Chapter : 36

45 3 0
                                    

Pagi ini seperti biasa carra sudah rapih dengan pakaian sekolahnya ia datang kesekolah terlalu pagi karna untuk menghindari cafi.Jujur carra sangat kecewa sama cafi ia selalu dibohongi oleh cafi memang apa susahnya toh tinggal berkata jujur.

Koridor sekolah pun masih tampak sepi mungkin bisa dihitung menggunakan jari.Carra sudah tiba dikelas dan hanya terdapat siti sang bendahara sambil membaca novel.

"PAGI SITI".kata carra sambil teriak dan membuat sang empunya terkejut.

"Astoge gua ga budek santen".ucap siti.

"Hehehe sorry".umpat carra sambil terkekeh kecil.

"Tumben udah dateng".tanya siti

"Kenapa emang masalah buat lo".jawab carra.

"Sabar siti".gumam siti sambil mengelus dadanya.

"Maapin santen ya siti".kata carra sambil memohon.

"Nye nyenye nye".kata siti bermenye menye

"Dimaafin ga ni sit,kalo engga gua ogah bayar uang kas ya".ucap carra.

"Iya carra gua maafin".

"Oke bund".Sedangkan siti hanya memutar mata malas.

Setelah itu carra langsung menduduki bokongnya dikursi serta satu persatu murid galaksi mulai berdatangan.

"Wisshh udah datang aja lu carr".kata anna yang baru tiba bersama nai dan juga ara.

"Karna udah sampai".balas carra.

"Oh aja yakan".sahut ara.

"Kenapa carr".tanya nai dan mendapatkan gelengen dari carra.

"Duduk duduk wawancaranya dipending dulu".ujar anna dan mereka langsung menduduki kursi masing masing.

Karna masih class meeting jadi pelajaran tidak ada kecuali ada yang diremedial dan perlombaan juga masih banyak yang belum selesai.

******

Disisi lain kelas cafi sedang bersantai yang betina pada gibah dan para jantan pada mabar game diponsel masing masing.

Cafi sedang melamun menatap kearah depan dengan tatapan kosong.

"Kenapa?".tanya kenan pada teman sebangkunya siapa lagi kalau bukan cafi.

"Engga papa".jawabnya.

"Ke cewe jawabnya 'gapapa' padahal ada apa apa".sahut galang.

"Siapa".ucap cafi.

"Lu".jawab galang.

"Engga lu siapa".ketus cafi.

"Mampus!".sahut rendi yang sedang menyaksikan cafi dan galang.

"Parah sama sahabat".sewot galang.

"Kita kenal".ujar mereka kompak.

"Bangsat lu setan".umpat galang.

"Keluarga lu disebut juga".pekik rendi.

"Siapa".tanya galang.

"Lu".jawab rendi

"Yang nanya".pekik galang sambil terkekeh kecil.

"Ribut sini anjing".sewot rendi.

"Mau dong".goda galang.

"Hayu dilapangan".ajak rendi.

"Mending diranjang".ucap galang dengan santai.

"Najis".umpat rendi sambil menoyor kepala galang.

"Ambigu kan lu".kata galang sambil terkekeh sedangkan cafi dan kenan hanya menatap mereka datar bisa bisanya ia mempunyai teman sengklek gini.

Carra & CafiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang