10.] montel

10.2K 1.4K 159
                                    

"Terkadang ucapan singkat yang kita anggap tidak penting, bagi beberapa orang itu adalah hal yang berharga."

-ArSyi.

.
.
.
.

Hari minggu ini waktunya Raz dan Fai berenang, bocil kembar berumur 2 tahun 5 bulan itu suka sekali dengan air, hingga selalu tak sabar menanti minggu untuk menghabiskan waktu di kolam besar, katanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari minggu ini waktunya Raz dan Fai berenang, bocil kembar berumur 2 tahun 5 bulan itu suka sekali dengan air, hingga selalu tak sabar menanti minggu untuk menghabiskan waktu di kolam besar, katanya.

Mereka tumbuh sangat pesat dan pastinya sehat, walau Fai memang benar-benar tak bisa dibiarkan kelelahan. Namun, Syifa dan Arya mencoba selalu bersyukur dan tidak henti mengawasi putri kecilnya itu.

Sulit memang membuat Fai tidak lelah, dia terlalu hiperaktif diumurnya itu. Berbeda dengan Raz yang sepertinya akan menuruni sifat Syifa, selalu tenang, tidak banyak bergerak dan berulah.

Ya.. Tapi itulah peran keduanya, mereka harus bisa menyikapi sikap dan sifat si kembar itu. Menjadi orang tua tidak mudah namun mereka yakin mereka bisa menjadi orang tua yang baik yang bisa menjadi sekolah pertama bagi kedua anaknya itu.

"PAPAAAA!"

"Adek, sini coba sama mama," panggil Syifa lembut kepada Fai yang teriak di bawah tangga pada Arya yang berada di kamarnya.

Fai menurut, berjalan dengan kaki kecilnya ke arah mamanya. "Ya, mama?"

Syifa tersenyum, lalu menundukkan dirinya hingga tingginya hampir sama dengan Fai.

"Adek nggak boleh biasain teriak ya, sayang? Nggak baik, hm."

"Ndak teliak mama, dede pandil papa, kok," jawan Fai dengan sangat polos, membuat Syifa gemas sendiri dengan putri kecilnya itu.

"Kalo panggil papa, pelan ya? Kalo nggak naik, bilang mama. Biar mama yang panggil papa, oke?"

"Mama pandil papa?"

"Huum, mama panggil nanti. Sekarang adek duduk sama aa ya? Jangan ke kolam dulu, oke?"

Fai menoleh, melihat ke arah Aa nya yang sedang duduk hanya dengan celana pendek dan kaus kutang kecilnya dengan berbagai balok-balok kecil lego ditangan nya.

"Ote, mama."

Syifa mengikuti arah lari Fai, memastikan jika sikecil bungsu itu duduk dengan tenang disamping kakaknya.

Lalu ia berjalan ke arah tangga, melihat suaminya yang kenapa belum turun juga padahal sudah waktunya mengajari anaknya berenang.

"Mas?" Panggil Syifa seraya membuka pintunya dan melongokkan kepalanya, melihat sang suami yang sedang bertelpon ria dengan seseorang yang Syifa tidak tau siapa.

[As2] Beside You [Completed ✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang