chapter : 10

38 2 0
                                    

"Beri aku kekuatan untuk aku bertahan antara hidup dan mati".
~Carramel diva shanezzia.
_______________________________

~Happy reading~
o0o

***********

Hari terus bergantin,sekarang adalah hari weekand dan hari ini juga jadwal carra untuk cuci darah.Ia menggunakan uang sisa dari orang tuanya yang setiap hari carra simpan,karna jika ia meminta kepada orang tuanya pasti bakalan curiga.

Untuk saat ini belum ada yang tau kecuali dirinya dokter meisya dan juga allah bahwa carra punya satu ginjal.

Dan sampai saat ini mama nya juga tidak pernah sakit lagi seperti dulu,dan sekarang malah carra yang sakit tapi tak apa jika itu membuat mamanya tidak merasakan sakit lagi.

Carra sudah rapih dengan memakai kaos berwarna abu abu dan dilapisi hodie berwarna putih serta celana berwarna drakblue tak lupa slinbag dan sepatu sneakers berwarna putih dan rambut dikuncir kuda.

Kemudian carra menuruni anak tangga menuju ruang keluarganya terdapat mamah dan papahnya,satria?tentu saja ia masih tidur.

"Mah pah carra keluar bentar ya sama temen temen".ucap carra terpaksa ia berbohong pada orang tuanya.

"Pulangnya jangan kemalaman ya nak".ujar sang papa.

"Iya pa".

"Kamu dijemput sama teman carr?".tanya mama.

"Engga mah carra bawa mobil".jawab carra kemudia mencium kedua tangan orang tuanya.

"Yaudah hati hati,jangan ngebut".ujar mama carra.

"Iya assalamualaikum".ucap carra kemudian pergi meninggalkan orang tuanya yg sedang duduk manis diaruang keluarga.

"Waalaikumsalam".jawab serempak.

Beberapa menit kemudian carra sampai dirumah sakit tempat ia cuci darah.

"Permisi dok".ucap carra pada dokter meisya.

"Masuk carr".ujar dokter meisya.

"Kamu sampai kapan carr menyembunyikan keadaan kamu sama keluarga kamu".tanya dokter yg tampak risau oleh keadaan carra yg semakin memburuk.

"Tunggu waktu yg tepat dong".jawab carra dan dokter meisya hanya menghela nafas kasar.

"Yasudah kamu sudah siap".

"Siap dok".

"Bismillah".ucap carra dalam hati.

*********
Cafi sedang berada diruang keluarga hari ini ia juga malas bepergian ia hanya ingin bermain bersama adik kecilnya itu.

"Abang cium deh balbie acha udah wangiiiii banget kaya acha".ujar acha.

"Ga ah,abang ga mao cium barbie acha nanti bibir abang udah ga suci lagi".jawab cafi sambil terkekeh kecil.

"Ihh abang dikila balbie acha najis apa".ucap acha sambil mengembungkan pipi gembulnya.

"Itu tau".

Carra & CafiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang