruh tubuh nya.

Huft, emang dasarnya Fai. Sigadis kecil yang nggak mau kalah.

"Iya kalian semua wangi kok. Sekarang udah yuk? Dingin."

"Mama ambil handuk dulu. Fai pertama ya? Aa abis dede, setuju?"

"Tuju!"

******

Arya sedang memarkirkan mobilnya, ia baru saja mengantar sang kakek ke bandara untuk pulang ke Bandung. Ia memang sengaja tidak bekerja hari ini, untuk mengantar juga untuk beristirahat setelah 3 hari kemarin selalu sibuk dengan urusan kantor hingga selalu pulang jam 9 malam.

Saat didepan pintu ia tak mendengar suara siapapun, dan ini adalah hal langka selama ia sudah memiliki anak. Karena biasanya bahkan saat gerbang baru dibuka suara teriakan Fai dan suara dingin milik Raz sudah terdengar, namun kali ini yang terdengar hanya hembusan angin.

Masa pada tidur? Nggak elit banget tidur pagi begini.

Daripada keburu penasaran, ia lantas membuka pintu yang memang tak terkunci itu. Pintu yang terbuka itu langsung memberikan pandangan ruang tamu yang ditambah dua buntelan beruang berwarna coklat.

[As2] Beside You [Completed ✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang